Persis (Persatuan Islam) Peduli Bencana

Limapuluhkota.Integritasmedia.com
Bencana banjir serta tanah longsor yang terjadi di beberapa titik di kabupaten Limapuluh Kota beberapa waktu lalu yang mengakibatkan korban jiwa 9 orang,mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak,salah satunya adalah Persatuan Islam (Persis) Sumbar.
 
Bantuan yang di kirimkan oleh Persis Sumbar tersebut terdiri dari 2 tahap.pertama mengirimkan 5 juta dan tahap kedua 10 juta yang diberikan langsung kepada masyarakat terkena musibah tersebut.Bantuan pertama tersebut berupa sembako langsung di antarkan ke rumah-rumah korban,dan tahap kedua langsung kepada masyarakat dan ke mesjid Raya Pangkalan karena mesjid itu terkena parah, MTsN pangkalan ,TK Aisyah pangkalan,dan sekolah-sekolah yang ada di daerah Pangkalan yang terkena dampak banir dan longsor,serta  uang tunai langsung di berikan kepada masyarakat yang kena musibah.Selain itu juga pembinaan terhadap mental masyarakat berupa sport mental untuk mengembalikan mental masyarakat berupa pengajian dan taukziah,ujar Asep Ajidin SPd.I,MH Sekretaris Persis Wilayah Sumbar dan sekarang Ketua PW PersisSumbar Drs.H.Ali Amran MM.PA,ujarnya lagi.

Sekelumit Sejarah Berdirinya Persis
Persatuan Islam (Persis) berdiri pada abad ke-20 yaitu pada permulaan tahun 1920-an, tepatnya tanggal 12 September 1923 di Bandung. Adapun yang pertama mempunyai gagasan terbentuknya Persis ini adalah H. Zam-zam bersama temannya H. Muhammad Yunus. H. Zam-zam adalah seorang alumnus Darul-Ulum (Mekah) sejak tahun 1910-1912 beliau menjadi guru agama di Darul-Muta'alimin. Sedangkan H. Muhammad Yumus adalah seorang pedagang sukses, di masa mudanya beliau mendapatkan pendidikan agama secara tradisional dan menguasai Bahasa Arab sehingga beliau mampu mempelajari kitab-kitab secara autodidak.
 
Pada dasarnya, perhatian Persis ditujukan terutama pada faham Al-Quran dan Sunnah. Hal ini dilakukan berbagai macam aktifitas diantaranya dengan mengadakan pertemuan-pertemuan umum, tabligh, khutbah, kelompok studi, tadarus, mendirikan sekolah-sekolah (pesantren), menerbitkan majalah-majalah dan kitab-kitab, serta berbagai aktifitas keagamaan lainnya. Tujuan utamanya adalah terlaksananya syariat Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan.
 
Untuk mencapai tujuan jam’iyyah, Persis melaksanakan berbagai kegiatan antara lain pendidikan yang dimulai dengan mendirikan Pesantren Persis pada tanggal 4 Maret 1936. dari pesantren Persis ini kemudian berkembang berbagai lembaga pendidikan mulai dari Raudlatul Athfal (Taman kanak-kanak) hingga perguruan tinggi. Kemudian menerbitkan berbagai buku, kitab-kitab, dan majalah antara lain majalah Pembela Islam (1929), majalah Al-Fatwa, (1931), majalah Al-Lissan (1935), majalah At-taqwa (1937), majalah berkala Al-Hikam (1939), Majalah Aliran Islam (1948), majalah Risalah (1962), majalah berbahasa Sunda (Iber), serta berbagai majalah yang diterbitkan di cabang-cabang Persis. Selain pendidikan dan penerbitan, kegiatan rutin adalah menyelenggarakan pengajian dan diskusi yang banyak digelar di daerah-daerah, baik atas inisiatif Pimpinan Pusat Persis maupun permintaan dari cabang-cabang Persis, undangan-undangan dari organisasi Islam lainnya, serta masyarakat luas.(A)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama