Pemkab Solok Targetkan Hingga Tahun 2025, Nagari di Kabupaten Solok Menjadi Nagari Statistik

Kabupaten Solok, integritasmedia.com - DINAS Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Solok menargetkan seluruh nagari akan menjadi Nagari Statistik hingga tahun 2025. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Solok, Teta Midra saat Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Nagari Statistik kepada tiga kecamatan terpilih di lingkup Pemkab Solok, Senin (28/11/22).


Adapun dasar pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Keputusan Bupati Solok Nomor 490-350-2021 tentang Penetapan 74 Nagari sebagai Nagari Statistik Kabupaten Solok. Pada kali ini, sosialisasi diberilam kepada tiga Pemerintah Nagari yang berada di Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Lembang Jaya.


Turut hadir, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) Kabupaten Solok, Romi Hendrawan, Plt, Kepala Bapelitbang, Nafri, Sekretaris Diskominfo, Safriwal, Kepala BPS Kabupaten Solok, Ir. Hilda beserta jajaran, Camat Lembang Jaya, Agung Satria, Camat Sungai Lasi, Agus Dwiyanto Gayo, Camat Bukit Sundi, Vice Febrianeldi, Wali Nagari beserta operator dan tamu undangan lainnya.


Menurut Teta Midra, kegiatan sosialisasi ini dalam rangka mewujudkan Nagari Statistik di Kabupaten Solok. Kegiatan Ini adalah kali kedua dilaksanakan, yang pertama pada tahun 2021 yang di ikuti juga oleh tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Kubung dan Kecamatan Gunung Talang.


Pada tahun 2022 ini diikuti oleh Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kecamatan Lembang Jaya dan Kecamatan Bukit Sundi. ”Untuk itu, ditargetkan pada tahun 2025, Sosialisasi Nagari Statistik tuntas untuk semua Nagari di Kabupaten Solok,” sebut Teta.


Lebih lanjut dijelaskan Teta, Nagari statistik ini untuk mewujudkan keterpaduan perencaanaan pelaksanaan evaluasi pengendalian pembangunan, karena ia yakin Nagari adalah pemerintah terdepan, tentu dengan adanya data yang benar dapat mempermudah Nagari dalam mengambil keputusan di Nagari tersebut.


”Begitu juga dengan kabupaten, provinsi dan pusat lebih maksimum dalam memberikan program dengan adanya data yang benar,” jelas Teta Midra.


Sementara,  Plt.Kepala Bapelitbang, Nafri mengucapkan terimakasih kepada Kominfo Kabupaten Solok karena telah melaksanakan kegiatan sosialisasi ini. Berbicara soal data, merupakan pijakan awal dalam menyusun perencanaan, perencanaan dasar untuk pengambilan keputusan baik dari tingkat Nagari, Kecamatan, kabupaten ataupun ke tingkat pusat.


"Apabila data yang kita ambil itu salah, maka kedepannya data tersebut juga akan salah. Pada agustus tahun 2019 dalam pidatonya Presiden Jokowi mengatakan bahwa, Satu Data ini sangat penting sekali untuk kita, karena Satu Data itu menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan dan juga penyusunan perencanaan," ujarnya.


Oleh karena itu, Ia berterimakasih kepada dinas Kominfo untuk terobosan-terobosan yang telah di lakukan seperti dengan adanya aplikasi SINAWA, dimana ia berharap dengan aplikasi tersebut bisa membantu membuat data-data yang akurat sampai ke pemeritahan di tingkat yang paling bawah. Dan juga di harapkan aplikasi ini bisa menjadi tempat penyimpanan data yang aman dari kerusakan data, kehilangan data yang tidak sengaja maupun yang di sengaja.


”Agar nantinya bisa terwujud Satu Data Indonesia dimana pemerintah daerah bisa menyingkronkan data dengan pemerintah pusat, sehingga data tersebut bisa digunakan untuk mengambil kebijakan dan penyusunan perencanaan yang baik. Dengan adanya Satu Data, indikator-indikator tersebut bisa di standarkan, di samakan sehingga penyaluran bantuan lebih efektif dan merata,” jelas Nafri.


Sementara itu, Sekretaris Dinas Kominfo, Safriwal mengatakan nagari perlu adanya data statistik, bahwa pembangunan di desa itu memerlukan data dan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan.


Berdasarkan gambaran dari Sekretaris Nagari Indudur Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, dalam perencanaan selama ini sudah ada keterlibatan data dan memang berdasarkan data itulah rencana itu dibuat. Akan tetapi ketika program-program harus berkoordinasi dulu dengan BPS dan Disdukcapil.


Safriwal mengatakan, kunci keberhasilan sebuah program yang di buat oleh Nagari itu berdasarkan indikator-indikator yang dirancang diawal, jadi program yang di buat itu bisa diukur, dari perencanaannya terukur, dan pelaksanaannya terukur, sehingga keberhasilannya juga bisa terukur dan jelas.


"Jadi tolak ukur berhasil atau gagalnya bisa di buktikan melalui data dan angka. Dan juga data bisa mencegah terjadinya kebocoran anggaran, seperti halnya penyaluran bantuan yang merata dengan data yang valid,” jelasnya.


Ir. Hilda selaku narasumber dari BPS Kabupaten Solok menyampaikan bahwa dana desa sudah bisa digunakan untuk pendataan statistik, aplikasi statistik dan petugas di bidang statistik. Pentingnya statistik di tingkat desa atau Nagari yaitu sebagai informasi dalam proses pembangunan, sesuai dengan tujuan membuat profil Nagari berdasarkan kondisi di lapangannya.


Kemudian desa, Nagari kelurahan sekarang sebagai ujung tombak pembangunan di desa atau nagari, sekaligus ujung tombak pengumpulan data sektoral. Oleh karena itu perlu pembinaan statistik di tingkat desa atau nagari untuk memperbaiki data langsung dari sumbernya.


”Program pembinaan desa cantik, harapan nagari tidak hanya sebagai objek pembangunan, tetapi juga sebagai subjeknya. Nagari yang mengolah data, nagari yang mengumpulkan data, dan datanya tersimpan di arsip nagari jika sewaktu-waktu ada permintaan data dari dinas, nagari bisa langsung menunjukannya,” jelas Hilda.


Khusus di Nagari Jawi-Jawi pelaksanaannya sudah dimulai dari tahun 2021, dalam SK BPS telah ada 100 desa cantik tambahan 2021 yang sebelumnya dilakukan di Dharmasraya, dan pada tahun 2022 ini di adakan lagi yaitu pada Nagari Kacang.


”Pembinaan yang BPS lakukan di Nagari Kacang itu mengadopsi yang ada di Jawi-Jawi, karena kebutuhan data yang sama mengenai profil Nagari. Dalam pembinaan profil Nagari Jawi-Jawi telah melalui serangkai kegiatan di mulai dari tahun 2021 dan masih berlanjut sampai sekarang (2022),” jelasnya.


Untuk pembinaan selanjutnya adalah migrasi data dari program Kobotoolbox ke aplikasi SINAWA. SINAWA adalah program dari Dinas Kominfo untuk pengelolaan data yang nantinya di bisa di akses pemerintah Nagari dalam pembuatan profil Nagari ataupun yang lain.


Ia berharap kegiatan pembinaan ini bisa diterapkan di semua Nagari di Kabupaten Solok, serta Aplikasi SINAWA bisa bermanfaat dimana bisa menampilkan data yang sesuai dengan kondisi lapangan dan selalu update data," ujarnya.(Roni)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama