BANTUAN BERAS DAN GARAM DI SMK 1 TANJUNG RAYA " MASIH TEMBANG PILIH

Agam, INTEGRITAS MEDIA.COM
Honorer yang mengajar' Di SMK 1 Tanjung Raya " Sebanyak 43 orang sebagai guru honorer' dan 20 orang Sebagai TU dan   TEKNISI " yang honorer guru sudah mendapatkan " berupa beras dan garam"

Sedangkan TU serta TEKNISI sebanyak 20 belum mendapatkan sama sekali

Para guru honorer jadi salah satu yang sangat terpukul akibat kondisi pandemi Covid-19 di negeri ini. Gaji mereka yang sering tertunda pembayarannya semakin tak jelas. Akankah mereka menyambut Ramadhan dan  Lebaran yang akan datang"  dalam keadan keterbatasan ekonomi"

Sementara Itu salah seorang guru senior di bidang  Study Olah raga  di Sekolah SMK 1 TANJUNG RAYA  Drs  KAMRONI PURNAMERA  menyapaikan kepada awak media ini bukan cuma para pekerja harian di sektor informal saja yang sangat terdampak wabah Covid-19 secara perekonomian, para pendidik dengan status honorer pun turut merasakannya. Mereka tidak terekspos di media,  Namun bukan berarti mereka tidak merasa terhimpit di masa-masa sulit ini.

Setelah adanya imbauan untuk tidak berkegiatan di luar rumah kecuali jika ada kebutuhan darurat, sekolah-sekolah diliburkan. Siswa-siswi belajar di rumah. Penyaluran bantuan operasional sekolah pun turut terhambat. Alhasil, para guru honorer yang biasanya mendapatkan tunjangan dari dana ini pun otomatis tidak mendapatkan haknya. Terlebih, banyak dari mereka yang diupah berdasarkan hari kehadiran dalam sebulan.

Mirisnya, jumlah pendidik berstatus tidak tetap di Indonesia ini sangat besar, lebih dari setengah juta jiwa. Banyak di antara mereka yang hidup dalam kondisi prasejahtera dan tak memiliki penghasilan lain. Kalaupun mereka punya usaha sampingan, melemahnya ekonomi masyarakat tentu berpengaruh pada usaha tersebut.

Jika kondisi darurat pandemi ini terjadi berbulan-bulan, bagaimana para guru honorer yang tidak mendapakan pembagian tersebut" ini  jelas tidak bisa membiayai kehidupannya beserta keluarga? Apalagi, Ramadhan kini sudah di depan mata. Tentu ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi keluarga para honorer TU dan TEKNISI'

Ditambahkanya Drs KAMRONI , Saya Sebagai guru yang mengajar di SMK 1 T ANJUNG RAYA ini, dan di setujuai KEPSEK  , menjalani sumbangan kepada guru guru yang PNS alhamdulilah, dana sudah terkumpul lebih dan kurang  sebesar Rp 7.500,000 , Rp 2,500,000 akan serahkan kepemda agam" yang Rp 5,000,000,  kami pergunakan buat honorer  TU dan TEKNISI  yang belum mendapatkan batuan dari Pemda Agam, ini kami lakukan untuk rasa keperdulian kami pada  rekan - rekan  yang honorer di SMK 1 TANJUNG RAYA   ini " terutama di bidang TU dan TEKNISI "Ucapnya Drs  KAMRONI " Di Lubuk Basung" Sabtu 18/4/ 2020

Sementara itu Kepsek SMK 1 TANJUNG RAYA "  Drs M HIDAYAT  di konfirmasi melaluai tlp selulernya, sabtu 18/4/2020 " menyapaikan kepada awak media ini, mebenarkan bahwa sebanyak 43 guru honorer, telah menerima batuan beras dan garam " sementara itu honorer yang berkerja sebagai TU dan TEKNISI sebanyak 20 orang  sama sekali belum mendapakan batuan" 

Ditambahkan KEPSEK  bagi guru yang suami istri  mengajar sebagai guru honorer  di SMK  1 TANJUNG RAYA   ini, agar sudi pula menyubangkan sebagian dari mereka terima" alhamdulilah mereka tak merasa keberatan"   dan kami berikan  pula kepada petugas Sucuruty ( Sapam )
Ucapnya kepsek"

 Semenatara itu Bupati Agam  Dr Indra Catri  yang telah di  espos di media oline "mengatakan,  paling tidak sampai awal Ramadhan tahun 1441 ini sekitar 70 % dari keseluruhan Rumah Tangga di Agam sudah memiliki cadangan beras dan garam dirumahnya masing-masing. Terdiri dari rumah tangga yang dianggap mampu  dan tidak dibantu 35 %, rumah tangga yang tardaftar dalam DTKS 25 %, dan 10 % lagi rumah tangga yang dibantu melalui BAZ Sumbar, BAZ Agam, Aksi Peduli ASN,   dan Sumbangan dari Korpri Agam yang disalurkan kepada Para mubalig, guru mengaji, garin masjid , penjaga sekolah, guru honor, pelaku seni/budaya, awak media, dan Guru PAUD."
(MEI RIDWAN)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama