Arosuka Solok, integritasmedia.com - KOMITMEN Bupati Solok Jon Firman Pandu dan Wakil Bupati H. Candra untuk membenahi daerah tak sekadar janji. Di awal masa kepemimpinan mereka, pasangan ini langsung tancap gas dengan meluncurkan Program Solok Bersih, sebuah program unggulan dalam 100 hari kerja yang menyasar peningkatan kebersihan lingkungan dan fasilitas pelayanan publik di seluruh Kabupaten Solok.
Melalui program ini, pemerintah daerah menggencarkan gerakan gotong royong massal yang melibatkan seluruh elemen pemerintahan. Mulai dari jajaran OPD di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga nagari. Sasaran utama program ini adalah jalan-jalan umum. Fasilitas pelayanan publik, serta lingkungan pemukiman warga agar terlihat bersih, rapi, dan nyaman.
“Kebersihan adalah cerminan wajah daerah. Lingkungan yang bersih akan menciptakan suasana yang sehat, indah, dan meningkatkan semangat pelayanan publik,” ujar Bupati Jon Firman Pandu Kamis (29/5/25).
Wakil Bupati H. Candra juga menekankan bahwa Solok Bersih bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi upaya berkelanjutan yang bertujuan menanamkan kembali budaya gotong royong yang menjadi kekuatan masyarakat Minangkabau.
“Kami ingin membangkitkan kembali semangat kebersamaan di tengah masyarakat. Gotong royong bukan hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga,” jelasnya.
![]() |
Program Solok Bersih mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Di berbagai nagari, warga terlihat antusias mengikuti kegiatan bersih-bersih bersama perangkat daerah. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi pemicu perubahan pola pikir masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan secara mandiri dan konsisten.
Selain membersihkan jalan dan lingkungan, pemerintah juga mendorong penataan sarana publik seperti pasar, terminal, kantor pemerintahan, dan puskesmas agar lebih representatif dan bersih.
Melalui Solok Bersih, pemerintah Kabupaten Solok ingin menghadirkan wajah baru pelayanan publik—yang tidak hanya cepat dan ramah, tetapi juga bersih dan nyaman.
Langkah ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan Jon Firman Pandu – H. Candra hadir dengan semangat kerja nyata, membangun dari hal-hal sederhana namun berdampak luas bagi kualitas hidup masyarakat.
Lalu mempermudah pelayanan bagi masyarakat, Bupati Solok Jon Firman Pandu-Candra Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik Yang Lebih Dekat dan Cepat. Pemerintah Kabupaten Solok di bawah kepemimpinan Bupati Jon Firman Pandu dan Wakil Bupati H. Candra terus memperkuat transformasi pelayanan publik melalui gerakan digitalisasi. Langkah ini menjadi bagian dari visi daerah menuju birokrasi yang efisien, modern, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Salah satu gebrakan terbaru adalah dibukanya layanan cetak KTP elektronik langsung di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Lembah Gumanti, Junjung Sirih, dan Lembang Jaya. Inovasi ini bertujuan menghadirkan pelayanan administrasi kependudukan yang lebih dekat dan cepat, tanpa harus mengharuskan warga datang jauh-jauh ke pusat kabupaten.
“Kami ingin memastikan masyarakat bisa mengakses layanan dasar seperti perekaman dan pencetakan KTP-el dengan mudah. Ini bagian dari komitmen kami untuk mendekatkan pemerintah kepada rakyat,” ujar Bupati Solok.
![]() |
Sebelumnya, pencetakan KTP-el hanya dapat dilakukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Solok di Arosuka dan di Mal Pelayanan Publik Koto Baru, Kecamatan Kubung.
Dengan pembukaan layanan baru di tiga kecamatan tersebut, masyarakat tidak hanya dihematkan waktu dan biaya perjalanan, tetapi juga diberi pengalaman pelayanan publik yang lebih manusiawi, cepat, dan akurat.
“Pelayanan publik yang baik adalah pelayanan yang mendekat, bukan menunggu. Itu prinsip dasar digitalisasi yang kami dorong,” kata Wakil Bupati H. Candra.
Selain di bidang administrasi kependudukan, Pemerintah Kabupaten Solok juga telah meluncurkan sistem pemungutan pajak secara digital melalui pemasangan Tapping Box di berbagai titik strategis.
Alat ini digunakan untuk merekam transaksi secara otomatis, khususnya di sektor usaha seperti restoran, hotel, dan tempat hiburan. Tujuannya adalah mendorong transparansi dan akurasi dalam pelaporan pajak, sekaligus mengoptimalkan pendapatan daerah.
“Digitalisasi bukan hanya soal kecepatan, tapi juga soal transparansi. Tapping Box adalah bagian dari upaya membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel, menuju Kabupaten Solok Smart Service.
Melalui berbagai langkah ini, Kabupaten Solok tengah membangun fondasi menuju pelayanan publik berbasis teknologi dan data, mulai dari sektor administrasi, pajak, hingga pelayanan terpadu.
Digitalisasi ini diharapkan memberi efek domino pada peningkatan kepuasan masyarakat, efisiensi waktu, dan peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Pemerintah Kabupaten Solok juga berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan digitalisasi ke sektor lain, termasuk pendidikan, kesehatan, dan perizinan.
![]() |
Masyarakat Apresiasi Kemudahan Baru
Banyak warga di kecamatan Lembah Gumanti, Junjung Sirih, dan Lembang Jaya menyambut gembira layanan cetak KTP di dekat domisili mereka.
“Dulu harus ke Arosuka atau Koto Baru, sekarang cukup di kantor kecamatan. Cepat, gampang, dan hemat biaya,” ungkap seorang warga dari Nagari Sungai Nanam.
Dengan digitalisasi sebagai salah satu program unggulan Jon Firman Pandu. Disamping program dan inovasi lain yang ditorehkan adalah, Program Basawah Pokok Murah", Inovasi Bupati Solok Firman Pandu-Candra Untuk Petani Solok Lebih Sejahtera dan Mandiri. Bupati Solok Jon Firman Pandu bersama Wakil Bupati H. Candra menunjukkan komitmennya, dalam mendorong kemandirian dan kesejahteraan petani melalui program unggulan bertajuk "Basawah Pokok Murah".
Program ini menjadi bagian dari langkah strategis untuk menekan biaya produksi pertanian, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah berbasis potensi lokal.. "Karena petani adalah fondasi ketahanan daerah. Maka, kami ingin memastikan mereka bisa bertani dengan biaya rendah, hasil tetap maksimal, dan lingkungan tetap terjaga,” ujar Bupati Solok.
Bupati Solok menyatakan, Basawah Pokok Murah adalah pendekatan pertanian efisien yang mendorong petani untuk menggunakan input produksi yang lebih murah dan mudah dijangkau, namun tetap berkualitas.
"Program ini memanfaatkan.Pupuk organik lokal sebagai pengganti pupuk kimia mahal, Benih unggul lokal hasil pembinaan pemerintah," ujarnya. Pestisida nabati yang aman bagi lingkungan. Serta optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang disediakan pemerintah.
Dengan konsep ini, biaya bertani bisa ditekan hingga 30–50 persen dibanding metode konvensional yang mengandalkan produk pertanian industri.
Jon Firman Pandu menyatakan, perbandingan dengan Cara Bertani Konvensional Komponen, Produksi Konvensiona. Basawah Pokok Murah, Pupuk Pupuk kimia mahal Pupuk organik buatan lokal. Pengolahan lahan Manual/tenaga sewa Gunakan alsintan pemerintah. Pestisida Kimia sintetis Ramuan alami/nabati Benih Beli di luar daerah Benih unggul lokal Biaya Produksi Tinggi Lebih murah dan efisien.
Program Basawah Pokok Murah membawa banyak manfaat strategis, menurunkan Biaya Produksi: Petani tidak lagi terbebani dengan mahalnya pupuk dan pestisida industri. Meningkatkan Pendapatan Petani: Hasil panen yang stabil dengan biaya rendah berdampak langsung pada keuntungan petani.
Lalu Mendorong Kemandirian Petani: Tidak lagi bergantung penuh pada produk dari luar. Menjaga Kelestarian Lingkungan: Penggunaan bahan alami lebih aman untuk tanah dan air.Meningkatkan Ketahanan Pangan Daerah: Produksi padi tetap berjalan lancar dan terjangkau, memperkuat cadangan pangan lokal.
![]() |
Wakil Bupati Solok, H. Candra, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari langkah besar menuju pertanian mandiri dan tahan krisis.
"Dengan biaya murah dan hasil baik, petani jadi lebih percaya diri. Kami ingin pertanian jadi pilihan yang menjanjikan, bukan sekadar bertahan hidup,” ujarnya.
Candra menjelaskan, untuk mendukung kelancaran program ini, Pemkab Solok juga melibatkan penyuluh pertanian, kelompok tani, dan perangkat nagari dalam edukasi serta pendampingan teknis. Pemerintah menyediakan bantuan alsintan, pelatihan pembuatan pupuk organik, dan distribusi benih unggul.
Respons masyarakat pun sangat positif. Di berbagai kecamatan. Seperti Kecamatan Junjung Sirih, Kecamatan X Koto Singkarak, Kecamatan Kubung, dan Kecamatan Gunung Talang. Petani mulai menerapkan sistem ini dan mengaku terbantu dalam menekan biaya serta mengurangi risiko gagal panen akibat ketergantungan bahan kimia.
"Dengan Basawah Pokok Murah, Kabupaten Solok menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal sederhana, dengan mengelola sawah dengan cara murah, mandiri, dan berkelanjutan," tutup Wabup Solok.(tny)
إرسال تعليق