Sekolah Rakyat Resmi Dimulai di Padang, Harapan Baru Anak-anak dari Keluarga Miskin

Wawako Padang Maigus Nasir bersama Kepala Dinas Sosial Kota Padang Heriza Syafani Buka MPLS Sekolah Rakyat (foto-dok ist)


Padang, integritasmedia.com - TIDAK kurang 150 siswa dari keluarga miskin ekstrem resmi memulai tahun ajaran baru di Sekolah Rakyat (SR) Menengah Pertama Kota Padang. Program pendidikan alternatif ini bukan sekadar membuka ruang belajar, tetapi membuka pintu masa depan bagi anak-anak yang selama ini hidup dalam keterbatasan.


Berlokasi di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional I Sumatera, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sekolah Rakyat menandai dimulainya babak baru dalam perjuangan pemerintah untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi kelompok paling miskin yakni masyarakat dalam kelompok desil I dan II, klasifikasi ekonomi terbawah menurut Kementerian Sosial RI.


Peresmian ini dihadiri oleh Wakil Walikota Padang, Maigus Nasir, yang mewakili Walikota Padang, bersama Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, Kepala BBPPKS Nuryadi, serta perwakilan dari sejumlah stakeholder lainnya yang berperan aktif dalam mendukung program ini.


Dalam sambutannya, Wawako Maigus Nasir menyatakan bahwa Sekolah Rakyat bukanlah sekolah biasa. “Ini bukan sekadar tempat anak-anak menimba ilmu, tetapi tempat lahirnya harapan baru. Di sinilah anak-anak dari garis kemiskinan ekstrem bisa memulai hidup baru, membangun masa depan dengan pijakan yang lebih kokoh,” ujar Wawako.


Para siswa akan tinggal di asrama penuh selama masa pendidikan berlangsung. Seluruh kebutuhan, mulai dari makan, seragam, alat tulis, hingga kegiatan belajar mengajar, sepenuhnya ditanggung oleh negara. Pemerintah memastikan bahwa beban ekonomi tidak menjadi alasan bagi siapa pun untuk tidak melanjutkan pendidikan.


Sebelum proses belajar formal dimulai, para siswa mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dirancang secara edukatif dan menyenangkan. Tujuannya adalah untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan sekolah, program-program pendidikan, fasilitas, serta nilai-nilai budaya yang akan mereka jalani selama masa studi.


Heriza Syafani, Kepala Dinas Sosial Kota Padang, menjelaskan bahwa MPLS ini menjadi langkah awal yang penting untuk membentuk ikatan emosional antara siswa dengan sekolah dan pengelolanya.


“Kami ingin memastikan anak-anak ini tidak hanya beradaptasi, tapi juga merasa diterima dan dihargai. Karena mereka bukan sekadar siswa, mereka adalah simbol harapan—tunas-tunas baru yang akan tumbuh menjadi generasi pembaharu,” ujar Heriza.


Lebih dari sekadar program pendidikan, Sekolah Rakyat di Padang adalah bagian dari gerakan sosial untuk menembus ketimpangan. Menurut Heriza, ini adalah bentuk nyata dari kehadiran negara dalam memperjuangkan keadilan sosial, terutama dalam bidang pendidikan.


“Selama ini, banyak anak yang cerdas tapi tidak bisa sekolah karena kemiskinan. Itu adalah tragedi sosial yang harus kita hentikan. Sekolah Rakyat hadir untuk menjawab persoalan itu secara konkret. Pendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi yang mampu, tapi harus menjadi hak dasar bagi semua anak bangsa,” tegas Heriza Syafani dengan nada penuh semangat.


Ia menambahkan, bahwa melalui SR, pemerintah sedang membangun fondasi baru untuk memutus rantai kemiskinan yang menjerat keluarga-keluarga miskin selama puluhan tahun.


“Kita tidak hanya ingin mencetak anak-anak pintar, tapi juga generasi yang tangguh secara mental, kuat secara sosial, dan punya karakter kepemimpinan yang bisa mengangkat keluarganya keluar dari jurang kemiskinan. Ini bukan sekadar sekolah, ini adalah gerakan perubahan,” pungkas Heriza.


Sekolah Rakyat adalah simbol dari negara yang hadir secara aktif, bukan hanya di atas kertas kebijakan, tetapi langsung menyentuh kehidupan masyarakat yang paling rentan. Dengan pendekatan pendidikan holistik dan berbasis asrama, SR diharapkan menjadi model pendidikan inklusif dan transformatif di Indonesia.


Program ini tak hanya menyasar keberhasilan akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sosial, empati, dan kepemimpinan bagi anak-anak yang selama ini nyaris tak terdengar suaranya.


Kini, mereka tidak hanya punya sekolah. Mereka punya harapan. Dan harapan itu, untuk pertama kalinya, terasa nyata.(Mond/hen)


#PemkoPadang #DinasSosialPadang #SekolahRakyat #(BBPPKSRegionalISumatera #KecamatanPauh

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama