Masyarakat Sekitar PLTU Ombilin Keluhkan Dampak Limbah PLTU

Sawahlunto,Integritasmedia.com - Sejumlah keluhan dan harapan masyarakat setempat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin disampaikan Walikota Deri Asta  pada Manajer PLTU Ombilin yang baru, Defriyanto.

Momen itu didapat dalam ajang pisah sambut Manajer PLTU Ombilin, dimana Manajer sebelumnya, Dinda Alamsyah kini digantikan oleh Defriyanto. Kegiatan pisah sambut itu diselenggarakan Rabu (10/10) di Aula Gedung Serbaguna PLTU Ombilin, Talawi.

Disampaikan Wako Deri Asta, keberadaan PLTU Ombilin di Sawahlunto jelas berdaya guna dan banyak manfaatnya bagi Sawahlunto, atau Talawi pada khususnya. Apalagi, sebagai salah satu pabrik terbesar di Sawahlunto, juga dengan jumlah karyawan yang cukup banyak, memberikan multiplayer effect yang tidak sedikit juga bagi masyarakat.

Namun, seperti keberadaan industri pada umumnya, selalu punya dua sisi. Selain keuntungan, tentu juga ada resiko atau gangguan yang diperoleh. Di situlah, perusahaan harus mampu menanggulangi resiko tersebut sehingga tidak menimbulkan kerugian/keresahan bagi pihak lainnya.

“Di sini, kami harus menyampaikan juga terkait adanya keluhan dari masyarakat setempat bahwa limbah PLTU tersebut berupa asap dan abu cukup menganggu kesehatan masyarakat. Mari kita bersama menanggulangi dampak limbah ini, sehingga masyarakat setempat pun mendapat manfaat, bukan mendapat gangguan seperti itu. Pak Manajer yang baru, mari kita tingkatkan jalinan koordinasi sehingga ditemukan solusi, jalan keluar dari problem yang ada,” ujar Wako Deri Asta.

Ditekankan Deri Asta, bagaimana meminimalisir resiko-resiko gangguan bagi masyarakat di lingkungan tersebut hendaknya menjadi prioritas juga bagi pihak PLTU Ombilin. Sebab, hal-hal seperti itu langsung menyangkut kehidupan sehari-hari masyarakat.

Selain agar meminimalisir dampak limbah, Wako Deri Asta juga meminta agar dibahas lagi soal kemungkinan dibangunnya jalan alternatif untuk jalur transportasi armada batubara ke PLTU tersebut. Sebab, kalau tidak maka padatnya arus armada batubara yang melewati jalan umum saat ini mau tidak mau terus menyebabkan sejumlah kerusakan pada jalan tersebut.

“Sangat bagus sekali kalau bisa kita bahas kembali kemungkinan dibangun jalan alternatif khusus untuk jalur truk-truk yang mengangkut batubara ini ke lokasi penampungan di PLTU. Sehingga armada tidak melalui jalan umum yang sekarang. Sebab, bukannya melarang, tapi kita sama-sama melihat bahwa tiap tahun kita harus terus perbaikan jalan itu karena tingginya intensitas truk-truk tersebut di sana jadi membuat jalan kemudian cepat berlubang,” kata Deri.

Sehingga, kalaulah jadi ada jalan alternatif, tentu keluhan soal jalan berlubang tersebut dapat teratasi.
Harapan lainnya, kata Walikota, juga agar PLTU melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dapat membantu dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal masyarakat yang mengolah limbah abu PLTU tersebut. “Limbah abu ini dapat dimanfaatkan menjadi sejumlah produk. UMKM lokal masyarakat setempat bisa diberdayakan untuk mengolah hal tersebut. Maka, peran PLTU untuk mensupport dan mengembangkan dengan CSR sangat dibutuhkan juga,” ujar Wako Deri Asta.

Sementara Pemko Sawahlunto sendiri, siap membantu PLTU Ombilin agar manfaat perusahaan tersebut dapat dirasakan kedua belah pihak, yakni perusahaan dan masyarakat setempat. “Pemko tentu akan bantu terus, jadi silahkan kita jalin terus koordinasi. Komunikasi kita jaga terus,” sebut Deri. (Tim)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama