Jalan Amblas dan Jembatan Terancam Ambruk Kinali


Pasaman Barat-integritasmedia.com-SEBUAH Jembatan di Kinali, Pasaman Barat (Pasbar) terancam roboh dan ambruk. Pasalnya, sebagian badan jalan di sisi depan jembatan sudah mulai terban dan amblas sehingga berlobang yang yang cukup besar. Tentunya hal ini, bisa membahayakan pengendara yang melintas.

Jembatan yang membentang di atas Sungai Batang Naga yang berlokasi di Sei. Paku Jorong Ampek Koto Nagari Kinali ini  merupakan Jalan Lintas Simpang Empat- Manggopoh, yang selalu ramai dilewati.
Jika hal ini dibiarkan, dikhawatirkan akan bertambah parah dan bisa putus total.

Beberapa warga setempat meminta pihak terkait cepat tanggap dan segera antisipasi biar tak bertambah parah. Kini warga hanya memberi tanda bahwa jembatan dalam keadaan rusak agar para pengemudi kendaran berhati hati.

Pantauan prodeteksi.com, Jum’at (27/9), kondisi jembatan memang sangat mengkawatirkan. Apalagi pondasi beton perkuatan tebing di bawah jembatan sudah mulai retak dan berlobang besar.
Icauf, salah seorang warga yang berada di sekitar lokasi jembatan mengatakan, ia sudah sering menimbun pinggir jembatan tersebut. Namun kini karena dasarnya sudah mulai rontok, maka  tidak bisa hanya ditutupi saja dari atas sedangkan di bawah sudah rapuh dan mau ambruk.

Sementar itu Syafril,  Kepala Jorong Ampek Koto,  membenarkan bahwa kodisi jembatan sudah sangat meresahkan.  Sebab, kondisi jembatan saat ini adalah yang terparah sejak seminggu terakhir.
Menurutnya, kerusakan berawal saat  dilanda banjir besar sebelumnya sehingga beronjong penahan jembatan tersebut terkikis oleh air.  Ia memgimbau  kepada masyarakat dan para pengemudi agar berhati-hati  melintasi lokasi ini. 

Ketua LSM.AMB (Aliansi Masyarakat Bersatu)  Pasbar, Yuheldi Nasution. SH mendesak  dinas terkait atau pihak Pemkab Pasbar untuk segera menyiapi dan melakukan perbaikan. Apalagi jembatan tersebut adalah berada di lintasan jalan raya.

“Ini tak mungkin dibiarkan berlama – lama, dan jangan dilalaikan. Sebab, jembatan ini bisa putus dan ambruk. Ditambah lagi banyaknya truk pengangkut sawit dan tengki pembawa miyak kelapa sawit (CPO) yang melintas dengan muatan yang melebihi tonase. Jadi sebelum terlambat dan makan korban harus segera diantisipasi, “ ujarnya . (iz)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama