Warga Gagalkan Pencurian Kotak Amal di Masjid Istiqomah Nagari Muaro

Dua orang terangka pencuri kotak amal Masjid Istiqomah Nagari Muaro ketika diamankan ke Mapolres Sijunjung (foto-dok hms Polres Sijunjung)


Sijunjung, integritasmedia.com - KABUPATEN Sijunjung, kembali buncah. Setelah warga Nagari Muaro mengagalkan aksi nekat dua pria yang mencoba mencuri kotak amal di Masjid Istiqomah. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (20/7/25) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, dan menjadi bukti nyata bahwa kewaspadaan warga bisa menjadi benteng utama menghadapi maraknya tindak kejahatan, termasuk di tempat-tempat suci seperti rumah ibadah.


Kejadian bermula ketika warga sekitar mencurigai gerak-gerik sebuah mobil Toyota Kijang berwarna hitam dengan pelat nomor BA 1911 S yang berhenti cukup lama di depan Masjid Istiqomah Nagari Muaro tersebut. Beberapa pemuda yang tengah nongkrong di sekitar lokasi mulai melihat kejanggalan: dua orang penumpang mobil itu turun dan masuk ke dalam masjid, namun tak kunjung keluar meski waktu sudah berlalu cukup lama.


Merasa ada yang tak beres, warga pun tak tinggal diam. Dalam semangat gotong royong dan kepedulian terhadap keamanan lingkungan, mereka segera berkumpul dan menyusun rencana untuk mengecek kondisi di dalam masjid.


Dengan penuh kewaspadaan, sekelompok pemuda mendekati masjid dan melakukan pengintaian. Begitu suasana dirasa aman, mereka pun masuk dan mendapati pemandangan yang sangat mengagetkan: dua orang pria tampak sibuk membongkar dan mencongkel kotak amal yang terletak di dalam ruang utama masjid.


Tanpa memberi kesempatan bagi kedua pelaku untuk melarikan diri, warga langsung menggerebek mereka. Identitas pelaku kemudian diketahui sebagai Miko Putra (22) dan Alfian Hasan (32), keduanya berasal dari Kota Padang, tepatnya dari Jalan Pirus dan Jalan Berlian di Kelurahan Pegambiran.


Melihat langsung perbuatan tercela tersebut—terlebih lagi dilakukan di tempat suci pada waktu yang sunyi—warga tak bisa menahan amarah. Kedua pelaku sempat menjadi sasaran luapan emosi massa. Namun berkat kesigapan beberapa tokoh masyarakat dan pemuda setempat, situasi cepat dikendalikan, dan pelaku segera diamankan agar tidak terjadi tindakan main hakim sendiri yang lebih jauh.


Barang bukti berupa alat untuk membongkar kotak amal dan sejumlah uang yang diduga berasal dari hasil pembobolan kotak tersebut turut diamankan.


Tak berselang lama setelah kejadian, pihak kepolisian dari Polres Sijunjung yang menerima laporan warga langsung meluncur ke lokasi. Kedua pelaku beserta barang bukti kemudian dibawa ke Mapolres Sijunjung guna menjalani pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut.


Kasat Reskrim Polres Sijunjung, AKP Andri, membenarkan kejadian ini dan memberikan apresiasi kepada warga yang sigap dalam menggagalkan aksi kriminal tersebut. “Pemuda di sekitar masjid mencurigai kedua pelaku karena tidak kunjung keluar dari masjid. Mereka kemudian melakukan pengintaian dan mendapati pelaku sedang membongkar kotak amal di dalam masjid,” jelas AKP Andri.


Lebih lanjut, AKP Andri mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak ragu melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka. Menurutnya, keterlibatan aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban bersama, terutama di tengah meningkatnya berbagai bentuk kriminalitas.


“Peran aktif warga sangat membantu tugas kami sebagai aparat penegak hukum. Kami mengimbau agar masyarakat jangan segan melapor jika menemukan hal-hal yang mencurigakan. Ini penting untuk menjaga situasi yang aman dan kondusif,” tambahnya.


Kasus ini kembali membuka mata publik bahwa pencurian kotak amal di rumah ibadah bukan lagi hal baru. Di berbagai daerah, kejadian serupa kerap terjadi, yang tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga mencederai nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan. Aksi pencurian di masjid tidak sekadar kriminalitas biasa, tetapi juga penghinaan terhadap simbol keimanan dan solidaritas umat.


Aksi heroik warga Nagari Muaro ini patut dijadikan contoh. Di saat banyak orang memilih untuk bersikap acuh, mereka justru bertindak cepat dan tepat. Keberanian dan kepedulian warga ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial masih hidup dan nyata di tengah masyarakat.


Kini, kedua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. Sementara itu, Masjid Istiqomah dan warga Nagari Muaro telah mengirim pesan kuat bahwa rumah ibadah bukan tempat yang bisa dijamah oleh tangan-tangan jahat dan bahwa masyarakat siap menjadi penjaga utama bagi tempat-tempat suci mereka.


Saat ini, pihak kepolisian tengah mendalami apakah kedua pelaku terlibat dalam jaringan pencurian kotak amal lintas daerah. Polres Sijunjung juga membuka kemungkinan adanya korban serupa di tempat lain dan meminta masyarakat yang merasa pernah kehilangan kotak amal secara misterius untuk segera melapor.(Cunk/int)


#KabupatenSijunjung #PolresSijunjung #PencurianKotakAmal #MasjidIstiqomah #NagariMuaro

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama