Limapuluh Kota, Integritasmedua. Com– Kabupaten Limapuluh Kota dinilai layak untuk menjadikan pariwisata sebagai program unggulan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah. Kelayakan ini didukung oleh daya tarik wisata bersumber dari keindahan alam, kekayaan kultur dan budaya, kesejarahan dan aneka kuliner khasnya. Bahkan, potensi ini bisa mendunia dengan cara mengemas kesemua daya tarik lewat adanya faktor pembeda (diferensiasi) pariwisata Limapuluh Kota dengan daerah lain, yang diwujudkan melalui ketepatan pemilihan branding pariwisata Limapuluh Kota. Ketepatan branding ini dibarengi dengan pemanfaatan teknologi digital dalam tata kelola informasi, promosi dan kampanye produk serta pemberlakuan asas-asas e-commerce.

Demikianlah rangkuman dari diskusi publik dengan tema “Menduniakan Potensi Wisata Kabupaten Limapuluh Kota untuk Mendatangkan Investasi dan wisatawan” pada Senin (10/01/2021) bertempat di Aula Kantor Bupati Limapuluh Kota. Diskusi ini menghadirkan pembicara yang memiliki kompetensi di bidang pariwisata yaitu Deputi Direktur Badan Perencanaan Nasional (Bapenas) Otho Hernowo Hadi, Branding and Marketing Experise Ahmed Kurnia, Penggiat Media Sosial Andrea Tulung, Founder Media Online Kabartravel.id sekaligus penggiat parawisata Elga A. Thamrin, dan Representive Consultan For Foreign Investor Bambang Widjanarko. Dalam kesempatan tersebut juga hadir Ketua TP-PKK Limapuluh Kota Nevi Safaruddin dan Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Fitma Indrayani, Kepala OPD, camat dan pelaku praktisi pariwisata.

Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo mengatakan bahwa ada banyak potensi wisata di Kabupaten Limapuluh Kota yang dapat diperkenalkan dan dikembangkan. “Menduniakan pariwisata tidak terlepas dari peran media yang memperkenalkan potensi ini,” tuturnya. Bupati Safaruddin menambahkan melalui informasi yang diberikan oleh media dapat menarik investor dan wisatawan untuk datang ke Kabupaten Limapuluh Kota.

Sementara itu, Deputi Bapenas Otho Hernowo Hadi mengatakan bahwa untuk mengembangkan potensi pariwisata di Kabupaten Limapuluh Kota perlu membangun peta jalan pengembangan destinasi wisata. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan potensi kebudayaan dan pariwisata kawasan, mengetahui potensi dan permasalahan pengembangan pariwisata daerah, memberikan arah kebijakan dalam membangun kepariwisataan yang dilandasi dengan kebijakan pembangunan kawasan, memberikan pedoman tentang perencanaan yang dibutuhkan dalam pembangunan pariwisata kawasan dan menjadi acuan bagi seluruh stakeholder pariwisata di kawasan agara dapat bekerjasama secara positif dalam mekanisme.

Selain itu, Ahmed Kurnia menjelaskan bahwa strategi yang digunakan untuk menciptakan atau mempromosikan destinasi di Kabupaten Limapuluh Kota agar menarik wisatawan dan investor adalah dengan melakukan branding. Branding dengan memperkuat identitas destinasi wisata membuat wisatawan mengetahui, tertarik, terlibat dan bahkan memberi rekomendasi kepada para pemangku kepentingan.

Sementara itu, Penggiat Media Sosial Andrea Tulung mengatakan bahwa media sosial efektif dalam mempromosikan pariwisata kepada masyarakat.  “Dari 274,9 juta penduduk Indonesia sebanyak 73,7,% pengguna internet dan 61,8% pengguna media sosial,” ujarnya. Menurutnya, promosi lewat video dan konten  menarik lainnya di media sosial akan menarik minat khalayak untuk mencari tahu lebih jauh tentang Kabupaten Limapuluh Kota. Pada kesempatan tersebut ia juga mengapresiasi Website dan Instagram Diskominfo Limapuluh Kota yang aktif memberikan informasi-informasi kepada khalayak.

Disisi lain. Elga A. Thamrin menyebutkan salah satu potensi wisata yang dapat dikelola di Kabupaten  Limapuluh Kota adalah mengembangkan konsep desa wisata. Hal ini dikarena Kabupaten Limapuluh Kota memiliki  potensi alam dan budaya yang melekat kuat. Konsep desa wisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Tentunya konsep ini membutuhkan keterlibatan semua pihak baik masyarakat, pokdarwis, pemerintah desa, kecamatan, kabupaten sampai dengan pusat ,” ujarnya.

Selanjutnya, Bambang Wijdjanarko menyebutkan cara promosi yang modern dan informasi terkini mengenai pariwisata adalah dengan memanfaatkan E-commerce atau juga disebut E-tourism. Pangsa pasar yang cukup potensial adalah kelompok usia milineal. “Pergerakan kunjungan wisatawan di Indonesia juga terbantu karena generasi milineal juga terbiasa terkoneksi secara digital,” tuturnya. (s)