Pemkab Solok, integritasmedia.com - PEMERINTAH Kabupaten Solok tekankan kerja kolaborasi dalam upaya intervensi percepatan penurunan stunting merupakan program/kegiatan di Kabupaten Solok dan sesuai dengan tupoksinya masing-masing bahkan hingga di tingkat nagari.
"Intervensi yang sifatnya multi government level tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa adanya kolaborasi," ujar Pjs Bupati Solok, Ali Akbar (23/20/24) di Arosuka.
Ali Akbar menuturkan, jika pemerintah bisa menyediakan progam, data dan akses serta masyarakatnya memiliki kesadaran untuk mendukung seluruh program yang dijalankan, ditambah dengan sumber daya yang dimiliki oleh Badan Usaha dan Korporasi yang ada, maka penanganan Stunting di Kabupaten Solok bukanlah hal yang sulit.
"Dan bahkan hal ini juga bisa kita terapkan untuk penanganan permasalah lainnya yang ada di Kabupaten Solok," tambahnya.
Ia meminta agar Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat nagari, agar dapat memetakan kembali semua program, kegiatan dan anggaran yang terkait percepatan penurunan stunting.
Menurut Ali Akbar, pemetaan itu penting untuk mengetahui program apa saja yang masih berjalan, program apa saja yang cakupannya belum merata, dan program apa saja yang sudah terhenti.
Berbagai program yang terkait dengan penurunan stunting selama ini sudah dijalankan pemerintah daerah sesuai tugas dan kewenangannya. Akan tetapi, yang menjadi tantangan adalah bagaimana memastikan bahwa seluruh program dan alokasi anggarannya dapat secara konvergen sampai dan diterima oleh keluarga sasaran.
Dilihat dari trend hasil survei nasional terkait stunting, prevalensi stunting di Kabupaten Solok mengalami penurunan dari 40,1 persen pada tahun 2021 turun menjadi 24,2 persen pada tahun 2022 dan 25,4 persen tahun 2023. Keberhasilan ini berkat peran semua OPD terkait yang tergabung dalam TPPS mulai dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat nagari, serta peran tim pakar ( dr SpA, SpOG, Ahli Gizi, Psikolog) pada AKS (audit kasus stunting).
"Dalam mengatasi stunting saat ini tentu kita telah melakukan upaya namun masih terdapat kekurangan yang menyebabkan kasus stunting masih belum bisa turun sebagaimana yang telah kita rencanakan, maka dari itu pada hari ini kita lihat dan tinjau kembali letak permasalahannya dan mencarikan solusi apa yang harus kita lakukan kedepannya," ujarnya.
Ia menegaskan kepada seluruh TIM TPPS maupun OPD yang terkait dalam upaya penurunan prevalensi stunting khususnya di Kabupaten Solok untuk bekerja secara maksimal, dan turun langsung dalam aksi pencegahan dan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Solok.
"Sehingga angka stunting di Kabupaten Solok dapat terus menurun dari tahun ke tahun sesuai dengan apa yang diharapkan. kedepannya diharapkan Kabupaten Solok dapat terbebas dari stunting," tukasnya.(tmy)
Posting Komentar