Tambang Emas Ilegal di Sungai Abu Kabupaten Solok Kembali Menelan Korban Jiwa, 11 Orang Penambang Dilaporkan Meninggal Dunia


Solok, integritasmedia.com - HEBOH, Kabupaten Solok Menangis lagi, Tambang Emas  Ilegal di Sungai Abu Kembali Menelan Korban Jiwa. Akibat dari tanah longsor dilokasi penambang, tepatnya di daerah Bukit Akok, 11 Orang Penambang Dilaporkan Meninggal dunia, 8 orang mengalami luka berat,  dan 3 orang luka sedang, peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/9/24).


Sampai berita ini ditayangkan, pada Sabtu (28/9/24) sekira pukul 02 dini hari.Kepala BPBD Kabupaten Solok Irwan Effenfy kepada Media ini menyatakan. Terdapat lebih kurang 22 orang penambang yang mejadi  korban. Diantaranya, 11 orang meninggal dunia. Sementara 8 orang mengalami luka berat, serta 3 orang luka sedang, kesemuanya sudah dievakuasi dari lokasi. Sementara tim gabungan masih melakukan pencarian.


Kepala BPBD Kabupaten Solok Irwan Effendyd menegaskan. Peristiwa naas itu terjadi pada Kamis tanggal 26 September 2024 sore. Dimana telah terjadi bencana tanah longsor pada lubang bekas galian tambang lama, tepatnya di dibukit Akit Nagari Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, Sumatera Barat.


Dia menyatakan, karena jauhnya lokasi musibah, menyebabkan korban tidak dapat diakses oleh warga secara cepat. Disebabkan medan Yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama lebih kurang 8 jam dari pusat nagari atau akses yang bisa ditempuh kendaraan bermotor.


"Adapum Lokasi korban berada pada lubang bekas galian tambang lama, yang sudah ditinggalkan oleh penambang terdahulu. Tanah Longsor terjadi sore hari Kamis tanggal 26 September 2024, akibat beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi," sebutnya.


"Sementara kata Irwan Effendy Korban terdiri dari masyarakat  yang melakukan aktivitas pendulangan emas secara manual, terjebak diduga sebanyak 22 orang," tuturnya lagi.


Masyarakat disekitar lokasi tanah longsor dan aparat pemerintahan nagari. Melakukan evakuasi dan penyelamatan mulai tanggal 27 September 2024 pukul 03.00 WIB. Dengan peralatan seadanya dengan kondisi lapangan di hutan dan tidak adanya sinyal selular di lokasi.


Dari proses evakuasi dan penyelamatan sampai hari Jumat malam pukul 02 dini hari, telah ditemukan 11 korban meninggal, 8 korban luka berat, dan 3 orang luka sedang, telah di evakuasi dari lokasi.


Korban terdiri dari masyarakat sekitar lokasi dari Nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti, dan Pekonina Kabupaten Solok Selatan serta masyarakat lainnya.


Untuk evakuasi dan penyelamatan, kata Irwan, Dinas kesehatan Kabupaten solok telah mengirim 7 unit ambulan ke lokasi untuk membantu evakuasi.


Sehubungan dengan hal tersebut diatas Forkopimda Kabupaten Solok telah melakukan Koordinasi untuk penanggulangan bencana tanah longsor tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut. Menugaskan tim Penyelamatan dan Evakuasi untuk penanggulangan pertama serta pendataan yang terdiri dari unsur.


Tim gabungan Polres Solok, Kodim 0309/Solok, TRC BPBD Kabupaten Solok. Satpol PP & Damkar Kabupaten Solok. Dinas Kesehatan dengan tenaga Kesehatan dari Puskesmas terdekat, Aparat Pemerintahan Kecamatan dan Nagari, dan Relawan dan Masyarakat. 


Dia mengatakan, penyelamatan lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Solok menyiapkan berbagai logistik. Serta peralatan yang dibutuhkan untuk tindakan penyelamatan dan evakuasi. Lalu Pemerintah Kabupaten Solok membuat Posko dilapangan, untuk memudahkan operasional penyelematan, evakuasi serta koordinasi dilapangan.


"Sementara untuk data nama-nama dan status korban belum didapat, karena proses evakuasi masih berjalan," tutupnya.(tmyr)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama