Bertahun-tahun Hidup di Gubuk Derita, Berharap Bantuan Pemerintah
Tanah Datar,Integritasmedia.com - Perseteruan antara
Bupati Tanah Datar Irdinansyah tarmizi selaku Bupati dengan Yudafri Dharma
selaku Wakil Bupati Tanah Datar yang tidak se-ide dan se-irama Terkuak
sejelas-jelasnya setelah Kadis PU Tanah Datar yang tidak diberikan wewenag
selaku Kadis PU,dimana Bupati melantik Viveri selaku Sekretaris PU sebagai PLH
kadis PU Tanah Datar.Ibarat kata pepatah Kadis diberikan Senjata tetapi peluru
tidak diberikan sehingga Thamrin selaku Kadis tidak bisa mengambil keptutusan
dalam bertindak.Dengan tidak kondusifnya kinerja antara Bupati dan wakil Bupati sehingga sehingga
mendapat sorotan yang tajam dan berimbas kepada kinerja bawahannya,dan secara langsung
akan berdampak kepada masyarakat Luhak nan tuo ini.
![]() |
(Rumah Syamsuardi 86 th ) |
Dampak dari problem antara Bupati dan wakil Bupati
tersebut berimbas seperti yang di alami oleh Syamsuardi (86 ) tahun warga
Jorong Bodi Nagari Situmbuk Kecamatan Salimpaung,Kabupaten Tanah Datar .
Memiliki
rumah idaman adalah menjadi dambaan setiap orang, namun lain halnya dengan nasib
yang dialami Syamsuardi (86) warga jorong Bodi Nagari Situmbuk Kecamatan
salimpaung kakek dengan istri serta 2 orang anak dan cucunya ini justru tinggal
dirumah yang tidak layak huni dengan
ukuran 4 x 6 meter.
Pantauan
Media yang sering melewati daerah antara jorong bodi yang menghubungkan dengan
jorong Sialang Nagari Tungkar Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten
Limopuluhkota yang sekarang jalan tersebut sedang dalam pekerjaan oleh rekanan.Rumah
tersebut berlantaskan tanah walaupun di kelilingi bata dan pakai atap namun
sangat riskan sekali dan tidak layak untuk di huni apalagi untuk zaman sekarang
ini.
![]() |
( Syamsuardi 86 th ) |
Istrinya
Yusniati (60) yang kehidupannya sehari-harinya dari mencari kayu kehutan
disekitar tempat tinggalnya .Dapatlah kita bayangkan berapa dukanya kehidupan
Syamsuardi dengan 4 orang ini,yang pencaharian istrinya tak menentu,walaupun
ada beras raskin yang didapatnya.
Dirumah
ini pula tidak terlihat barang-barang rumah tangga yang istimewa, bahkan
ranjang untuk tempat tidurpun tidak terlihat disitu. Sedangkan kamar yang seharusnya
untuk tempat tidur, dijadikan tempat titipan penyimpanan alat dan hasil
pertanian milik orang lain.
Sementara
untuk tidur, sang nenek bersama cucunya terpaksa tidur disalah satu ruangan
yang berukuran 1 x 1 meter dengan beralaskan tikar kusam. Kondisi atap rumah
yang bocor dan sering basah jika diguyur hujan, menjadi kendala bagi keluarga
ini. Namun meski demikian, tak ada pilihan lain bagi mereka.
Dirumah
yang terkesan tidak layak huni ini, perempuan yang bekerja sebagai pencari kayu
bakar tersebut denagn suaminya yang telah rabun senja serta denagn seorang
perempuan dan seorang cucunya tersayang dengan kondisi kehidupan yang serba
kekurangan.
Saat
ditemui dikediamannya,kakek ini mengaku,
sejauh ini dirinya belum pernah menerima bantuan dari pemerintah daerah.
Bantuan yang diterima hanyalah berupa bantuan Raskin.
” Sampai
hari ini kami belum pernah menerima bantuan dari pemerintah. Jangankan bantuan
rumah, bantuan lainnya pun kimi tidak pernah menerimanya. Selamaa ini, bantuan
yang ada hanya berupa Raskin, itupun harus dibeli. Jadi kalau tidak punya uang,
kami terpaksa tidak bisa menerima raskin.”
Lebih
lanjut Syamsuardi menambahkan memang dari ke Nagarian pernah mendata tentang
keluarganya untuk dapat bantuan rumah tak layak huni dari pemerintah,tapi suda
bebrapakali di data,realisasinya sampai sekarang tidak ada juga,apa;lagi
sekarang dengan telah adanya perbaikan jalan di daerahnya.
Lebih
lanjut Syamsuardi menambahkan, penghasilan yang diperolehnya bersama sang cucu,
terkadang belum bisa memenuhi kebutuhan setiap hari, bahkan untuk makan saja,
terkadang harus dibantu oleh para tetangga. Sehingganya ia sangat berharap
adanya bantuan dan perhatian pemerintah daerah.
” Kami sangat
berharap perhatian pemerintah untuk bisa meringankan beban kami,” tandasnya.
Kondisi
kehidupan keluarga Syamsuardi , adalah gambaran kecil masyarakat kurang mampu
yang ada di Kabupaten Tanah Datar. Upaya Pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan harus benar-benar terwujud dan bukan hanya slogan saja.
![]() |
( Ilyas 50 th di depan rumahnya ) |
Media
juga menemui hal yang serupa di Nagari rao-rao jorong Lumbung bapereang,Ilyas
(50 th) juga penderitaannnya sama yang dialami oleh Syamsuardi,dimana kehidupan sebagai buruh
tani tak menentu,apalagi rumahnya yang berdindingkan papan beratapkan ijuk,juga
tak layakhuni untuk kehidupan keluarganya.Sebab sampai saat kini bantuan
perumahan untuk rumah tak Layak huni juga belum ada realisasinya,Sehingga Ilyas
dengan anak istrinya jika hari hujan,maka dia sekeluarga tidak bisa tidur
karena air mengenagi rumahnya.
![]() |
( Zaini M ,Ketua LSM Kontras ) |
Melihat
situasi ini Zaini M yang merupakan Ketua LSM Kontras meminta Pemerintah Kabupaten
bersama instansi terkait diminta untuk lebih pro-aktif dalam memperhatikan
kondisi kehidupan masyarakat di daerahnya, khususnya kepada mereka yang masih
membutuhkan sentuhan bantuan dari pemerintah.Serta Zaini juga mengatakan bahwa
birokrasi pemerintahan di Tanah Datar terbobrok di Sumbar karena perseteruan antara
Bupati dan Wakil Bupati yang mempertahankan
egonya masing-masing,sehingga menganggu kinerja bawahannya serta pembangunan
di kabupaten Tanah Datar ini,ujar Zaini.(Anton Chino)
إرسال تعليق