Payakumbuh,INtegritasmedia.com - Karena keterbatasan alat ukur akurasi arah kiblat,
Kankemenag Payakumbuh gandeng Dinas PUPR Kota Payakumbuh untuk
menetapkan akurasi arah kiblat pada lahan yang akan dibangunkan kembali
Mesjid Baiturrahman, Jumat (6/4) kemarin.
Berkat dukungan semua pihak, Mesjid Baiturrahman yang terletak di sawah
Kubang Kelurahan Payobasung Kec. Payakumbuh Timur yang sempat ambruk
pada tanggal 27 Januari 2018 lalu, kini dimulai pembangunannya.
Untuk memastikan arah kiblat pembangunan mesjid ini, kepala Kankemenag
Asra Faber sengaja menggandeng Dinas PUPR kota Payakumbuh untuk membantu
memfasilitasi alat ukur atau theodolit.
Pengukuran akurasi arah kiblat pada sekaligus dilakukan langsung
Penyelengara Syariah Kankemenag kota Payakumbuh, Kanapi bersama 2 rekan
kerjanya ditambah personil ukur dari Dinas PU. Pengukuran yang
dilaksanakan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at ini dihadiri langsung
Ketua Pengurus mesjid, Riswandi. BA.
Disebutkan Kanapi, hasil dari pengukuran adalah 294°17°59°. Kami sangat
tertarik dengan alat yang dimiliki Dinas PUPR Kota Payakumbuh, entah
kapan kantor kita akan miliki alat ini. Saat ini, untuk melakukan
akurasi arah kiblat, kita sering meminjam, seperti meminjam alat dari
salah satu KUA di Kab. Agam beberapa waktu lalu saat mengkur akurasi di
mesjid ibuh. Alat PUPR ini sangat akurasi, menurut hemat kita akurasinya
sekitar 99 % lah, sebut Kanapi.
Sementara itu, Kepala Kankemenag Asra Faber, mengatakan kepada wartawan,
Sabtu (7/4) di ruang kerjanya membenarkan soal peminjaman ini. Secara
resmi kita telah ajukan surat kerjasama dengan Kepala Dinas PUPR Kota
Payakumbuh, alhamdulillah peminjaman ini dikabulkan, malah ditambah
dengan tenaga profesional. Ini adalah bukti sinergitas kita dengan
pemko. Saat ini kantor kita belum miliki alat representatif untuk
pengukuran akurasi arah kiblat. Kita sudah berkali-kali usulkan, namun
belum ada hasil. Untuk saat ini, kita minjam dulu.
”Dan itu adalah sebuah hal wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
Insyaallah semua mesjid telah kita lakukan akurasi ulang. Lagi pula alat
theodolit itu juga tidak dipergunakan setiap hari. Jadi mungkin belum
termasuk sebuah prioritas, untuk diadakan. Tapi kita tetap berharap,
semoga nanti kita punya alat ini sehingga kita tidak meminjam lagi,”
pungkas Asra Faber.(A)
Posting Komentar