Anggota KI dan KPI Lolos Administrasi di Bawaslu Riau

Pengamat Ini Minta Pansel Coret Namanya


PEKANBARU, Integritasmedia.com- Meski baru dilantik beberapa bulan, sejumlah Komisioner di Komisi Informasi (KI) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau, malah mendaftarkan diri sebagai Calon Komisioner Bawaslu Riau. 


Komisi I DPRD Riau telah memanggil Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau dan Komisi Informasi (KI) terkait keikutsertaan mereka dalam rekrutmen Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau. 


Ketua Komisi I DPRD Riau, Eddy A Mohd Yatim, mengatakan, pemanggilan ini dilakukan karena pihaknya ingin mengetahui apa saja yang sudah dan akan dilakukan oleh dua komisi ini. 


"Kita mendapat laporan dari berbagai elemen, ada komisioner yang ikut seleksi Bawaslu Riau. Mereka ini kan baru saja dilantik setengah tahun lalu, kenapa malah ikut ini. Apa ini tidak mengganggu kinerja lembaga tersebut" ungkapnya. 


Untuk diketahui, dalam Rapat Dengar Pendapat tersebut, Komisi I bahkan meminta penjadwalan ulang rapat dengan KPID. Hal ini disebabkan dari tujuh orang anggota komisioner KPID, hanya dua orang yang hadir. Bahkan Ketua KPID Riau, Falzan Surrahman, tak hadir. Ketidakhadiran Falzan ini disebabkan karena sedang mengikuti seleksi Bawaslu Riau. 


Sedangkan rapat dengan KI tetap dilanjutkan karena Ketua KI, Zufra Irwan, dan Wakil Ketua KI, Junaidi, tidak menjadi peserta Bawaslu. Makanya, rapat dengan KI tetap dilanjutkan. 


Berdasarkan hasil rapat, diketahui keikutsertaan para komisioner ini tidak menyalahi aturan, dan tidak ada pula syarat bahwa yang bersangkutan mesti mundur dari jabatannya. 


"Kita mau klarifikasi, apakah boleh mereka ikut seleksi Bawaslu ini, apakah menganggu kinerja dan segala macam. Ternyata tak ada, ini hanya soal fatsun atau etika saja, karena mereka baru dilantik," tuturnya. 


Berdasarkan data yang dihimpun, dinamika pemilihan komisioner di dua Komisi yang sumber dananya berasal dari APBD Riau ini, beberapawaktu lalu terjadi tarik ulur di berbagai elemen. 


Adapun seleksi terhadap dua komisi ini dilakukan oleh Panitia Seleksi (Pansel) yang kemudian menghasilkan 15 nama untuk calon komisioner KI dan 21 nama untuk calon komisioner KPID. 


Pansel lalu menyerahkan nama-nama ini kepada Komisi I DPRD Riau, Senin (21/10/2022), untuk selanjutnya dilakukan fit and proper test oleh Komisi I. Disinilah terjadi tarik ulur berbagai pihak. 


Tarik menarik ini cukup ketat, karena hampir masing-masing calon mencari dekingan ke berbagai pemangku kebijakan, mulai dari Anggota DPRD Riau, Partai Politik, Kyai kondang, hingga gubernur. 


Karena ketatnya persaingan, baik pleno maupun paripurna pengumuman sempat mengalami beberapa kali penundaan, hingga akhirnya DPRD Riau berhasil menggelar paripurna, Senin (22/11/2021). 


Meski menang dalam persaingan ketat ini, beberapa dari para komisioner tersebut masih mencoba mencari peruntungan di berbagai peluang, salah satunya rekrutmen di Bawaslu Riau. 


Berikut nama-nama komisioner KI dan KPID yang dinyatakan lulus sebagai Calon Komisioner Bawaslu Riau diantaranya Bambang Suwarno, Asril Darma, Alnofrizal, dan Falzan Surrahman. 


Pengamat Pemerintahan, M Rawa El Amady, menyarankan kepada panitia seleksi Bawaslu untuk melihat rekam jejak para calon komisioner, sehingga yang betul-betul tersaring adalah orang-orang berintegritas, bukan pragmatis. 


"Mereka ini tidak komitmen dengan amanah yang sudah diberikan. Dengan perilaku mereka begini,  wajar kita menduga mereka mencari pekerjaan baru," ujarnya. 


Apalagi, Bawaslu merupakan lembaga negara yang sangat penting dalam menjamin demokrasi Indonesia, sehingga seleksi yang dilakukan harus betul-betul ketat, serta menutup ruang untuk 'kutu loncat'. 


"Saran saya kepada Pansel Bawaslu, yang sudah duduk di lembaga negara, dicoret saja.  Ini masalah integritas, mereka kan sudah diamanahkan, kenapa ditinggalkan amanah itu? Jadi seperti loncat sana loncat sini, mencari yang enak saja," tegasnya.***

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama