Arosuka Solok, integritasmedia.com - JALUR Sitinjau Lauik Sumatra Barat yang selama ini dikenal rawan kecelakaan, terutama karena tanjakan curam dan tikungan tajam, yang memicu banyak kendaraan berat mengalami rem blong.Selain bahaya kecelakaan, jalur ini juga rawan longsor dan sering mengalami kemacetan parah. Tiga titik rawan (hazard) akan dibebaskan dalam proyek flyover ini untuk meningkatkan aspek keselamatan dan efisiensi lalu lintas.
Akhirnya segera ditangani oleh pemerintah pusat, memulai pembangunan jalan layang (flyover) Sitinjau Lauik. Menariknya proyek ini menjadi sebuah proyek besar yang ditujukan untuk meningkatkan keselamatan, dan memperlancar arus lalu lintas di wilayah tersebut. Peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan proyek besar itu secara resmi dilakukan, pada Sabtu (3/5/25).
Peletakan Batu pertama menandai dimulainya tahap konstruksi yang telah lama dinanti masyarakat. Acara itu dilakukan langsung oleh Menteri PU Dody Hanggodo, bersama Wakil Ketua Komisi VI DRP RI Andre Rosiade, Anggota DPR RI Komisi V Zigo Rolanda. Disaksikan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Sumbar Vasco Ruseimy, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat Thabrani, Bupati Solok Jon Firman Pandu, serta beberapa Kepala Daerah di Sumatera Barat.
Menteri PU Dody Hanggodo, menyatakan pembangunan Proyek flyover ini masuk dalam daftar prioritas pembangunan infrastruktur nasional. Bahwa pembangunan jalan layang Sitinjau Lauik adalah bagian dari strategi percepatan pembangunan Sumatera Barat. “Kami akan meninjau beberapa proyek strategis di Sumbar, termasuk jalan Payakumbuh-Lintau dan Air Dingin di Kabupaten Solok,” ujar Dody.
Proyek ini akan digarap oleh perusahaan konstruksi nasional, Hutama Karya. Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim, menjelaskan, bahwa masa konstruksi diperkirakan berlangsung selama dua setengah tahun dengan nilai investasi mencapai Rp. 2,7 triliun. Setelah selesai, flyover ini akan memasuki masa operasional selama 10 tahun.
Pembangunan flyover Sitinjau Lauik diharapkan menjadi solusi permanen terhadap permasalahan transportasi yang selama ini membayangi kawasan tersebut. "Tidak hanya meningkatkan keselamatan, proyek ini juga diprediksi akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional melalui kelancaran distribusi barang dan mobilitas masyarakat," sebutnya.
Dengan dimulainya pembangunan ini, Sumatera Barat membuka babak baru dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan, yang berpihak pada keselamatan dan kesejahteraan rakyat.
Di kesempatan yang sama Bupati Solok Jon Firman Pandu menyampaikan Selama bertahun-tahun, jalan Sitinjau Lauik memang telah menjadi tantangan besar bagi pengendara, dengan tingkat kecelakaan yang cukup tinggi. Melalui proyek ini, Bupati berharap dapat mengurangi risiko kecelakaan dan mendukung kelancaran arus transportasi yang lebih aman dan efisien.
"Alhamdulillah, hari ini kita dapat menyaksikan bersama peletakan batu pertama pembangunan flyover Sitinjau Lauik, yang merupakan langkah konkret dari pemerintah untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi masyarakat di jalur ini," ujarnya.
Pembangunan flyover ini diharapkan juga akan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah. Serta mempermudah distribusi barang, dan memperkuat konektivitas antar wilayah di Sumatera Barat.
Menurut dia, Proyek ini bukan hanya penting untuk keselamatan, tetapi juga sebagai wujud nyata dari komitmen kita dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Barat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum serta semua pihak yang telah mendukung proyek ini. "Semoga pembangunan ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Solok, dan Sumatera Barat pada umumnya", tutur Bupati Solok.(tmyr)
إرسال تعليق