PDP Asal Limapuluh Kota Meninggal di RSAM Bukittinggi



PDP Asal Limapuluh Kota Meninggal di RSAM Bukittinggi
Ilustrasi (Pixabay)
Limapuluhkota,Integritasmedia.com - Salah seorang warga Jorong Balai Malintang, Kenagarian Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di Rumah Sakit Achmad Moechtar Bukittinggi, Jumat (17/4/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
Pasien wanita berusia 58 tahun merupakan seorang guru SD di Kabupaten Limapuluh Kota.
Informasi yang dihimpun covesia.com, sebelum dirujuk ke RS Achmad Moechtar, pasien PDP tersebut mengalami riwayat diabetes, hingga membuat salah satu organ tubuhnya harus di amputasi. Gejalan diabetes ini sudah dialami pasien sejak tiga tahun terakhir.
Namun dua hari belakangan, kondisi fisiknya menurun dan mengalami demam tinggi. Pihak keluarga merujuknya terlebih dahulu ke Puskesmas Pakan Raba'a. Karena kondisinya terus menurun, pihak puskesmas merujuknya ke RS Adnan WD Payakumbuh. Di sini dilakukan pengechekan gula darah pasien dan dinyatakan cukup tinggi. Namun karena pasien juga dalam kondisi demam tinggi, akhirnya diputuskan untuk merujuknya ke RS Achmad Moechtar Bukittinggi.
Dari beberapa informasi yang beredar di media sosial, pasien pernah kontak dengan anaknya yang baru saja pulang dari daerah Pandemi (Jakarta-red). Karena itulah dimasukkan ke dalam kategori PDP.
Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengatakan pemkab Limapuluh Kota diminta oleh pihak RS Achmad Moehtar untuk menyelenggarakan pemakaman pasien sesuai dengan protap Covid-19. Ini dikarenakan selain mengalami Diabetes, pasien juga mengalami demam tinggi dan masuk dalam kategori PDP.
"Diminta oleh pihak RS Achmad Moechtar untuk melakukan proses pemakaman sesuai protap covis-19," kata Wabup kepada Covesia.com.
Namun karena ada hal yang menjadi keberatan bagi pihak keluarga, jenazah masih diinapkan di ruang jenazah RS Achmad Moechtar. Pasalnya, pihak keluarga menolak disebut PDP dan membantah adanya kontak dengan anaknya yang pulang dari Jakarta
"Keluarga menolak disebut PDP. Pasalnya info soal adanya kontak dengan anaknya tidak benar. Pasien ini tidak ada sanak saudaranya yang baru pulang dari Jakarta," kata Wabup.
Namun untuk menghindari isu yang tidak sedap, pihak keluarga bersedia agar pasien di lakukan SWAB di di Labor Unand. Diperkirakan, hasil test akan keluar pagi besok.
"Hasil testnya mungkin akan keluar pagi besok. Jadi setelah hasil keluar, jenazah akan diambil keluarga dan dimakamkan. Jika positif, keluarga bersedia dilakukan pemakaman sesuai protal covid-19. Jika tidak akan dilakukan pemakaman seperti syariat agama biasanya," katanya.
(antoncino)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama