Payakumbuh , Integritasmedia. Com– Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh tidak pernah berhenti untuk melakukan percepatan penurunan Stunting di daerah, hal ini terlihat dari kegiatan-kegiatan yang terus dilaksanakan oleh Pemko Payakumbuh dibawah komando Pj. Walikota Rida Ananda, baik itu kegiatan aksi langsung memberikan bantuan ke warga yang terindikasi dampak Stunting serta kegiatan berupa Bimbingan Teknis di lingkup pemerintah Kota Payakumbuh dalam mencari cara langkah cepat untuk penurunan angka Stunting di daerah.

Sebelumnya, Pemko Payakumbuh telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) secara struktural yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, dan wakil ketua ditunjuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Ketua TP-PKK dan Dinas P3AP2KB sebagai sekretaris TPPS.

Bappeda Kota Payakumbuh selaku wakil TPPS, laksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan aksi konvergensi stunting Kota Payakumbuh Tahun 2023, Kamis (9/2/2023).

Dengan menghadirkan narasumber dari Tenaga Ahli LGCB ASR (Local Government Capacity Building For Acceleration of Stunting Reductioin) Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Drs. M. Widodo Agustanto, SE, M.Pd serta menghadirkan perwakilan dari PD terkait dan petugas gizi dari setiap Puskesmas di Kota Payakumbuh, Bimtek yang berlangsung di aula kantor Bappeda lantai II bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM pengelola data Stunting di Kota Payakumbuh.

Mengawali sambutannya, kepala Bappeda Kota Payakumbuh Yasrizal katakan jika Bimtek yang dihelat yakni guna mempersiapkan penyusunan 8 (delapan) aksi konvergensi stunting tahun 2023 dan persiapan penilaian kinerja stunting tahun 2022 kota Payakumbuh.

“Dalam mengawal 8 aksi konvergensi ini merupakan tugasnya Bappeda,” kata Fitria Nazmi Kepala Bidang Sosial dan Budaya mewakili kepala Bappeda kota Payakumbuh.

Adapun untuk 8 aksi konvergensi Stunting, yakni ;

1. Analisis situasi,
2. Rencana Kegiatan,
3. Rembuk stunting,
4. Perwako tentang peran desa/kelurahan,
5. Pembinaan KPM,
6. Sistem Manajemen Data,
7. Pengukuran dan publikasi, dan
8. Reviu kinerja tahunan.

Dengan dilaksanakan Bimtek 8 aksi konvergensi Stunting, Fitri sampaikan jika di tahun 2023 diharapkan kepada seluruh Perangkat Daerah pengampu stunting agar dapat menyediakan data baik data sasaran, data cakupan layanan esensial dengan 29 indikator dan data cakupan supply dengan 35 indikator.

“Pengampu Stunting merupakan Perangkat Daerah yang bertanggung jawab untuk intervensi stunting baik intervensi spesifik dan sensitif,” ungkapnya.

Selain itu, Fitri katakan juga bahwa setiap Perangkat Daerah terkait nantinya memiliki tugas untuk melaksanakan pemetaan program, kegiatan dan sub kegiatan dengan mempedomani Surat Edaran Kemendagri nomor 400.5/8476/SJ perihal pemetaan program, kegiatan dan sub kegiatan yang mendukung percepatan penurunan stunting di daerah.

Fitri berharap dengan dilaksanakannya bimbingan teknis konvergensi Stunting di Kota Payakumbuh, prevalensi stunting Kota Payakumbuh tahun 2023 turun sesuai dengan target yang telah di tetapkan oleh pemerintah pusat ” imbuhnya.

Penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 dengan target 14 persen menjadi agenda utama Pemerintah Republik Indonesia. Upaya percepatan pencegahan stunting agar konvergen, baik pada perencanaan, pelaksanaan, termasuk pemantauan dan evaluasinya di berbagai tingkat pemerintahan,