Perpustakaan Kota Solok Dilengkapi Arena Permainan Lore dengan Konsep PHBS

Solok, integritasmedia.com - PERMAINAN trasidional Lore atau Dore merupakan salah satu permainan anak-anak yang diwariskan oleh generasi terdahulu. Dan buku terkait permainan tradisional itu serta arena permainan tradisional Lore ada di perpustakaan Kota Solok.


Pada masanya permainan tradisional dilakukan untuk mengisi waktu senggang anak anak, dan permainan Lore atau Dore bukanlah hal yang asing. Namun pada saat ini, permainan tradisional itu sudah terlupakan. Bahkan banyak dari generasi penerus tidak mengenalnya lagi dan mendengar namanya saja mereka merasa aneh apalagi tau cara memainkannya.


Disaat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Solok menerima tamu dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang Prodi D.III Keperawatan Solok yang telah melakukan penelitian tentang permainan tradisional, permainan lore kembali diperkenalkan.


Kepala DPK Kota Solok, Wadirman,  saat menerima rombongan, Abdul Gafar meyerahkan Arena Permainan Lore dengan Konsep PHBS dan buku Standar Operasional Prosedur (SOP) bermain Gafar Lere-Kes hasil dari penelitiannya.


Abdul Gafar mengatakan, hilangnya permainan tradisional berbanding terbalik dengan membanjirnya permainan modern. Seperti berbagai macam permainan yang dilengkapi dengan alat alat canggih, hingga permainan seperti play station, game online, dan yang paling trend dan kontroversial saat ini permainan Higgs Domino yang telah mengarah pada perjudian.


“Minangkabau memiliki banyak permainan tradisional salah satu di antaranya permainan Lore. Permainan Lore ini telah dimainkan turun-temurun oleh masyarakat Minangkabau,” jelas Gafar.


Dia menjelaskan bahwa permainaan tradisional Lore secara makro memiliki banyak manfaat antaranya meningkatkan kesehatan fisik, mengatur keseimbangan tubuh, meningkatkan fokus, mengandung unsur sosialisasi dan menambah teman, mengandung unsur olahraga, mengasah motorik kasar, meningkatkan kreativitas, merangsang pertumbuhan otot dengan baik, menyenangkan dan membangkitkan semangat serta manfaat lainnya.


“Dalam bidang kesehatan permainan tradisional Lore merupakan kegiatan sosial yang sifatnya bermain dengan cara melompat dengan satu kaki dari satu persegi ke persegi berikutnya. Di setiap persegi ada indikator yang berisi delapan konsep perilaku hidup bersih dan Sehat (PHBS) dengan menyebutkan setiap indikator yang ada pada persegi tersebut yang dalam indikator berisikan pesan-pesan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, tindakan serta pembentukan karakter di bidang kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Gafar.


Melihat manfaat dan nilai nilai dari permainan tradisional itu, Abdul Gafar menyarankan, agar permainan seperti Lore bisa dijadikan sebagai strategi ataupun metode dalam proses pembelajaran tanpa meninggalkan esensi yang ada dalam kurikulum.


Wadirman menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada Gafar yang telah menyerahkan buku hasil penelitiannya serta arena permainan tradisional Lore ke Kota Solok, buku ini menambah koleksi perpustakaan dan sangat bermanfaat bagi pemustakaan.


Pertemuan ini diakhiri dengan penyerahan Arena Permainan Lore dengan Konsep PHBS dan buku Standar Operasional Prosedur (SOP) bermain Gafar Lere-Kes sebagai media Permainan Tradisional Minangkabau Adat Salingka Nagari oleh Abdul Gafar kepada Kepala DPK Kota Solok sebanyak satu eksemplar.(tmy)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama