Ngopi Bareng Irfendi Arbi, Mencari Pemimpin "Baik" di 2024

Irfendi Arbi

"Sumbar itu kaya, dan daerah penghasil. Baik itu hasil pertanian, perikanan, pariwisata, serta sumber daya manusia. Kini tinggal bagaimana pemimpin itu untuk dapat "menjual" keunggulan tersebut ke provinsi tetangga". 


Padang, integritasmedia.com - JUM'AT (25/3/22) pagi, Irfendi Arbi mengadakan ngopi bareng jurnalis di kawasan Jalan Wangunsaskoro Padang. 


Sembari berdiskusi ringan,  bercanda dan tertawa lepas, banyak persoalan yang dibahas Irfendi Arbi dengan belasan orang jurnalis yang hadir saat itu.


Ada pesan tersirat sarat makna yang disampaikan Irfendi dalam silaturahmi tersebut. Ia mengaku bahagia dan bangga berteman dengan para jurnalis. Karena katanya, jurnalis itu merupakan sebuah profesi yang luar biasa.


Dan seharusnyalah semua elemen masyarakat dapat "sejalan" dengan jurnalis, karena melalui produk jurnalistik merekalah semuanya dapat disampaikan kepada publik. 


Begitu juga dengan kepala daerah yang tengah menjabat, atau mereka yang ingin bertarung di 2024 nanti. "Manfaatkanlah" mereka, kata Irfendi Arbi diiringi ketawa lepas yang hadir saat itu.


Dilanjutkan Irfendi Arbi, apa saja yang perlu dicermati dari para kandidat sebagai calon pemimpin harapan rakyat? Pertama, sebagai calon pemimpin dia harus sudah kokoh sebelum jadi tokoh. Kokoh dalam aspek ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Kokoh artinya sudah tuntas dengan dirinya, dengan misi ingin memberi bukan memiliki. 


"Jika secara ekonomi sudah kokoh dan tuntas, maka dia tidak akan menjadi pemimpin yang transaksional. Tidak akan menghitung laba dan rugi. Tidak akan berfikir pengeluaran di pilkada sebagai modal. Jika biaya dipandang sebagai modal, maka pasti bila terpilih yang pertama dilakukan adalah mengembalikan dan mencari keuntungan dari kas negara", ingat Irfendi. 


Pemimpin yang sudah tuntas dengan dirinya dan siap untuk berkontribusi bagi masyarakat akan melihat biaya pilkada sebagai dana perjuangan. Biaya yang keluar sebagai infak dan sedekah. Biaya untuk membuka jalan untuk berbuat kebaikan yang lebih besar. 


Kokoh dalam aspek ideologi berarti mempunyai semangat berjuang dan ingin membebaskan rakyat dari penderitaan lahir dan batin. Dia siap berkorban demi mewujudkan dan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dia siap memegang teguh Pancasila sebagai dasar negara dan mewujudkannya dalam kehidupan. Dia siap membangun masyarakat yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis dan adil.


Bahkan pemimpin di era sekarang harus siap bekerja keras, cerdas dan tuntas. Karena dalam kondisi pandemi, semuanya sedang terancam krisis. Artinya tantangan dan masalah yang akan dihadapi sangat besar dan kompleks. Menjadi pemimpin harus siap bekerja melakukan perbaikan. Harus siap melayani masyarakat bukan dilayani sebagai pejabat.

Pemimpin di era krisis harus mampu bertindak dengan cepat, tepat dan bersahabat. Memimpin dengan hati dan mengelola dengan pikiran. Seimbang imtak dan iptek. Selaras jiwa dan raga. Memimpin dengan hati siap membangun harapan, impian dan imaginasi. Membangun kepercayaan, dan siap mendengar dengan komunikasi yang terbuka.


Juga harus siap menjadi teladan. Karena pemimpin itu, berada di posisi puncak. Pasti selalu terlihat. Tindakannya menjadi sorotan dan pembicaraan. Untuk itu harus siap menjaga diri. Berfikir sebelum bertindak. Hanya melakukan hal yang baik. Berusaha memberi contoh sebelum memerintah. Memberi teladan kebaikan untuk menginspirasi rakyat dengan berbuat yang terbaik. 


Dan khusus untuk Sumbar, Irfendi Arbi berharap, nanti mereka yang dipilih rakyat adalah mereka yang siap untuk bekerja keras, cerdas dan tuntas. Karena Sumbar memang membutuhkan itu saat ini.


"Sumbar itu kaya, dan daerah penghasil. Baik itu hasil pertanian, perikanan, pariwisata, serta sumber daya manusia. Kini tinggal bagaimana pemimpin itu untuk dapat bekerja keras, cerdas dan tuntas untuk "menjual" keunggulan tersebut ke provinsi tetanga", akhir Irfendi Arbi.(ha)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama