Pemberdayaan Perempuan, DP3AP2KB Kota Payakumbuh Tunjuk Lima Desa Sebagai Pilot Project Kelompok Ketahanan Keluarga


Payakumbuh , Integritasmedia. Com--- Pemerintah Payakumbuh melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) memilih lima desa sebagai pilot ketahanan keluarga


  Ketua DP3AP2KB Payakumbuh AH Agustion saat ditemui melalui sarana Kabid Pemberdayaan Perempuan Erma Yunita saat ditemui di kantornya, Kamis (25/11), menyatakan kelima kelurahan tersebut merupakan perwakilan dari satu kelurahan, ada  Desa Tiakar, Balai Panjang, Subarang Batuang, Ompang Tanah Sirah, dan Padang Sikabu.


  Di setiap kelurahan tersebut, kendali kelompok ketahanan keluarga dibentuk dari pemimpin jaringan termasuk pemimpin konvensional dan non sekuler, LPM, PKK, Karang Taruna, dan Bundo Kanduang.  Karena melibatkan banyak institusi, dibutuhkan sinergi dalam pengamanan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.


  “Kami berharap dapat terus memperluas wawasan para ibu-ibu muda agar mereka dapat menjalankan perannya dengan baik sebagai ibu rumah tangga, jangan sampai mereka tidak berdaya lagi, karena dalam lingkungan sanak saudara sendiri, ibu harus memiliki keahlian dan  potensinya, agar keluarga mereka harmonis,” kata Agustion.  .


  Agustion menjelaskan mengapa sosialisasi parenting menjadi tuntas kepada ibu-ibu muda karena di berbagai daerah terlihat maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga, pedofilia, dan berbagai masalah lainnya.  Ia berharap hal ini dapat dicegah, jika memungkinkan tidak akan muncul di dalam kota yang saat ini dipimpin oleh Walikota Riza Falepi.


  “Kami juga memperkuat ketahanan rumah tangga dari dampak buruk globalisasi catatan yang tidak dapat dibendung, khususnya mengingat bahwa setiap orang pasti sudah memiliki media sosial. Jadi kami ingin pengawasan yang kuat dan bijaksana untuk menangani aspek kualitas dan buruknya.  penggunaan media sosial,” pungkasnya.


  Dalam hal ini, bersama P2TP2A dan Forkomdapuspa yang diketuai oleh Machdalena Erwin Yunaz, selain membawa kain yang terkait dengan sinergi kegiatan pemberdayaan jaringan.


  “Di masing-masing kelurahan, sebagai percontohan ketahanan lingkar sanak saudara sendiri, kami juga menawarkan keahlian meningkatkan sistem ekonomi ibu-ibu dengan pendidikan budidaya jamur tiram melalui Noviantini dan Yurnalis dari Desa Jamur Payolinyam,” pungkas Agustion.


  Sementara itu, Noviantini dalam paparannya sebagai tokoh pemberi bantuan menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun ia dan warga Payolinyam membudidayakan jamur, ternyata mampu menopang perekonomian kalangan kerabat sendiri, bahkan permintaan pasar pun berubah menjadi cukup besar dan mahal.  kini sudah tidak terpenuhi lagi melalui pembudidaya jamur tiram di Kota Payakumbuh.


  “Makanya kami mengajak ibu-ibu untuk membudidayakan jamur tiram, selain bersih dan murah hasilnya menjanjikan,” ujar Noviantini yang telah memproduksi olahan jamur beserta rendang jamur, jamur crispy, bakso jamur, dan lain-lain.  (a)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama