LSM Garuda Harapkan Pihak Terkait Tindak Lanjuti Masalah ini Sampai Tuntas

PESSEL SUMBAR INTEGRITASMEDIA.COM  -  Terkait pemberitaan beberapa media beberapahari yang lalu, Tim investigasi datangi PPTK kegiatan Jufrinal di lantai 2 kantor  PSDA Sumbar Senin 19/11 sekitar jam 14:00 Wib, ketika di konfirmasi Pptk Jufrinal spontan mengatakan semua pekerjaan chekdam telah sesuai spek dan tekhnis tidak ada salahnya.Saya sebagai PPTK juga mengacu pada PP No 2 tahun 2017 tentang pembangunan sarana dan prasarana. Ucap Jufrinal dengan mimik ketidaksukaan di konfirmasi. 

Hal ini sangat menjadi tanda tanya,ada apa? PPTK Jufrinal tanpa koordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti  KPA,PA.  Padahal Jufrinal telah mengetahui adanya pemberitaan chekdam tersebut di media online tentang tanah gunung dijadikan pasir untuk adukan.Dan beberapa item lainnya. 

Pekerjaan tersebut dikerjakan oleh PT Bahana Otoritas Persada dengan  nilai kontrak Rp 3,1 M lebih ,masa kerja 210 hari kerja.

Konfirmasi lanjutan Rabu 21/11 sekitar jam 13:00 Wib KPA Syahril Gaus di ruang kerjanya mengatakan : Terkait pemberitaan dan kedatangan Tim  Dpw Lsm Garuda Ri Sumbar, Akan segera memanggil rekanan yang bersangkutan, pihaknya tidak akan main-main terkait pemakaian tanah gunung  untuk adukan. Selang beberapa saat itu juga Syafril Gaus mengubungi Walnag Barung Belantai,dari hasil percakapannya mengatakan proyek tersebut tidak ada permasalan,  dan terkait pemberitaan Walnag katakan bahwa Rekanan telah di pertemukan dengan wartawan media bersangkutan,  ada apa Walnag dengan sengaja berbohong,patut di pertanyakan antara Walnag dengan Rekanan. Dari pembicaraannya juga Walnag  mengatakan bahwa material pasir di langsir kelokasi dengan menggunakan ojek. 

Sementara itu saat investigasi ke lokasi pekerjaan 4/11 yang lalu sekitar jam 8:00 Wib,degan didampingi salah seorang warga sekitar melihat pekerjaan  menggunakan semen merk Garuda, dengan adukan 1:6. Terlihat kejanggalan, dikarena kan ada duo merk semen di gudang penumpukan.Pasir yang di gunakan tanah gunung yg di aduk dengan koral setempat, dan batupun diambil  di lokasi tanpa mengeluarkan biaya?Pasir untuk pasangan di langsir hanya beberapa,sekarang yang di pakai seperti yang di lihat.  Hal itulah yang memicu ada apa gerangan Walnag dengan pihak kontraktor,maupun  dengan pihak PSDA. 

Inisial A juga katakan pekerjaan chekdam merupakan kegiatan lanjutan,yang sebelumnya sudah ada pekerjaan awal yakni kedudukan Chekdam.

Begitu juga untuk rabat beton juga meneruskan legiatan lama tanpa di bongkar terlebih dahulu. Juga pekerjaannya pekerjaan terkesan tidak sesuai spek, seperti memakai "WERMES KW" (besi 6 mm yang dibentuk segi empat yang diikat dengan kawat).pasir  adukan juga tanah gunung  di campur koral,juga di ambil di lokasi pekerjaan.Di kwatirkan dua pekerjaan baik chekdam maupun rabat beton tidak akan bertahan lama.  Pekerjaan Seperti tidak diawasi oleh pihak terkait,seperti Pptk dan konsultan Pengawas.  Ada apa? Ucapnya 

Ditambahkannya saat ini keluhan masyarakat adalah air bersih, semula masyarakat dapat menikmatinya karena,setelah saluran piva di pindahkan ketempat lain memakai piva yang tidak berkwalitas sehingga piva mudah pecah,pihak perusahan seperti mengabaikan kepentingan umum tersebut. 

 Diilokasi Anton mengaku sebagai pengawas pekerja. Mengatakan tidak mengetahui tentang spek kerja,baik itu Semen yang di pakai,besi,maupun pasir dan koral,dia hanya mengawasi pekerja dan menjalankan perintah dari Pptk dan konsultan.ucapnya. 

Sementara itu, Wali Nagari Barung Belantai Aidil usman  via selularnya 082392336xxx terkait hasil investigasi dilokasi memgatakan,Rekanan telah melakukan pekerjaannya sesuai dengan ketentuannya, dan juga ada konpensasi rekanan terhadap pemuda dan masyarakat sekitar ,

Ditambahkan :Walnag selalu mengontrol kegiatan tersebut.sedangkan untuk konfensasi ada, seperti sumbangan untuk mushala ucap Walnag Aidil usman 4/11 yang lalu sekitar jam 8:45 Wib. 

Ditempat terpisah Dpw  Lsm Garuda RI Sumbar mengatakan:Minta agar Dinas terkait sesegera mungkin menindak lanjuti pemberitaan dan memanggil Rekanan yang bersangkutan serta memberikan teguran tegas terhadap rekanan yang mungkin dengan segaja melakukan pekerjaan tidak sesuai spek kerja.dikarenakan lokasi jauh dari pemukiman warga, kemungkinan  besar  PPTK  kegiatan jarang kelokasi. Dan patut diduga rekanan bekerja semaunya demi menggaruk keuntungan besar,yang berdampak menimbulkan kerugian negara dan masyarakat.

Dpw Lsm Garuda RI  Sumbar sarankan agar KPA dan PPTK serius mengawasi pekerjaan tersebut,jangan hanya menerima laporan dari konsultan,kontrol sosial hanya mengingatkan demi menyelamatkan keuangan negara dan kerugian masyarakat. Pungkas Dpw Lsm Garuda RI sumbar. (Tim)