Hasil Road Show, Pemkab Solok Berhasil Turunkan Kasus Stunting dan Kemiskinan

Arosuka, integritasmedia.com - BUPATI Solok, H. Epyardi Asda mengikuti road show percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim tingkat  Kabupaten/Kota Sumatra Barat, Rabu (5/4/23). Road show itu merupakan program kolaborasi antara Kementrian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dengan daerah.


Dalam Road show itu, nama Pemerintah Kabupaten Solok kembali menjadi sorotan. Hal itu tidak terlepas dari capaian dalam penanganan kasus stunting serta kemiskinan. Kabupaten Solok menjadi salah satu daerah dengan penanganan penurunan stunting terbaik di Sumatra Barat.


Prevalensi kasus stunting yang awalnya tercatat sebanyak 40,1 persen pada tahun 2021, bisa turun secara drastis ke angka 24,2 persen di tahun 2022. Artinya, ada penurunan prevalensi sebesar 15,9 persen dalam jangka waktu satu tahun.


Bupati Solok, H. Epyardi Asda mengatakan, kunci dalam menekan angka stunting tidak terlepas dari program perbaikan di bidang ekonomi. Akses masyarakat terhadap kebutuhan bahan pangan kaya gizi harus terbuka seluas-luasnya.


"Dengan kondisi ekonomi yang baik, maka masyarakat juga akan semakin mampu dalam memenuhi pangan di setiap keluarga. Makanan sehat dan bergizi, akan mewujudkan keluarga yang lebih berkualitas," kata Epyardi.


Penggenjotan sektor ekonomi masyarakat secara tidak langsung juga mampu menekan angka kemiskinan. Terbukti, tingkat kemiskinan di Kabupaten Solok mulai melorot. Tahun 2021 tercatat angka kemiskinan di Kabupaten Solok 8,01 persen. Jumlah itu turun ke angka 7,12 persen di tahun berikutnya.


"Kuncinya ada pada bidang ekonomi. Kami di Pemerintah Kabupaten Solok memang menerapkan prinsip Anggaran Berbasis Kebutuhan Rakyat. Pembangunan yang dilakukan memang kebutuhan dan berdampak terhadap perekonomian," terang Epyardi.


Epyardi mengatakan, kasus stunting dan kemiskinan merupakan prioritas bagi pemerintah daerah. Untuk penanganan secara lanjut, pihaknya akan melakukan validasi data kemiskinan berbasis nagari.


"Ketika kita punya data valid, maka jelas apa sebab dari kemiskinan untuk kita carikan solusinya. Datanya harus rinci, by name by addres. Data itu juga menjadi dasar dalam penyusunan program penanggulangan kemiskinan yang berkesinambungan," bebernya.(tmy)

Post a Comment

أحدث أقدم