Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh menggelar Forum OPD untuk Penyusunan Rencana Kerja


Payakumbuh , Integritasmedia. Com– Dinas pendidikan kota payakumbuh memaksimalkan rencana kerja disdik di Kota Payakumbuh. Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh menjelaskan forum OPD merupakan tahapan dalam penyusunan renstra dan renja dinas pendidikan di kantor Disdik Padang Kaduduak.

Maksud tujuannya kata Da0 sril adalah menyampaikan kepada mitra kerja stake holder terkait atau organisasi profesi yang bermitra dengan disdik untuk memperoleh masukan dan sarah tentang raker disdik di tahun 2023,”

“Jadi tahapannya adalah penyampaian arah kebijakan 2023, nah arah kebijakan itu tidak terlepas dari isu strategis di dinas pendidikan diantaranya masih tingginya minat ke sekolah swasta, kekurangan guru ASN, masih belum memadainya ketersedian baik secara kualitas dan kuantitas, sarana prasarana pendidikan dan masih rendahnya muatan pendidikan karakter terutama di sekolah negri sementara di sekolah swasta cukup tinggi kemudian isu tentang rencana, penetapan kurikulum muatan lokal 2023,” jelas Dasril di Payakumbuh, Selasa (22/2/22).

Lanjutnya, isu strategis itulah yang akan menjadi tantangan untuk diwujudkan dalam program kerja yang disusun disdik dengan acuan tetap pada 8 standar pendidikan. Program yang disusun tahun 2023 dengan mengacu ke Permendagri ada 4 program di disdik pertama program penunjang administrasi pemerintahan kabupaten atau kota yang terdiri dari kegiatan yang sifatnya rutinitas seperti pembayaran gaji logistik kantor dan operasional kantor.

Kedua program pengelolaan pendidikan yang terdiri dari 4 kegiatan yakni kegiatan pengelolaan pendidikan SD kedua pengelolaan SLTP, ketiga pendidikan kesetaraan dan keempat pengelolaan pendidikan anak usia dini.

“Jadi empat kegiatan ini akan dirinci dalam sub sub kegiatan yang menyangkut jawaban dari isu strategis tadi misalnya sarana prasarana, pemenuhan mobiler sekolah, rehab gedung, kemudian sub Kegiatan peningkatan pendidikan melalui sub kegiatan evaluasi penyediaan tenaga pendidik yaitu pemenuhan kekurangan guru ASN melalui pembayaran insentif bagi guru non ASN itu dimulai dari tingkat Paud, SD, SMP termasuk pendidikan non formal seperti guru di TPQ,” ujar Dasril.

Ketiga program pengembangan kurikulum menjawab isu strategis tentang belum adanya kurikulum muatan lokal, maka di 2023 direncanakan penetapan kurikulum muatan lokal. “Jadi kita sudah bekerja sama dengan UNP untuk tahun ini rencana penjaringan apa yang dibutuhkan kurikulum tersebut, kemudian di 2023 adanya proses penyusunan naskah hasil kurikulum, serta pelatihan kurikulum termasuk pelatihan guru pada implementasi kurikulum merdeka yang sejalan dengan kegiatan program guru penggerak dan sekolah penggerak dari Kemendikbud,” jelasnya.

Keempat program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Beberapa program yang dirancang antara lain adalah kegiatan pelatihan untuk guru penggerak kedua tentang pengelolaan sertifikasi guru baik itu proses mereka memperoleh sertifikat pendidik sampai tunjangan yang akan mereka terima. “Jadi itu kita fasilitasi,” ujar Dasril.

Fungsional Perencana Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Efrianti Harefa menambahkan dari program tersebut dana yang disediakan itu tetap mengacu pada anggaran tahun 2022. “Memang dari tanggapan yang disampaikan oleh peserta baik itu dari mitra kerja maupun organisasi profesi pada dasarnya mereka berharap adanya kenaikan insentif bagi non ASN,” ujar Efrianti.

Kemudian peningkatan kualitas pendidikan karakter di sekolah misalnya melalui peningkatan program tahfiz dan tentang peningkatan koordinasi dengan instansi terkait perlindungan anak jangan sampai terjadi lagi seperti kasus bullying di SMK 2. “Itu harapan dari peserta, kita apresiasi karna pada dasarnya saran tersebut berguna untuk kualitas pelayanam kita di 2023,” kata Efrianti.

Adapun yang ikut dalam Forum OPD ini antara lain; PGRI, IGTK, asosiasi lembaga non formal, OPD terkait, diskes, bappeda, kemenag, lapas dan sekitar 65 organisasi mitra dinas pendidikan.(a)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama