“Pucuak di Cinto Ulam Tibo “ Agam menyambut baik Ketetapan Menkes PSBB di SUMBAR

Agam INTEGRITAS MEDIA .COM                    Bagi Kabupaten Agam Keputusan ini tentunya akan lebih memudahkan kami untuk mengawasi dengan  ketat  agar tidak ada lagi para pendatang yang mengantarkan virus covid-19 ke Agam dan tidak ada lagi warga Agam yang menjemput virus covid keluar daerah.

Selanjutnya kita bisa fokus mendeteksi sekaligus mengendalikan agar transmisi lokal tidak lagi terjadi dan berlanjut di Agam. Untuk itu gerakan: “menghadang corona berbasis nagari dan kaum” akan lebih disempurnakan dan diperkuat. Bila selama ini kita lebih banyak menghimbau dan bahkan mungkin membujuk masyarakat untuk melaksanakan social dan physical distancing kedepan tentunya bisa lebih ketat dan tegas.

Sesuai dengan ketentuannya dalam
masa penerapan  PSBB kita bisa melakukan tindakan-tindakan  yang lebih konkrit. Contohnya, bila ditemui sekelompok orang  mengadakan perkumpulan dan keramaian ditempat yang tidak direkomendasikan selanjutnya dapat dilakukan peringatan, penindakan, dan bahkan pembubaran. Bagi yang masih “mada” atau “ngeyel” bisa diproses lebih lanjut.

Karenanya kita akan kembali menghimbau dan sosialisasikan kepada masyarakat agar mematuhi seluruh aturan social dan physical distancing serta protokol kesehatan yang berlaku pada masa PSBB demi kebaikan dan keselamatan kita bersama. Perlu lebih ditekankan bahwa tanpa disiplin yang tinggi dari semua pihak ketetapan PSBB tidak akan memberikan hasil maksimal seperti yang diharapkan

Dipihak lain dalam rangka melindungi kehidupan masyarakat yang terpapar ketetapan PSBB rasanya di Agam tidak diperlukan lagi upaya yang ekstra keras. Karena strategi yang sudah dilaksanakan sebulan terakhir rasanya bisa menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terutama Beras dan garam. Dalam konteks melindungi petani, pedagang, dan UMKM kita akan terus memperbanyak membeli produK pertanian dan UMKM demi menjaga kelangsungan usaha dan produksi mereka. Tindakan ini sekaligus dimaksudkan menggenapi berbagai upaya yang telah dilakukan sebulan terakhir ini, seperti membeli beras dan  sayur dari Petani untuk kemudian didistribusikan kembali kepada kelompok masyarakat yang berhak mendapatkannya. Produk-pruduk UMKM akan terus diupayakan membeli sekaligus membantu memasarkannya.

Lebih lanjut Indra Catri mengatakan,  paling tidak sampai awal Ramadhan tahun 1441 ini sekitar 70 % dari keseluruhan Rumah Tangga di Agam sudah memiliki cadangan beras dan garam dirumahnya masing-masing. Terdiri dari rumah tangga yang dianggap mampu  dan tidak dibantu 35 %, rumah tangga yang tardaftar dalam DTKS 25 %, dan 10 % lagi rumah tangga yang dibantu melalui BAZ Sumbar, BAZ Agam, Aksi Peduli ASN,   dan Sumbangan dari Korpri Agam yang disalurkan kepada Para mubalig, guru mengaji, garin masjid , penjaga sekolah, guru honor, pelaku seni/budaya, awak media, dan Guru PAUD.

Seandainya semua bisa berjalan lancar sebetulnya kita menargetkan agar sekitar 30 % rumah tangga yang terpapar lainnya sudah dapat dibantu menjelang memasuki bulan Ramadhan. Dengan demikian 100 % setiap rumah tangga di Agam sudah memiliki cadangan beras dan garam sebulan kedepan. Namun kita  masih perlu sedikit bersabar karena pengucuran bantuan dengan memanfaatkan BLT Propinsi, BLT Pusat, BLT Nagari, Kartu Prakerja, serta jenis bantuan lainnya  masih perlu pengkajian dan pendataan yang lebih rinci dan memerlukan waktu yang relatif panjang. Mudah-mudahan pertengahan Puasa penyaluran bantuan periode bulan kedua sudah dapat dilaksanaka secara lebih baik lagi karena kondisi reel di lapangan sudah dapat dipetakan berdasarkan pendataan dan pengalaman dalam pendistribusian bantuan pada periode bulan pertama.

Karenanya untuk sementara sambil menunggu kucuran bantuan tahap tiga periode bulan pertama bagi yang belum mendapatkan bantuan kita sasar dengan melakukan pasar mobile khusus. Selain itu kita juga melakukan penggalangan bantuan dari para donatur yang berasal dari berbagai nagari, dunia usaha, organisasi sosial kemasyarakatan, kelompok alumni sekolah, Ormas, Orpol, Niniak Mamak, para perantau, dan komunitas lainnya.(MEI RIDWAN)

Post a Comment

أحدث أقدم