Bantu "Bebaskan" Padang dari Banjir, BWSS V Padang Lakukan Pengerukan Sedimen Kolam Retensi Parupuk dan Penjalinan

"Kegiatan ini dilakukan pihak BWSS V Padang dalam rangka Pemeliharaan Berkala Polder/ Kolam Retensi di aliran sungai Parupuk Tabing dan sungai Muaro Panjalinan. Karena aliran sungai tersebut sempat meluap kemudian membanjiri pemukiman warga yang tinggal dekat dengan aliran sungai itu beberapa waktu lalu".


Padang, integritasmedia.com - DALAM usaha pencegahan terjadinya banjir yang pernah menggenangi pemukiman warga di kawasan Parupuk Tabing dan Muaro Panjalinan, Kota Padang, beberapa bulan yang lalu, Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V) Padang, telah melakukan pengerukan sedimen di dua lokasi Polder/ Kolam Retensi tersebut guna mencegah banjir di kawasan itu terulang kembali, melalui alokasi dana APBN Tahun Anggara 2022.

Diketahui, untuk pekerjaan dan Pemeliharaan Berkala Polder/ Kolam Retensi Penjalinan Retarding Pond dipercayakan kepada CV. Tunas Inti Jaya dengan nomor kontrak: HK.02.03/K.05/satker- OP-SDA/OP.SDA.II/V/2022, dengan anggaran Rp2.,4 miliar lebih. Sedangkan untuk pekerjaan Pemeliharaan Berkala Polder/ Kolam Retensi Penjalinan Retarding Pond dikerjakan oleh CV. Mustika Jaya Kencana dengan nomor kontrak: HK.02.03/K.06/satker-OP-SDA/OP.SDA II/V/2022 dengan anggaran Rp2,2 milyar lebih.


"Kegiatan ini dilakukan pihak BWSS V Padang dalam rangka Pemeliharaan Berkala Polder/ Kolam Retensi di aliran sungai Parupuk Tabing dan sungao Muaro Panjalinan. Karena aliran sungai tersebut sempat meluap kemudian membanjiri pemukiman warga yang tinggal dekat dengan aliran sungai itu beberapa waktu lalu", ungkap KaSatker OP Aditya Sidik Waskito, ST, M.Si, M.Sc.


Pekerjaan pengerukan ini dilakukan sekaligus untuk menambah kedalaman sungai dan pembuangan material lumpur dari bantaran sungai atau kolam retensi, dengan harapan banjir yang seperti beberapa waktu lalu itu tidak kembali terulang, tambah Aditya.

"Pendangkalnya kedua sungai ini disebabkan karena adanya proses pengendapan yang dibawa oleh aliran air sungai, yang akan mengakibatkan terjadinya kedalaman dan kelancaran arus air sungai menjadi berkurang, dan ini salah satu pemicu terjadinya banjir tersebut. 


"Jadi untuk itu dilakukanlah pemeliharan sungai, seperti pengerukan bagian dasar sungai yang harus selalu dilakukan secara berkala, agar tingkat kedalaman sungai dan mencegah terjadinya bencana banjir," tambah Aditya Sidik Waskito.


Lebih lanjut Aditya menjelaskan, pengerukan sedimen ini adalah salah satu diantara upaya pemeliharaan berkala, seperti yang yang dilakukan pihak BWSS V Padang terhadap aliran Sungai Parupuk dan Sungai Penjalinan Tabing ini, 


Dalam kegiatan ini, juga perbaikan dilakukan terhadap dinding bantaran sungai, yang merupakan salah satu infrastruktur yang diamanahkan masyarakat untuk dikelola, ulasnya.

"Untuk dapat menjamin suplai air baku serta mengoptimalkan fungsi pengendali banjir, maka perlu adanya normalisasi sungai berupa pengerukan sedimen”, akhir KaSatker OP BWSS V Padang, Aditya Sidik Waskito.(ha)

Post a Comment

أحدث أقدم