Payakumbuh, Integritasmedia.  Com — Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda mengapresiasi pengurus dan anggota Unit Pengelola Keuangan (UPK) Maju Bersama yang terus berkiprah dan dapat membagikan sisa hasil usaha berupa paket sembako kepada 146 anggotanya di Kelurahan Ikua Koto Dibalai, Kecamatan Payakumbuh Utara, di Masjid Amaliyah, Jumat (16/12).

Paket sembako berisi 10 kg beras, 1 kg minyak goreng, san 1 kg gula. Sementara, ada khusus bagi 6 orang mendapat reward uang tunai karena rajin dan tepat waktu, tidak pernah menunggak.

“Saya merasa tersanjung dengan turut diundang pada momen berbahagia ini, apa yang menjadi harapan kami dalam memerangi stunting dan ekonomi ekstrem dijawab oleh BKM Maju Bersama melalui UPKnya,” ujar Rida.

Rida mengatakan UPK merupakan unit yang menjalankan kegiatan usaha berupa jasa simpan pinjam yang bertujuan memberdayakan masyarakat secara mandiri guna pengentasan kemiskinan masyarakat sesuai amanat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), kini namanya program KOTAKU. Dia mengapresiasi dan memberi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pengurus BKM Maju Bersama di Muaro yang telah memanfaatkan anggaran itu dengan baik untuk kepentingan masyarakat.

“Semoga apa yang kita lakukan menjadi amal ibadah hendaknya,” harap Rida.

Rida juga menyebut, pihaknya juga sudah bertemu dengan kepala perbankan, termasuk dengan pimpinan Bank Nagari Syariah. Rida menyampaikan kalau usaha masyarakat itu mengalami kesulitan di permodalan, apalagi pertanian.

“Kami akan terus mencari solusi optimal supaya kita bisa terus bersinergi membangun ekonomi daerah dengan meningkatkan tumbuh kembang usaha masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Bersama, Zendra Rosada menjelaskan cikal bakalnya lembaga ini adalah program P2KP, kemudian menjadi PNPM, dan kini KOTAKU, dengan telah mengantongi SK Kemenkum HAM, BKM Maju bersama terus bergerak dengan modal swadaya masyarakat.

“Khusus di UPK Maju Bersama, kami dulu dapat dana ekonomi bergulir awalnya 40 juta. Karena pengelolaannya bagus, mendapat bantuan sebesar 100 juta dari pemerjntah ousat melalui PNPM,” ujarnya.

Saat penggabungan kelurahan terjadi pada 2015-2016, BKM digabung juga dan akhirnya punya modal sebesar Rp. 350 juta dari 4 lingkungan, yakni Balai Cacang, Muaro, Pasir, dan Taruko.

“Alhamdulillah, sampai 2019 menjadi Rp. 700 juta, saat itu masih menerapkan pola konvensional, yang jasanya 1,5 persen,” jelasnya.

Kini, kata Zendra, jumlah kas sekitar Rp. 737 juta, beredar di tengah masyarakat, hanya Rp. 63 juta berada di bank. Sementara untuk pinjaman ke anggota maksimal 5 juta perKK dengan waktu 10 bulan.

“Lepas tahun 2019, kami merubah sistem untuk melayani masyarakat dengan akad pembiayaan yang syariah dengan sistem murabaha. Atas saran masyarakat dan pengurus, disepakati menjadi syariah dengan marginnya 1 persen. Karena UPK ini milik bersama, ini akan terus kami jaga, nanti akan terus dilanjutkan dengan program-program yang menguntungkan bagi anggota,” ungkapnya.

Dari sisi tokoh masyarakat setempat Syahrul menyampaikan apresiasi atas kesediaan Wako Rida Ananda datang ke Muaro, selain mengobat rindu masyarakat bertemu kepala daerah, juga dapat meningkatkan ikatan silaturahmi.

“Acok-acok lah apak kasiko, coliak-coliak juo masyarakat kito,” ungkap Syahrul dengan logat khas Koto Nan Godangnya.

Sedangkan, juga ada bantuan sosial untuk Indra, Garin Masjid Amaliyah sebagai bentuk apresiasi Rida kepadanya yang selalu menjadi garda terdepan dalam syiar islam di Muaro.

Dalam acara ini, turut hadir Camat Payakumbuh Utara Joni Parlin, Lurah Ikua Koto Dibalai Firdaus Syawir, Ketua DPC LPM Kecamatan Payakumbuh Utara Arif Malano, dan Ketua LPM setempat Dalmas. Bahkan, ada juga Enilda Wati, ibu kandung dari Angel Cry, konten kreator viral asal Koto Nan Godang yang turut menjadi anggota BKM Maju Bersama (*)