Pekerjaan Normalisasi Banda Bakali Dinilai Tidak Efektif

"Pekerjaan normalisasi Banda Bakali dinilai tidak efektif karena sedimen yang telah dikeruk ditumpuk terlebih dahulu di bagian pingir sungai, seharusnya setelah pengerukan sedimen langsung dibuang dari lokasi. Dan kini, sisa sedimen juga dibuang ke dalam sungai tersebut".


Padang, integritasmedia.com -NORMALISASI bertujuan agar debit air pada aliran sungai bisa sesuai dengan kondisi semula sehingga daya tampungnya bertambah, dan salah satu pekerjaan normalisaai adalah melalui pengerukan sedimen yang telah menumpuk di dasar sungai.


Namun pada pekerjaan normalisasi sungai Banda Bakali di kawasan Jati Parak Kopi, Kota Padang, milik Operasi dan Pemeliharaan (OP) Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS V), dinilai pelaksanaannya tidak efektif, karena sedimen yang telah dikeruk itu ditumpuk terlebih dahulu di pingir sungainya, bahkan sampai berhari-hari sebelum dilakukan mobilisasinya.


Bahkan pada waktu itu (pada minggu terakhir bulan Agustus) Kota Padang sering diguyur hujan, sehingga membuat debit air sungai Banda Bakali naik dan menghanyutkan tumpukan sedimen tersebut ke hilir sungai.

Dan kini (Sabtu-1/10/22) integritasmedia kembali melihat aktifitas pekerjaan di bekas tumpukan sedimen yang masih tersisa, setelah pekerjaan pembersihan terdahulu yang mungkin belum tuntas.


Saat itu para pekerja melakukan pembersihan dengan membuang sisa-sisa sedimen itu ke dalam sungai dengan cara "menyemprotkan" air dengan mengunakan pompa air, dan cangkul.


Hal tersebut dibenarkan oleh Afredi salah seorang pemuda yang sering mengatur lalu lintas di perlintasan kereta api yang tidak jauh dari lokasi pekerjaan normalisasi tersebut. "Benar pembersihan itu sudah berlangsung beberapa hari ini, dan ini adalah pekerjaan untuk kedua kalinya", bebernya.


"Pekerjaan normalisasi tersebut dinilai tidak efektif karena sedimen yang telah dikeruk ditumpuk terlebih dahulu di bagian pingir sungai, seharusnya setelah pengerukan sedimen langsung dibuang dari lokasi", ungkap Wendri, ST, salah seorang pelaku konstruksi di Padang.

Ditambahkannya, karena sedimen itu ditumbuk di pingir sungai, dan arus sungai pernah cukup deras sehingga sedimen yang menumpuk itu hanyut terbawa oleh arus sungai ke hilir. Dan kini, sisa sedimen juga dibuang ke dalam sungai, sehingga lokasi bekas pekerjaan pengerukan dan penumpukan memang terlihat bersih, namun di hilirnya sedimen jadi menumpuk. Maka pendangkalan sungai akan berpindah ke hilir. 


Sementara sampai saat ini Kasatker OP BWSS V Aditya Sidiq Warsito dan PPK-nya Syatriawan tidak menjawab konfirmasi integritasmedia.(ha)

Post a Comment

أحدث أقدم