![]() |
Tiga pasangan tak resmi diamankan Satpol PP Kota Padang (foto-dok ist) |
Padang, integritasmedia.com - SUSANA tenang di sebuah kawasan pemukiman di Kecamatan Padang Barat tiba-tiba berubah heboh pada Senin (9/6/25), dengan datangnya sekelompok petugas berseragam lengkap memasuki sebuah bangunan kos-kosan di wilayah teraebut.
Mereka bukan datang tanpa alasan. Laporan warga yang telah resah akan aktivitas mencurigakan dari para penghuni di kos-kosan itu akhirnya memicu operasi gabungan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang.
Dari pelaksanaan tugas penertiban tersebut, berhasil diamankan tiga pasangan muda-mudi yang bukan pasangan suami istri diamankan dari beberapa kamar di dalam bangunan kos tersebut.
Operasi ini tak dilakukan sembarangan. Menurut informasi yang diperoleh, Satpol PP bergerak setelah menerima laporan berulang dari warga sekitar yang curiga akan aktivitas malam hari di kos itu. Dugaan pelanggaran norma sosial dan indikasi kuat terjadinya perbuatan yang melanggar aturan akhirnya mendorong Satpol PP bertindak cepat.
Petugas Satpol PP dalam operasi tersebut juga menggandeng unsur penting dari lingkungan: ketua RT setempat, pemilik indekos, dan tim adat Dubalang. Kolaborasi ini menandakan pendekatan yang tak hanya bersifat represif, namun juga partisipatif dan berbasis kearifan lokal. Dubalang sebagai penjaga marwah adat Minangkabau menambah legitimasi moral terhadap tindakan yang diambil.
Usai penggerebekan, ketiga pasangan langsung digiring ke Markas Komando (Mako) Satpol PP Kota Padang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Di sana, identitas mereka dicatat dan dimintai keterangan. Mereka juga diminta menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.
Meski belum dikenakan sanksi pidana, tindakan ini bersifat edukatif sekaligus memberikan efek jera. Orang tua dari beberapa pelaku juga dihubungi, sebagai bentuk pengawasan sosial dari akar rumput.
Kepala Bidang Ketertiban Umum (Tibum) Satpol PP Padang, Rozaldi Rosman, S.STP, M.Si., menyampaikan bahwa penertiban seperti ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari komitmen serius pemerintah kota untuk menjaga nilai-nilai sosial yang berlaku di tengah masyarakat.
“Kami tidak akan mentoleransi perilaku yang mencederai norma, baik adat maupun hukum. Penindakan ini bukan semata-mata soal moral pribadi, tapi soal menjaga ketertiban umum dan rasa aman warga sekitar,” tegas Rozaldi.
Ia juga menambahkan bahwa operasi serupa akan terus digelar secara berkala, terutama di wilayah-wilayah yang rawan terjadi pelanggaran norma sosial.
Kasus ini hanyalah satu dari sekian banyak penertiban yang dilakukan Satpol PP Padang dalam upayanya menjaga stabilitas sosial dan ketentraman umum. Namun yang membedakannya adalah kerja sama lintas elemen masyarakat, yang mulai sadar bahwa menjaga nilai dan moral bukan hanya tugas aparat, tapi tanggung jawab bersama.
Langkah tegas ini diharapkan dapat menjadi cermin bahwa Kota Padang bukan tempat untuk perilaku yang bertentangan dengan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah falsafah hidup masyarakat Minang yang menjunjung tinggi kehormatan dan etika.
Kejadian malam itu menyisakan banyak pesan. Bagi sebagian, ini mungkin hanya berita harian. Tapi bagi warga Padang, ini adalah peringatan nyata: bahwa kehidupan sosial yang harmonis hanya bisa terwujud bila seluruh elemen pemerintah, tokoh masyarakat, dan warga bersinergi dalam menjaga nilai-nilai yang selama ini menjadi fondasi budaya mereka.
Dengan terus ditegakkannya norma dan aturan, diharapkan Kota Padang tidak hanya menjadi kota yang berkembang secara fisik, tetapi juga tetap kokoh dalam menjaga jati diri sosial dan budaya yang diwariskan oleh leluhur.(Mond/hen)
#PemkoPadang #PolPPPadang #Aausila #PasanganMesum
إرسال تعليق