Payakumbuh,Integritasmedia.com - Untuk kesebelas kalinya Piala Adipura
2018, kembali jadi milik Kota Payakumbuh. Selain Adipura, Payakumbuh
juga merebut penghargaan Nirwasita Tantra. Sehingga, Walikota Payakumbuh
H. Riza Falepi bersama Ketua DPRD H. YB Dt. Parmato Alam, dianugerahi
gelar kepala daerah dan pimpinan DPRD dengan Orientasi Green Leadership.
Piala Adipura dan Nirwasita Tantra 2018, diserahkan Wapres
H. Jusuf Kalla dalam acara di Auditorium Soejarwo KLHK Gedung Manggala
Wanabakti Jakarta, Senin kemaren.
Pasangan Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi dan Wawako H.
Erwin Yunaz serta Ketua DPRD YB Dt. Parmato Alam, mengapresiasi kinerja
DLH Payakumbuh. Karena sepanjang 2018 sukses mengantongi tiga prestasi
bergengsi berskala nasional.
Satu gelar lainnya adalah penghargaan Sekolah Adiwiyata
Nasional untuk MTsN 1 Payakumbuh. Penghargaan Adiwiyata Nasional sudah
diterima Payakumbuh, pertengahan Desember 2017.
"Terimakasih buat seluruh jajaran DLH bersama OPD terkait
dan stakholder lainnya" sebut Wako Riza Falepi, Senin lalu. Pemko akan
memikirkan reward buat seluruh pasukan kuning Payakumbuh, tambahnya.
Namun, walikota dan wawako juga berharap, agar seluruh jajaran DLH untuk
lebih meningkatkan kinerja, guna mewujudkan indek kualitas lingkungan
hidup yang baik.
Penghargaan bukan membuat pemko bangga. Sebaliknya, harus
memicu semangat untuk terus berbenah. Karena pelayanan publik selalu
bersifat dinamis, agar warga kota merasakan dan menikmati lingkungan
yang bersih dan sehat.
Kadis LH Payakumbuh Jhon Kenedi di tempat terpisah, mengaku
DLH masih belum maksimal memberikan pelayanan kepada publik. Dibeberapa
sudut kota masih ada sampah yang berserakan. Tapi, itu semua juga
disebabkan ulah sejumlah oknum masyarakat yang tidak disiplin membuang
sampah.
Menurut kadis, masih ada oknum warga yang membuang sampah
disembarangan tempat. Kemudian tidak patuh pada ketentuan jam-jam
membuang sampah. Padahal, papan pengumuman Perda No. 04 Tahun 2014 sudah
dipajang pada setiap TPSS, agar warga membuang sampah pada pukul 18.00
sampai pukul 06.00 WIB.
Dikatakan, pemko akan melakukan tindakan tegas, berupa
tipiring terhadap oknum masyarakat yang melangggar perda tentang
pengelolaan sampah dimaksud.
Seharusnya, dengan gelar Adipura yang cukup banyak itu, tak
ada lagi warga yang membuang sampah disembarangan tempat. Tapi, pihak
DLH bukan menyesalinya, melainkan dijadikan sebagai tantangan pekerjaan
yang hadus dicarikan solusinya.
Gelar Adipura disebut Jhon Kenedi, bukan semata kinerja
DLH, tapi merupakan kinerja seluruh OPD terkait, stakholder serta
masyarakat kelurahan dan unsur media. Tanpa bantuan semua pihak, DLH
tidak mampu berbuat banyak. Terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam usaha pemko mempertahankan gelar Adipura ini, karanya.
Sementara, penghargaan Nirwasita Tantra pembuktian kepada
KLHK dan masyarakat bahwa Payakumbuh punya komitmen yang tinggi dalam
pengelolaan lingkungan hidup yang semakin baik. Komitmen itu dilaporkan
dalam bentuk Informasi Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
(IKPLHD) yang dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan di lapangan.
Penghargaan Nirwasita Tantra 2018 ini untuk kategori kota
kecil, hanya dua kota di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut.
Selain Payakumbuh, satu kota lagi adalah Bontang di Pulau Kalimantan.
Ikut mendampingi walikota dan ketua DPRD dalam penerimaan
Adipura dan Narwasita Tantra itu Kadis LH Jhon Kenedi, S. Sos, bersama
Kabid Penataan LH Yunimar dan Kabid Pengawasan LH Hepi. Kemudian,
Kadisdik Drs H. Agustion, Kadish Koperasi UMKM Dahler, SH, Kadiskes
Elzadaswarman, SKM dan Kadishub Adrian, SH. (A)
Posting Komentar