![]() |
Kegiatan pengerukan Batang Bangkahan di Kenagarian Pasie Laweh oleh BWS Sumatera V pada Jum'at (9/5/25) (foto-ain/integritasmedia) |
Tanah Datar, integritasmedia.com - BENCANA Galodo yang melada Nagari Pasie Laweh pada 11 Mei 2024 kemarin, merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumya, bencana yang membawa tanah, lumpur, batu, dan batang pohon itu telah melanda daerah tersebut pada tahun 2009 dan 1979 silam.
Luluhlantaknya Nagari Pasie Laweh pada kejadian galodo tahun 1979 dan 2009 itu, karena badan sungai tidak sanggup menampung material yang dibawa air bah dari hulunya di Gunung Marapi, terutama kayu dan batu-batu besar. Sehingga limpasan air bah bersama material-material tersebut langsung menerjang bangunan yang ada di perkampungan warga hingga rata dengan tanah.
Alhamdulillah, pada galodo ketiga (11 Mei 2024) kemarin, Pasie Laweh terselamatkan dari bencana besar tersebut karena keberadaan Sabo Dam yang dibangun pada tahun 2010 oleh Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai Sungai Sumatera V Padang (BWSS V).
Bencana galodo yang telah berulang kali melanda kawasan tersebut cukup berdampak bagi masyarakatnya, seperti kerusakan rumah, lahan pertanian, infrastruktur, ekonomi, dan korban jiwa. Bahkan sampai merelokasi warganya ke Sitiung Kabupaten Dharmasraya dan Muaro Sakai di Kabupaten Pesisir Selatan.
Selain menimbulkan kerugian material, pemulihan pasca bencana cukup lama dirasakan ketika itu. Sehingga, untuk kembali ke kehidupan seperti semula cukup memakan waktu bagi masyarakatnya.
Pastinya, siapapun tidak mau kejadian memilukan itu kembali terulang. Dan, sebagai upaya untuk meminimalisir dampak dari bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut, pemerintah hadir di masyarakat Pasie Laweh melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan (OP) BWS Sumatera V Padang sebagai unit pelaksana teknis yang bertanggung jawab mengelola sumber daya air di wilayah sungai dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat, untuk melakukan normalisasi atau pengerukan Batang Bangkahan yang berada di kenagarian tersebut.
Selain pemeliharaan sumber daya air di wilayah sungai yang juga meliputi berbagai prasarana seperti irigasi, pengendalian banjir, embung, dan prasarana SDA lainnya. OP juga bertanggung jawab atas pengelolaan, konservasi, dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air.
Khusus untuk pengendalian banjir dan daya rusak air, OP telah melakukan kegitan pengerukan material dan sedimen dari dalam Batang Bangkahan di Kenagarian Pasie Laweh tersebut, pada Jum'at 9 Mei 2025 kemarin.
Selain untuk mengangkat sedimen atau material dari dasar sungai, kegiatan pengerukan ini sekaligus untuk menjaga kedalaman dan lebar sungai, serta memperlancar aliran air, bila nanti ada banjir arusnya akan tetap pada jalurnya, sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan sungai Batang Bangkahan itu sendiri.
Melalui kegiatan normalisasi Batang Bangkahan ini, diharapkan dapat mengurangi dampak baruk dari bencana banjir lahar dingin atau galodo yang selalu mengancam daerah tersebut karena sungai itu langsung berhulu di Gunung Marapi.
Dan, memberikan rasa aman kepada masyarakat, karena selalu dihantui oleh ancaman galodo bila hujan telah turun di rimbo (hulu) adalah tujuan yang mendasar dari kegiatan pengerukan ini.(hendri)
#pasla #galodomarapi #bongkang #bwssvpadang #OperasidanPemeliharaan #membangunnegeriuntukrakyat
إرسال تعليق