Sapi Raksasa dari Pelosok Dharmasraya, Persembahan Kurban Presiden Prabowo di Idul Adha 2025

Sapi Simmental 1.021 kg milik warga transmigrasi Dharmasraya terpilih jadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto pada Iduladha 2025.(foto-Beritasatu/Delfi Neski)


Dharmasraya, integritasmedia.com - KABAR gembirakan menyelimuti pelosok Nagari Salang Gaung, tepatnya di Jorong Padang Bintungan, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Pasalnya, dua orang peternak asal kawasan transmigrasi Suroso dan Jakimin membuat sejarah. Sapi Simmental milik mereka yang berbobot lebih dari satu ton resmi terpilih menjadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto pada perayaan Idul Adha 2025 mendatang.


Sapi jantan berperawakan kolosal ini bukan hewan biasa. Dengan berat mencapai 1.021 kilogram, panjang tubuh 2,65 meter, dan tinggi hampir 1,5 meter, sapi ini menjelma sebagai simbol dedikasi, ketekunan, dan keberhasilan peternakan rakyat. Dirawat penuh kesabaran selama lebih dari tiga setengah tahun, sang sapi tumbuh dalam lingkungan yang terjaga, diberi pakan berkualitas tinggi, dan diperhatikan kesehatannya secara rutin sebuah proses panjang yang tak semua peternak mampu jalani.


Kawasan transmigrasi Sitiung di Dharmasraya selama ini jarang terdengar gaungnya dalam berita nasional. Namun, tahun ini semuanya berubah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, hewan kurban presiden dipilih dari daerah ini membawa nama Salang Gaung melambung ke tingkat nasional.


Menurut data resmi dari Sekretariat Presiden, sapi milik Suroso dan Jakimin memenuhi seluruh kriteria administratif dan fisik sebagai hewan kurban presiden. Kualitas tubuh, kesehatan, usia, serta cara pemeliharaannya lulus semua tahapan verifikasi yang ketat.


“Kami tidak menyangka akan sejauh ini. Awalnya kami hanya ingin merawat sapi ini sebaik mungkin, karena kami mencintai pekerjaan ini,” ungkap Suroso dengan suara bergetar haru saat ditemui pada Selasa (3/6/2025). Ia mengaku, sejak awal mereka berdua memang menargetkan sapi unggul, namun tidak pernah membayangkan bakal dipilih langsung oleh Istana.


Jakimin, sang rekan, menambahkan bahwa selama proses pemeliharaan mereka bahkan pernah menolak tawaran pembeli dari luar daerah yang tertarik membeli sapi tersebut. “Kami ingin melihat sampai sejauh mana hasil kerja keras kami bisa berbicara,” katanya.


Kesuksesan ini tidak hanya menjadi milik Suroso dan Jakimin. Sekretaris Wali Nagari Salang Gaung, Defrianto, menyebut bahwa capaian ini adalah kemenangan bersama masyarakat. “Ini bukti nyata bahwa peternak kecil di desa pun bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa jika konsisten dan telaten,” ujarnya.


Lebih jauh, ia menyampaikan harapannya agar kisah sukses ini menjadi inspirasi bagi generasi muda dan para petani-peternak lain di Sumatera Barat, khususnya di daerah transmigrasi yang selama ini terpinggirkan dari perhatian utama pembangunan.


Saat ini, sapi Simmental berbobot jumbo tersebut tengah menjalani perawatan intensif menjelang hari penyembelihan yang direncanakan akan dilakukan di lokasi resmi pelaksanaan kurban presiden. Tim medis hewan dari Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat turut dilibatkan untuk memastikan kondisi kesehatan sapi tetap prima.


Dalam tradisi Islam, kurban bukan sekadar penyembelihan hewan ia adalah simbol pengorbanan, keikhlasan, dan keadilan sosial. Maka, ketika seekor sapi hasil jerih payah peternak kecil dipilih untuk mewakili Presiden dalam ibadah kurban, maknanya menjadi jauh lebih dalam: bahwa keberkahan bisa lahir dari tangan-tangan sederhana yang bekerja dengan sungguh-sungguh.


Kisah Suroso dan Jakimin adalah narasi tentang mimpi yang ditumbuhkan di tanah perantauan, tentang kerja keras yang akhirnya menemukan panggung, dan tentang desa yang bicara kepada negara lewat seekor sapi.


Mungkin, ini bukan hanya tentang seekor sapi seberat satu ton. Tapi tentang harapan seberat gunung yang kini telah berhasil berdiri gagah di hadapan bangsa.(b1/dgr/int)


#pemkabdharmasraya #SapiKurbanPresiden #Iduladha2025

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama