Pekerjaan Proyek Perbaikan Jalan Nasional di Pasbar Rawan Kecelakaan


Pasaman Barat, integritasmedia.com – PEKERJAAN Proyek Perbaikan Badan Jalan Nasional di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Baat (Sumbar) dari Padang Sawah menuju Batas Sumatera Utara (Sumut), dikabarkan rawan kecelakaan.

Karena perbaikan jalan nasional itu tidak semuanya dipasangi rambu-rambu sebagai peringatan. Selain itu bekas galian dan pembongkaran untuk proses penambalan (patching) dibiarkan lama menganga, tidak ditutup segera dengan aspal.

Akibatnya, bekas pemotongan dan pembongkaran aspal dengan menggunakanasphalt cutter, walau sudah ditimbun namun karena belum dipadatkan, kemudian sebagian tersebut kembali berlubang dan bergelombang sehingga rawan menimbulkan kecelakaan khususnya pengendara sepeda motor.

Terutama pada malam hari para pengendara sepeda motor yang melintas karena tidak mengetahui adanya bekas galian sehingga kerap mengakibatkan kecelakaan, tebtunya hal ini, menjadi kerasahan bagi para pengendara khususnya sepeda motor yang melintas di ruas jalan tersebut.

Dari pantauan integritas Sabtu (25/7) dilapangan, terlihat pekerjaan perbaikan jalan nasional tersebut para pekerja sedang melakukan pembongkaran aspal yang rusak mulai dari kawasan Sungai Aur, Ujung Gading, Parit, Batang lapu, Air Balam dan sekitarnya.  Dan dibeberapa titik  terlihat lubang bekas galian dengan ukuran bervariasi. Ini dibuat sebagai salah satu tahapan pengerjaan perbaikan tambal sulam.

Namun, banyak pengendara yang komplen atas pengerjaannya yang kurang ramah terhadap pengguna jalan. Karena, disebagian lokasi pekerjaan tidak ada rambu-rambu, bekas timbunan yang berlobang dan tidak rata dengan aspal serta pinggir aspal bekas potongan menjadi perangkap kecelakaan.

"Kalau yang sering melintas lokasi ini, tentu dia sudah tahu ada bekas galian untuk penambalan jalan. Namun bagi yang tidak tahu apalagi malam dan hujan kan tidak nampak, kalau siang hari bisalah kita lihat, “ Kata Lubis, salah seorang warga yang melintas di Parik Koto Balingka.

Lebih lanjut katanya, “saya pernah terjebak lubang itu dan sempat hilang kontrol dan mengalami luka lecet," ujarnya.

Sementara Teri seorang pengendara lainnya sempat mengalami kecelakaan mengatakan, dikarenakan tidak ingat ada lubang bekas pembongkaran aspal, lalu tertempuh pula pas pinggir aspal sehingga oleng dan melakukan rem mendadak di kawasan  Parik depan Kantor BPP.

"Mungkin karena malam hari saya tidak nampak ada bekas galian aspal, sehingga memang tidak terjadi kecelakaan hebat. Namun ibu saya dan adik kecil saya yang baru berumur satu tahun sempat jatuh dari kenderaan terhempas dan mengalami luka memar dan lecet, termasuk mengenai kepala adik saya," katanya, mengisahkan kejadian yang dialamainya dua pekan silam.

Dilanjutkannya, ketika itu, ibu dan adiknya segera dibawa ke Puskesmas Parit untuk perawatan, sedangkan ia sendiri tidak sempat jatuh, hanya oleng, Cuma ibu dan adiknya yang duduk menyamping yang terjatuh.

Menurut keterangan warga di yang mengamankan kejadian di kedai depan Kantor BPP Parit, sudah banyak pengendara yang jatuh di lokasi itu. “ Sudah banyak orang disini terjatuh, walau tidak parah sudah puluhan mungkin yang mengalami hilang kontrol dan rem mendadak dan sebagian terjerembap, kata seorang warga.

Banyak pihak berharap agar proses patching atau penambalan jalan ini, tidak berlama-lama dibiarkan terbuka, tapi segera dilapisi dengan aspal agar tidak menjadi perangkap kecelakaan. Begitupun rambu-rambu harus di pasang di semua tempat agar pengemudi tahu ada perbaikan dan dapat lebih hati-hati dan menguranggi kecepatannya kendaraannya.

Sementara itu, salah seorang pekerja yang dijumpai yang tengah melakukan pembongkaran badan jalan yang rusak di kawasan Sungai Aur mengatakan, memang benar bahwa proyek yang mereka kerjakan adalah rehabilitasi jalan nasional yang rusak. Diawali dengan pemotongan aspal, penimbunan, pemadatan dan penambalan. Lalu dilakukan open traffic untuk memperkeras badan jalan sebelum diapal ulang.

Untuk plang proyeknya ini kontraktor telah memasangnya di Padang Sawah, namun dia tidak mengetahui siapa nama pemborongnya dan nama perusahaan kontraktornya, akunya kepada integritas.

“Terkait adanya pengendara yang jatuh atau mengalami kecelakaan pada lokasi badan jalan yang dikupas atau dibongkar di berbagai lokasi, menurutnya kemungkinan dikarenakan pengendara yang kurang berhati hati atau dengan kecepata tinggi,” ungkapnya dengan nada membela diri.

“Saya rasa pengendara tahu ada perbaikan jalan, kan ada tanda atau rambu-rambu. Apalagi mereka yang sering melintas sudah pasti tahu ada perbaikan jalan,” katanya

Dilanjutkannya, untuk lebih jelasnya ia minta langsung dikonfirmasi saja pada pelaksakan proyek yang menurutnya ada markas atau poskonya di RM Bunda Koto Balingka. Ketika dicoba dihubungi ke alamat dimaksud, salah seorang pelaksana proyek Nanda mengaku hanya sebagai pekerja, sedangkan yang punya proyek katanya PT Statika Mitra Sarana. Namun ia tidak tahu lebih detail termasuk berapa anggaranya dan sebagainya.

“Kami hanya pekerja, pimpinan kami ada di Padang. Kami juga tidak pernah terima laporan ada kasus kecelakaan. Kalu menyangkut adanya lubang itu sebelumnya kami timbun mungkin terkikis lagi oleh air hujan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan dalam pekerjaan patching itu mempunyai proses untuk pemadatan sehingga tidak bisa begitu dibuka langsung ditutup dengan aspal baru. Lagi pula lanjutnya jika sedikit yang akan ditambal hanya satu mobil aspal akan memakan biaya besar. Dan untuk menghemat biaya, makannya ditunggu dulu samapai ada beberapa mobil baru ditutup dengan aspal, jelasnnya lagi mengakhiri. (wn)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama