Kota Solok Ikut Sukseskan Panen Padi Seluruh Indonesia, Bertajuk Panen Padi Nusantara Serentak

Solok, integritasmedia.com - KOTA Solok, ikut meramaikan Panen Padi Serentak di seluruh Indonesia, Sabtu (11/3/23). Panen padi itu merupakan program Kementerian Pertanian bertajuk Panen Padi Nusantara.


Panen padi serentak di Kota Solok mengambil tempat di salah satu sawah milik anggota Kelompok Tani Sakato Kelurahan KTK. Panen dilakukan petani bersama jajaran Dinas Pertanian Kota Solok.


Panen serentak di Kota Solok dengan varietas padi lokal: Bujang Marantau. Luas areal panen mencapai 7 hektare bisa menghasilkan ubinan sebanyak 7,24 ton. Hasil ini menunjukkan produktivitas padi Kota Solok selalu di atas rata-rata provinsi dan nasional.


Seperti diketahui, Kota Solok merupakan daerah penghasil beras ternama di Indonesia. Beras produksi sawah Solok memiliki citarasa yang lezat dan struktur nasi yang pulen. Hal itu didukung kondisi geografis Kota Solok yang sangat cocok dengan tanaman padi. Bahkan, Kota Solok telah menerima sertifikat Indikasi Geografis dari Kemenkum HAM untuk varietas Anak Daro dan Cisokan.


Walikota Solok, Zul Elfian menilai, Kota Solok yang telah menetapkan identitasnya sebagai Kota Beras merasa perlu ikut menyukseskan kegiatan panen bersama itu.


"Selain ingin membuktikan bahwa Kota Solok sebagai pusat produksi beras, juga menunjukkan Kota Solok mempunyai beras yang telah diakui oleh Kemenkumham RI sebagai beras yang memiliki Indikasi Geografis (IG)," katanya.


Saat ini, salah satu jenis beras yang menjadi perhatian Pemko Solok, yakni beras jenis Anak Daro, karena menurutnya sudah banyak yang enggan menanam jenis tersebut, lantaran usia panennya lebih lama dibanding beras jenis lainnya.


Maka itu, untuk mengejar jumlah panen per tahun, petani di Solok lebih mengutamakan jenis Cisokan yang usia panennya lebih pendek, dan bisa dipanen rata-rata 4 kali dalam satu tahun, sedangkan Anak Daro membutuhkan waktu yang lama untuk dipanen, dan biasanya hanya 3 kali tanam dan panen dalam setahun.


Kemudian, Ia juga menyebut, tahun lalu, Pemko Solok juga sudah menjalin kerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN),  dengan  melakukan rekayasa genetika untuk memperpendek umur tanaman padi Varietas Anak Daro. BATAN berupaya untuk memperpendek umur tanaman padi Anak Daro dari 135-145 hari menjadi 120 hari saja.


"Hasil penelitian itu, sudah diuji coba di Desa Mandiri Benih (DMB) Mutiara Tani Kelurahan Tanahgaram, DMB Sembiko di Kelurahan IX Korong, dan DMB Guguk Lancing Makmur di Kelurahan Simpang Rumbio.


Tak hanya itu, masing-masing DMB juga memiliki peran untuk ketersediaan benih padi Anak Daro di Kota Solok. Benih keluaran dari DMB tentunya sudah memiliki sertifikat karena setiap padi yang akan dihasilkan selalu di cek terlebih dahulu oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di Bukittinggi dan Dinas Pertanian Kota Solok.


DMB di Kota Solok juga selalu berupaya untuk mengembangkan padi varietas Anak Daro, sehingga padi Anak Daro ini selalu tersedia bagi petani di Kota Solok. Selain dimanfaatkan oleh petani Kota Solok, padi Anak Daro yang dihasilkan oleh DMB didistribusikan ke luar kota.


"Hal ini dapat dilihat dari banyaknya permintaan benih dari luar Kota Solok seperti Kabupaten Sijunjung dan Mentawai," tukasnya.(tmy)

Post a Comment

أحدث أقدم