'Pangek Lapuak' Barulak


Barulak-integritasmedia.com-PANGEK bukanlah makanan yang asing bagi penikmat kuliner Minang. Hampir setiap daerah di Ranah Bundo ini memiliki cara tersendiri untuk membuatnya, namun tetap mempunyai kesamaan rasa dan bentuk.

Tapi di Kenagarian Nagari Barulak yang berada di kisaran 28 kilometer jalan raya Batusangkar-Payakmbuh ada rasa dan tekstur yang berbeda dari pangek. Masakan ini disebut "Pangek Lapuak".

Didominasi oleh warna kuning kunyit yang kental dengan rasanya, dibalut dengan daun belimbing beras yang menimbulkan rasa asam sedap. Parutan kelapa menghiasi aroma khas pangek tersebut dan bumbu bumbu alami lain yang kentara semakin menambah nikmat daging ikan yang empuk sampai ke tulang tulangnya. Aroma dan cita rasa khas pangek lapuak meresap jauh hingga ke sisi dalam daging ikan yang empuk.

"Rumah Makan Pangek Lapuak", di sinilah dihidangkan pangek dengan cita rasa yang khas tersebut setiap harinya. Rumah makan yang sederhana ini biasanya buka mulai siang hingga sore. Banyak pengunjung yang melepas lapar siang di sini.

Selain disini, kuliner tradisonal ini sangat sulit untuk dijumpai. Hanya ada pada waktu-waktu tertentu (ketika baralek dan hajatan lainnya). Atau waktu mananam padi dan manyabik serta kegitan adat lainnya.

Pangek Lapuak ini berbeda dengan Pangek yang ada dinagari Simawang. Pangek Lapuak di nagari Barulak adalah pangek ikan yang sangat rapuh tulangnya, berbeda dengan pangek Simawang ikan ttersebut tidak bisa dimakan dengan tulang-tulangnya.

Perbedaan itulah yang membedakan ciri khas setiap nagari yang ada di Kabupaten Tanah Datar. Masakan tradisional ini diwarisi dari orang tua-tua terdaluhu sampai pada masa sekarang.
Pangek lapuak dibuat dengan bahan-bahan yaitu sarai, daun kunyik, daun kasombi, bawang merah dan putih, panyolang, ketumbar, daun limau, lado, serta santan.

Bahan-bahan rempah ini tidak sulit ditemukan karena  ada di kebun dan bukit di sekitar nagari Barulak. Proses pembuatanya masih menggunakan pariuak yang terbuat dari tanah liat agar suhu panas dalam pariuk itu terjaga.

Sementara bahan yang tidak boleh ditinggalkan atau dihilangkan adalah daun kasombi, dimana daun kasombi ini dapat membuat tulang ikan menjadi rapuh apabila dimakan dan tidak akan membuat pencinta makan ini tercekik karena menelan tulang ikan. (ain)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama