Selain Silek, Kumango Juga Punya Karupuak Jangek

"Kini, Silek Kumango telah "mendunia" dan menjadi magnet tersendiri, terbukti dengan telah banyak peneliti dan pesilat dari berbagai daerah bahkan mancanegara yang menuntut ilmu disini. Selain potensi wisata religi dan seni bela diri tersebut, Nagari Kumango juga dikenal dengan olahan karupuak jangek".


Tanah Datar, integritasmedia.com - KUMANGO adalah sebuah nagari yang berada di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Nagari Kumango berjarak sekitar 33 km dari Kota Bukittinggi dan dapat ditempuh dalam 30 menit perjalanan darat. Sementara itu dari Kota Padang, nagari ini berjarak 114 km atau kurang lebih 3 jam perjalanan. 

Syech Kumango dan Silek Kumango adalah dua ikon dari nagari ini. Syekh Kumango atau yang dikenal juga dengan nama Syekh Addurrahman al-Khalidi merupakan ulama yang  mengajarkan Tarekat Samaniyyah dan Naqsabandiyah. Beliau juga penggagas dari Silek Kumango. Syekh Kumango hidup pada tahun 1812 – 1932, sampai saat ini makam beliau di Nagari Kumango masih sering didatangi para peziarah. 


Kini, Silek Kumango telah "mendunia" dan menjadi magnet tersendiri, terbukti dengan telah banyak peneliti dan pesilat dari berbagai daerah bahkan mancanegara yang menuntut ilmu disini. 


Selain potensi wisata religi dan seni bela diri, Nagari Kumango juga dikenal dengan olahan karupuak jangek atau kerupuk kulit serta kuliner Pical Kumango. 


Perkampungan di Nagari ini juga masih asri dengan dikelilingi persawahan dan perbukitan. Rumah-rumah Gadang tua juga masih banyak berdiri kokoh, beberapa masih lengkap dengan rangkiang padinya. Tentunya hal ini menciptakan suasana perkampungan tradisional Minangkabau yang indah dan mempesona. 

Di Minangkabau, karupuak jangek yang terbuat dari kulit sapi itu telah menjadi makanan atau camilan yang sangat legendaris di Sumatera Barat, dan sangat mudah ditemui di warung-warung.


Kalangan masyarakat Sumbar lebih menyukai karupuak jangek original tanpa diberi varian rasa kecuali bumbu dasar seperti garam. Tidak hanya itu, jajanan ini juga dikenal sebagai obat diare atau penyakit maag. 


Maka tak heran, jika ada yang sedang diare dan kebetulan berada di tanah Minangkabau ada yang menyarankan agar mengonsumsi karupuak jangek.


Karupuak jangek terbuat dari kulit sapi pilihan yang telah direbus, disangrai, lalu dijemur dan kemudian digoreng, tentu dalam prosesnya ditambah bumbu seperti garam.


Selain di warung-warung, jajanan ini juga tersedia di pusat oleh-oleh dengan varian rasa yang beragam seperti karupuak jangek balado. Kemasannya juga lebih baik agar dapat tahan lama.

Kemudian, tersedia hampir di seluruh rumah makan di Ranah Minang, biasanya pelanggan akan meminta pelayan menyajikannya dicampur dengan kuah gulai.


Bagi Anda yang baru pertama kali ke Sumbar, jangan heran jika saat di rumah makan ada yang minta karupuak jangek pakai kuah (kerupuk kulit pakai kuah), itu bukan salah satu menu, hanya pelengkap nikmatnya makan saja. Dan, karupuak jangek ini akan terasa sangat nikmat sekali bila dimakan dengan kuliner khas Ranah Minang lainnya seperti Pical Kumango dan Nasi Kapau.(ha)

Post a Comment

أحدث أقدم