Payakumbuh, Integritas media.com
Fase coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih yang berlangsung 12 Februari-14 Maret 2023 lalu, merupakan phase vital bagi pemilih.
Sebab pada phase ini merupakan pintu awal bagi pemilih untuk melakukan kewajiban demokrasinya.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Ketua Bawaslu Kota Payakumbuh Suci Wildanis kepada insan media dalam Jumpa Pers, Kamis (6/3/2023) pagi di Kantor Bawaslu, Kawasan Jalan Jeruk, Kota Payakumbuh.
“Dari pengawasan yang dilakukan Bawaslu pada phase ini dengan pengawasan melekat dan uji fakta, kami menemukan 208 orang data yang telah disampaikan ke KPU Payakumbuh untuk perbaikan,” ucap Suci.
Pengawasan pemilu ini bukam hanya dilakukan Bawaslu dan jajarannya, tapi parisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan.
“Kami di Bawaslu sangat mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk mengawasi jalannya proses pemilu ini, baik pemilu kegislatif maupun pemilu pemilihan presiden dan kepala daerah,” pinta Suci Wildanis.
Sementara itu komisioner Desembra Putra dari devisi penegakan hukum menyebutkan pada kesemparan ini, bahwa kegjatan coklit yang dilakukan Bawaslu atas data yang dihimpun pantarlih dilaksanakan 1 TPS per kelurahan.
“Di Kota Payakumbuh terdapat 370 TPS yang tersebar di 47 kelurahan. Kami melakukan uji fakta di lapangan, dan pengawasan melekat di 47 kelurahan,” beber Desembra.
Di lain hal komisioner Wilson yang membidangi devisi sengketa pemilu juga memaparkan pasal-pasal pidana yang berpotensi pelanggaran pemilu.
“Kita jauh hari telah melakukan pencerahan dan sosialisasi kepada masyarakat sebagai bentuk pencegahan,” sebut Wilson.
Jumpa Pers dengan topik Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Pada Pemilihan Srentak 2024 diakhiri dengan interaktif.
Ikut hadir pada kesempatan ini, Sekretaris Bawaslu Kota Payakumbuh, Syafrial dan staf Toibi
Posting Komentar