![]() |
Wakil Walikota Padang Maigus Nasir bersama Kadis Sosial Kota Padang Sambangi Warga yang Menderita Lumpuh Bertahun (foto-humas dinsos) |
Padang, integritasmedia.com - DI tengah hiruk-pikuknya dalam menjalankan tugas pemerintahan, Wakil Walikota Padang, Maigus Nasir, menunjukkan bahwa kepemimpinan yang peduli dimulai dari sentuhan langsung kepada rakyat.
Hal ini dibuktikannya, ketika dia mengunjungi kediaman salah satu warganya yang sedang terbaring sakit Ibu Mimi Ferawati (44), warga Jalan Kampung Baru Berok No. 104, RT 04 RW 04, Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo yang telah menderita penyakit pengapuran sendi tulang panggul selama lebih dari tiga tahun.
Kunjungan ini bukan sekadar bentuk belas kasih, melainkan bagian dari implementasi nyata Program Unggulan Padang Sigap, Dokter Warga, yang dirancang khusus untuk menyentuh mereka yang terpinggirkan dari akses layanan kesehatan memadai.
Dalam ruangan sederhana berdinding kayu, Ibu Mimi tampak hanya bisa berbaring. Wajahnya tenang, namun jelas menyimpan beban yang telah dipanggul bertahun-tahun. Menurut keterangan dr. Muhammad Fardhan, Kepala Puskesmas Nanggalo yang mendampingi kunjungan, kondisi Ibu Mimi bermula dari kecelakaan motor sekitar 20 tahun lalu. Sejak itu, ia rutin mengonsumsi obat anti nyeri dan anti radang tanpa pengawasan medis jangka panjang.
“Obat-obatan tersebut memang meredakan nyeri, tapi dalam jangka panjang mempercepat proses pengapuran sendi. Sekarang, sendi panggul beliau rusak parah. Sudah 3 sampai 4 tahun terakhir beliau benar-benar tidak bisa bergerak,” ungkap dr. Fardhan.
Upaya medis telah dilakukan: satu sisi sendi panggul sudah diganti, namun infeksi pasca operasi menghambat tindakan lanjutan pada sisi lainnya. “Kami berencana melakukan penggantian sisi kanan, tetapi harus menunggu kondisi infeksi membaik. Jika kedua sisi berhasil diganti, kami optimistis Ibu Mimi bisa kembali bergerak dan menjalani hidup yang lebih baik,” tambahnya.
Wakil Walikota Padang, Maigus Nasir, menyampaikan empati mendalam dari dirinya dan juga Wali Kota Padang, Fadly Amran, atas penderitaan yang dialami Ibu Mimi.
“Kami hadir di sini bukan hanya sebagai pejabat, tapi sebagai sesama manusia yang merasa terpanggil. Atas nama Pemerintah Kota Padang, kami menyampaikan doa agar Ibu Mimi segera mendapatkan kesembuhan dan bisa kembali menjalani hidup dengan lebih layak,” ujar Maigus, sambil menggenggam tangan Ibu Mimi dengan penuh haru.
Ia juga menegaskan bahwa Program Dokter Warga hadir sebagai solusi bagi warga yang selama ini tidak mampu menjangkau fasilitas kesehatan. Program ini mencakup layanan kesehatan jemput bola, BPJS Kesehatan gratis, serta insentif untuk keluarga miskin yang merawat anggota keluarga yang sakit kronis.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi warga yang merasa sendirian dalam menghadapi sakitnya,” tegas Maigus.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, yang secara langsung menyerahkan bantuan permakanan kepada keluarga Ibu Mimi.
“Kami memahami betul bahwa sakit tidak hanya berdampak fisik, tapi juga memukul ekonomi keluarga. Oleh karena itu, Dinas Sosial hadir dengan bantuan kebutuhan dasar seperti sembako dan dukungan lain yang memungkinkan keluarga Ibu Mimi tetap bertahan secara sosial dan ekonomi,” jelas Heriza.
Ia menambahkan bahwa koordinasi lintas sektor, antara puskesmas, kelurahan, BAZNAS, hingga komunitas sosial seperti Rangkiang Peduli Nagari, merupakan kunci dalam menangani kasus-kasus seperti ini.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada satu instansi. Kasus-kasus seperti ini memerlukan gerakan bersama. Pemerintah, masyarakat, dan komunitas harus bersinergi,” ujar Heriza.
Sebagai bentuk kepedulian, BAZNAS Kota Padang menyerahkan bantuan tunai sebesar Rp 2 juta, disusul oleh komunitas Rangkiang Peduli Nagari yang juga menyerahkan bantuan senilai sama. Dana ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga dalam proses perawatan dan pemulihan.
Ibu Mimi, dengan suara pelan yang nyaris tak terdengar, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak. Matanya berkaca-kaca saat menyebut nama anak-anaknya yang masih bersekolah dan berharap suatu hari bisa kembali memasak dan bekerja.
“Saya ingin bisa berdiri lagi. Saya ingin bekerja lagi, bantu anak-anak,” ucapnya lirih.
Kisah Ibu Mimi adalah potret nyata bahwa di balik data dan grafik statistik kesehatan, ada manusia yang merintih, berharap, dan menunggu. Dan lewat gerakan seperti Dokter Warga, harapan itu kembali menyala setidaknya, untuk hari ini.(Mond/hen)
#PemkoPadang #DinasSosialPadang #BaznasKotaPadang #DokterWarga #PadangSigap
Posting Komentar