ARIZA PATRIA DISERANG ANISER


by Zeng Wei Jian

Film "Dances with Wolves" berkisah konflik antara Tribal Indians dan U.S. cavalry soldiers.

Wagub Ariza Patria's "dance with the virus" merupakan Psychologists' analyze conflicts antara manusia dan Covid-19. Figurative & poetic language. Indah. Sebuah metaphora.

In principle, Wagub Ariza Patria seorang philosopher king & A poet. Frasenya orisinal. Genius. A post-Renaissance phenomenon. "A stylish rhetorical method," kata Cicero.

Seandainya Pujangga Walt Whitman masih hidup & membaca frase metaphor Wagub Ariza, niscaya dia akan berkata, "And your very flesh shall be a great poem."

Syahdan, uneducated community ngga mampu mencerna sublimasi expresi rhetorical scholarship. They can not read between the lines. Absurd. Aniser nge-bully dengan kata-kata paling hina.

Mereka ngga ngerti. Aphorism Wagub Ariza Patria setara metaphora Pablo Picasso: "Art washes away from the soul the dust of everyday life.”

Wagub Ariza Patria's poetic rhetorical expression senafas & satu nada dengan policy Pemerintah Pusat.

Wagub Ariza Patria suntik darah segar. Kinerja Pemda Jakarta membaik. Pembagian sembako Corona lancar, rapi & tertib. Pemda DKI tebar di Jakarta Timur & Pulau Seribu sebanyak 850 ribu KK. Sisanya urusan pusat; 1.2 juta KK di Barat, Utara, Selatan & Pusat. Serempak. Nominal bantuan seragam. Ngga tumpang tindih seperti di awal.

Fenomena "Aniser nyerang Ariza" adalah kulminasi duel pilpres. Ada pihak yang ngebet nyalonin Capres Anies Baswedan. Belum apa-apa sudah nge-gaz. Akibat defisit prestasi.

Situasi absurd; Dua Partai Pengusung split di tengah jalan. Gerindra masuk kabinet. PKS ditolak masuk & terpaksa berperan sebagai Oposisi Ga Jelas.

Anies Baswedan rusak oleh Pendukung brutal, one-spectrum, anti pluralisme & penulis ass-licker yang halusinasinya ketinggian.

THE END

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama