Kasus Covid-19 Meningkat di Payakumbuh, Izin Keramaian Distop

Payakumbuh, Integritasmedia.com – Ledakan kasus positif Covid-19 terus terjadi di Kota Payakumbuh. Sampai Sabtu (22/8/2020) malam, sudah 13 warga Payakumbuh dirawat karena Covid-19.

Kondisi ini, menjadi kajian serius Pemko Payakumbuh. Bahkan, izin baralek dan keramaian yang sebelumnya sudah diberikan kepada warga, akan kembali distop.

“Iya, sampai Sabtu malam ini (22/8/2020), sudah 13 warga Payakumbuh yang sedang dirawat dan dikarantina karena positif Covid-19. Termasuk bapak Wakil Wali Kota Erwin Yunaz ,” kata Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh, Bakhrizal kepada media.

Bakhrizal menyebut, pada Sabtu (22/8/2020), ada tambahan dua kasus positif Covid-19 di Payakumbuh. Kedua kasus itu dialami oleh dua laki-laki. Masing-masing, berusia 27 tahun dan 11 tahun.

“Yang laki-laki 27  tahun, adalah tukang kebun di rumah jabatan Wakil Wali Kota. Sedangkan laki-laki 11 tahun adalah pelajar yang baru pindah bersama orang tuanya dari Baso, Agam, ke Padang Sikabu, Lamposi Tigo Nagori,” kata Bakhrizal.

Menurut Bakhrizal, banyaknya kasus positif Covid-19 di Payakumbuh dalam pekan ini, menandakan sedang terjadi gelombang kedua serangan virus tersebut.

“Apa yang selama ini menjadi ketakutan kita bersama, sudah menjadi 3/4 kenyataan. Kenapa saya sebut 3/4 kenyatakan, karena masih ada potensi kenaikan kasus,” ujarnya.

Secara umum, menurut Bakhrizal, kasus-kasus terbaru positif Covid-19 di Payakumbuh, terjadi karena kontak luar daerah. Ada yang kontak dengan tamu dari Aceh. Ada yang kontak dengan tamu dari Jakarta. Ada juga dari Padang dan daerah lain.

“Kasus-kasus yang terjadi sekarang adalah dari klaster luar daerah. Ini terjadi karena budaya kita menghormati tamu. Kalau bertemu tamu itu, tak afdol jika tak bersalaman. Apalagi, kalau ibu-ibu, pasti cipaka-cipiki. Bahkan karena takut make-upnya hilang, jarang pula pakai masker,” ujar Bakhrizal.

Selain faktor klaster luar daerah, Bakhrizal meyakini, ledakan kasus Covid-19 yang terjadi di Payakumbuh, akibat masyarakat sudah merasa aman, dengan status daerah yang sempat masuk zona hijau.

“Karena kita anggap sudah zona hijau, kita sudah biasa saja gelar baralek hari ini. Dalam rekomendasi yang kita berikan untuk baralek, tak ada undangan orang jauh atau orang laur daerah. Tapi, kenyataannya, kita masih undang. Tak undang orang jauh, pesta kita dianggap tak meriah,” ujarnya.

Terkait dengan 13 warga sedang dirawat dan diisolasi karena positif Covid-19, dr Bakhrizal memastikan, Satgas Covid-19 Payakumbuh sudah melakukan tracing dan tracking kasus. Bahkan, dalam sepekan terakhir, sudah 1.000-an orang lebih yang di-swab.

“Pengambilan sampel untuk pemeriksaan swab ini gratis. Ini perlu ditegaskan kembali, bahwa swab di Payakumbuh itu tidak membayar. Tidak saja warga kita, siapa saja boleh swab di Payakumbuh. Nanti, kalau positif, kita teruskan ke daerah domisilinya,” tegas Bakhrizal.

Di sisi lain, Sekko Payakumbuh Rida Ananda dalam rapat koordinasi secara virtual dengan para Asisten,  Diskes, BPBD, Satpol PP, Camat, dan Lurah pada Jumat lalu (21/8/2020), memastkan, akan kembali mengaktifkan keberadaan Satgas Penanganan Covid-19.

Beberapa posko Covid-19 yang sebelumnya sempat ditutup, akan dibuka kembali.

“Di posko itu nantinya, diharapkan ada kerja sama terhadap orang yang datang dari luar daerah. Dalam arti lain, orang yang datang dari luar daerah, wajib lakukan swab di Payakumbuh. Izin baralek, ditunda dulu. Begitu pula izin keramaian. Pertandingan-pertandingan pun, kita tunda dulu. Termasuk masalah sekolah, dilakukan penundaan. Siapa saja yang masuk Payakumbuh, waji pakai masker,” kata Rida Ananda.

Dia juga meminta Satpol PP dan Trantib Pasar, kembali melakukan pengawasan pemakaian masker di pasar dan titik-titik keramaian.

“Proses pengecakan atau razia yg tidak memakai masker, harus kembali dilakukan. Nanti saya juga akan koordinasikan dengan Bapak Kapolres dan Bapak Dandim.  Kemudian, BPBD dan Damkar, bersama PMI, juga diminta terus menggencarkan penyemprotan disinfektan,” tegas Rida Ananda.

Terhadap persoalan anggaran, Rida juga meminta dilakukan kajian. “Dalam pembahasan anggaran perubahan, ini akan disampaikan kepada DPRD. Termasuk dalam rapat kerja dengan Komisi. Kemudian, kepada Diskominfo, sesuai dengan atensi Pak Wali Kota, saya imbau untuk kembali memperbanyak spanduk, baliho, dan sosialisasi di media masaa, terkait dengan terjadinya gelombang kedua Covid-19 ini. Sehingga masyarakat kita semua tahu. Kerjasam yang dilakukan BPBD dengan TP-PKK kemarin membangun masker, itu juga perlu diteruskan,” ujar Rida.

Sedangkan Kepala BPBD Payakumbuh Yufnani Away dalam rapat virtual pada Jumat lalu, berharap kepada Camat dan Lurah, agar memanfaatkan Poskamling yang ada di tiap-tiap kelurahan, sebagai posko pencegahan Covid-19.

“Kesadaran sudah ada dari warga kelurahan. Ini perlu dibangkitan kembali melalui pos yang ada. Kemudian, dari segi pencegahan, dibawah koordinasi dengan Satpol PP, TNI dan Polri, kita perlu melaksanakan amanat Inpres Nomor 6 Tahun 2020 itu,” ujar Yufnani.( A)

Post a Comment

أحدث أقدم