Berkat Kerja Sama Solok Super Team Yang Solid, Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Solok Capaian Pembangunan Semakin Meningkat

Arosuka, integritasmedia.com - BUPATI Solok Epyardi Asda menyatakan, untuk melaksanakan visi daerah Pemkab Solok yang telah diprogramkan  yakni “Mambangkik Batang Tarandam". "Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat". Tentulah harus disesuaikan  dengan rumusan Misi Kabupaten Solok Tahun 2021-2026. Yakni  mengelola anggaran berbasis kebutuhan masyarakat, dan  peningkatan Infrastruktur yang berkeadilan. 


"Lalu, meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, UMKM, Perdagangan dan jasa.  Serta mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih. "Selain itu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dan meningkatkan tatanan hidup masyarakat yang berlandaskan adat basandi syara', syara' basandi kitabullah," ungkap Bupati Solok Senin, (10/4/23) di Arosuka.


Epyardi Asda menyatakan, berkat Kerja Sama Solok Super Team Yang Solid, Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Solok Menggeliat dan Kemiskinan Menurun. "Hal ini berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Tentu bukan hal yang mudah bagi Kepala Daerah untuk mencapainya. Butuh tim yang tangguh dan komitmen yang tegas," ujar Bupati Solok.


Bupati Solok Epyardi Asda memaparkan, sejak pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi naik 3,32 persen dibanding 2020 yang hanya 1,12 persen. Tahun 2022 kembali naik menjadi 4,31, angka ini tidak jauh dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar yang 4,36 persen. Sementara untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu indikator penting untuk mengetahui suatu kondisi ekonomi suatu daerah mengalami kenaikan.


Sementara pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang menjadi fokus program Pemkab Solok. Bupati Solok Epyardi Asda terlihat mendominasi pertumbuhan.  Hal itu terlihat dari laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2010 menurut lapangan usaha di Kabupaten Solok (persen). "Dan pada tahun 2017 sektor pertanian, kehutanan dan perikanan hanya 2,58 persen, pada tahun 2022,


Selain itu papar Bupati Solok, sampai tahun 2022 angka kemiskinan juga jauh mengalami penurunan. Itu terlihat dari garis kemiskinan, jumlah dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Solok pada tahun sampai tahun 2022 (7,12 persen). Angka ini paling rendah dibanding 9 tahun terakhir. 


Bila mengarah pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga meningkat, Tahun 2018 tercatat 68,60 persen, pada tahun 2022 naik menjadi 70,02 persen. Begitu juga dengan Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Solok. Pada tahun 2018 hanya 67,95 persen, pada tahun 2022 menjadi 69,19 persen. "Hal ini menunjukan gerakan positif dari Kabupaten Solok untuk bergerak maju dari berbagai lini," ujarnya.


Bupati Solok H. Epyardi Asda mengatakan, semua itu berkat kerja sama tim yang solid. Namun, kata Epyardi meski pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Solok mulai meningkat. Pihaknya akan tetap berupaya terus agar pertumbuhan itu juga berdampak pada angka kemiskinan.


Lebih lanjut kata dia, masih banyak kerja-kerja pembangunan yang mesti dilakukan ke depan, demi mewujudkan visi misi daerah. Karena  sejumlah sektor akan menjadi perhatian dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.  "Hal itu bakal menjadi sebuah momentum dari kebangkitan Kabuparen Solok. Menurut Epyardi Asda, diakui atau tidak. Dari berbagai rentetan program yang telah ditancapkan. Itu semua biar masyarakat yang menilainya


Pihaknya bakal berusaha membangkitkan kembali, walau berbagai cobaan penghalang, dan diterpa tembok regulasim  Satu persatu bakal di kemas dengan baik, mulai dari pemerintahan paling terbawah "Pemerintahan Jorong red", Pemerintahan Nagari,  Kecamatan, sampai pada Penerintahan Kabupaten Solok," cetusnya.


Untuk mengejar kesemua itu menurut kata Epyardi Asda,  tentulah harus didukung oleh seluruh Anggota Komisi yang ada di DPRD Kabupaten Solok. "Partisipasi masyarakat melalui wadah forum komunikasi tungku tigo sajarangan, tali tigo sapilin yang terdiri dari Alim Ulama, Niniak Mamak, Cadiak Pandai, Pemuda, Bundo Kanduang, dan lain-lainya”, tuturnya.(tmyr)

Post a Comment

Ų£Ų­ŲÆŲ« Ų£Ł‚ŲÆŁ