Bukittinggi Gelar Upacara HUT RI ke-80, Wali Kota Ramlan Tekankan Makna Kemerdekaan dan Usulkan Status Daerah Khusus Bukittinggi,Integritasmedia.com — Pemerintah Kota Bukittinggi melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Upacara berlangsung khidmat di Lapangan Wirabraja Bukittinggi, Minggu, 17 Agustus 2025.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, bertindak langsung sebagai Inspektur Upacara, sementara Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Efendi, berkesempatan membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang menggema di tengah ribuan peserta dan undangan yang hadir.
Paskibraka Kibarkan Sang Merah Putih
Momen sakral pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh 54 anggota Paskibraka Bukittinggi yang terpilih melalui seleksi ketat. Petugas pengibar bendera tergabung dalam Tim Garuda Merah, dengan formasi khusus berjumlah 80 orang sebagai representasi dari usia kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Petugas inti yang mendapat kehormatan mengibarkan bendera pusaka adalah:
Pembawa Baki: Lailatulrahmi (SMAN 5 Bukittinggi)
Pendamping Baki: Arrifatun Nisa (SMAN 1 Bukittinggi)
Pengibar Bendera: Rayyan Pratama (SMAN 2 Bukittinggi)
Penggerek Bendera: Ikhsanul Afwa (SMK Farmasi YIB Bukittinggi)
Danton: Ghanyy Falian Hidayat (MAN 2 Bukittinggi)
Danpas: IPDA Hendrio Irawan, S.Psi., MM.
Masyarakat yang hadir tampak haru dan bangga menyaksikan putra-putri terbaik Bukittinggi mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan penuh percaya diri.
Wali Kota Ramlan: Kemerdekaan Harus Dipertahankan dengan Karya Nyata
Dalam amanatnya, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menegaskan bahwa peringatan HUT ke-80 RI harus dimaknai lebih dalam, bukan hanya sekadar seremoni tahunan.
“Peringatan kemerdekaan bukan sekadar mengenang, melainkan juga cara kita menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata, semangat persatuan, dan kontribusi bagi pembangunan bangsa, ” ujar Ramlan penuh semangat.

Ia menambahkan, kemerdekaan adalah anugerah besar yang harus terus dijaga. Bukittinggi sebagai kota yang memiliki nilai sejarah tinggi di masa perjuangan, menurut Ramlan, wajib memberikan teladan dalam menjaga persatuan dan semangat kebangsaan.
“Momentum ini adalah waktu yang tepat bagi seluruh bangsa, khususnya warga Bukittinggi, untuk mendalami arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Kita jangan hanya puas dengan apa yang dicapai, tapi juga harus menatap ke depan dengan semangat untuk berkontribusi bagi negeri, ” tambahnya.
Bukittinggi Usulkan Status Daerah Khusus
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Ramlan juga mengungkapkan bahwa Pemko Bukittinggi tengah mengajukan usulan ke pemerintah pusat agar Bukittinggi mendapatkan status sebagai Daerah Khusus.
Menurutnya, usulan ini bukan tanpa alasan. Bukittinggi memiliki peran historis yang sangat penting, salah satunya ketika menjadi Ibukota Negara saat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tahun 1948–1949.
“Usulan ini didasari peran sejarah Bukittinggi sebagai pusat perjuangan bangsa. Bukittinggi pernah menjadi Ibukota Negara saat PDRI, yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara. Fakta sejarah ini menunjukkan betapa strategisnya peran Bukittinggi dalam mempertahankan kemerdekaan, ” jelas Ramlan.
Ia menegaskan, status Daerah Khusus akan semakin memperkuat posisi Bukittinggi sebagai kota perjuangan, kota sejarah, sekaligus kota kelahiran Proklamator Bung Hatta.

Ketua DPRD: Semangat Persatuan Harus Dijaga
Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Efendi, yang membacakan teks Proklamasi juga menyampaikan harapannya agar semangat kemerdekaan tetap terjaga di tengah masyarakat.
“Membacakan Proklamasi pada momentum ini adalah kebanggaan sekaligus pengingat bagi kita semua, bahwa kemerdekaan yang diraih penuh pengorbanan harus kita isi dengan persatuan, kerja keras, dan kepedulian sosial, ” ungkapnya.
Menurut Syaiful, Bukittinggi memiliki tanggung jawab moral untuk terus menjaga warisan sejarah perjuangan bangsa dengan memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.
Ribuan masyarakat, pelajar, ASN, dan berbagai elemen masyarakat memenuhi Lapangan Wirabraja sejak pagi. Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan hening cipta untuk para pahlawan bangsa.
Sorak tepuk tangan mengiringi detik-detik Sang Merah Putih berkibar di angkasa Bukittinggi, sementara suara lantang pasukan paduan suara membawakan lagu kebangsaan membuat suasana semakin khidmat.
Banyak warga mengaku bangga bisa menyaksikan langsung pengibaran bendera di HUT RI ke-80.
“Kami bangga, Bukittinggi selalu menggelar peringatan HUT RI dengan sangat meriah dan bermakna. Apalagi tahun ini jumlah Paskibraka sesuai dengan usia kemerdekaan ke-80. Ini luar biasa, ” ujar Roni, salah seorang warga yang hadir.
Mengisi Kemerdekaan dengan Pembangunan
Ramlan menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata sesuai peran masing-masing.
“Tidak ada kemerdekaan tanpa perjuangan, dan tidak ada pembangunan tanpa kerja keras bersama. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan semangat gotong royong, inovasi, dan partisipasi aktif dalam membangun Bukittinggi yang lebih maju, ” pungkasnya.
Upacara kemudian ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan kelanjutan pembangunan Kota Bukittinggi.(A)
Bukittinggi,Integritasmedia.com — Pemerintah Kota Bukittinggi melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Upacara berlangsung khidmat di Lapangan Wirabraja Bukittinggi, Minggu, 17 Agustus 2025.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, bertindak langsung sebagai Inspektur Upacara, sementara Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Efendi, berkesempatan membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang menggema di tengah ribuan peserta dan undangan yang hadir.
Paskibraka Kibarkan Sang Merah Putih
Momen sakral pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh 54 anggota Paskibraka Bukittinggi yang terpilih melalui seleksi ketat. Petugas pengibar bendera tergabung dalam Tim Garuda Merah, dengan formasi khusus berjumlah 80 orang sebagai representasi dari usia kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Petugas inti yang mendapat kehormatan mengibarkan bendera pusaka adalah:
Pembawa Baki: Lailatulrahmi (SMAN 5 Bukittinggi)
Pendamping Baki: Arrifatun Nisa (SMAN 1 Bukittinggi)
Pengibar Bendera: Rayyan Pratama (SMAN 2 Bukittinggi)
Penggerek Bendera: Ikhsanul Afwa (SMK Farmasi YIB Bukittinggi)
Danton: Ghanyy Falian Hidayat (MAN 2 Bukittinggi)
Danpas: IPDA Hendrio Irawan, S.Psi., MM.
Masyarakat yang hadir tampak haru dan bangga menyaksikan putra-putri terbaik Bukittinggi mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan penuh percaya diri.
Wali Kota Ramlan: Kemerdekaan Harus Dipertahankan dengan Karya Nyata
Dalam amanatnya, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menegaskan bahwa peringatan HUT ke-80 RI harus dimaknai lebih dalam, bukan hanya sekadar seremoni tahunan.
“Peringatan kemerdekaan bukan sekadar mengenang, melainkan juga cara kita menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata, semangat persatuan, dan kontribusi bagi pembangunan bangsa, ” ujar Ramlan penuh semangat.
Ia menambahkan, kemerdekaan adalah anugerah besar yang harus terus dijaga. Bukittinggi sebagai kota yang memiliki nilai sejarah tinggi di masa perjuangan, menurut Ramlan, wajib memberikan teladan dalam menjaga persatuan dan semangat kebangsaan.
“Momentum ini adalah waktu yang tepat bagi seluruh bangsa, khususnya warga Bukittinggi, untuk mendalami arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Kita jangan hanya puas dengan apa yang dicapai, tapi juga harus menatap ke depan dengan semangat untuk berkontribusi bagi negeri, ” tambahnya.
Bukittinggi Usulkan Status Daerah Khusus
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Ramlan juga mengungkapkan bahwa Pemko Bukittinggi tengah mengajukan usulan ke pemerintah pusat agar Bukittinggi mendapatkan status sebagai Daerah Khusus.
Menurutnya, usulan ini bukan tanpa alasan. Bukittinggi memiliki peran historis yang sangat penting, salah satunya ketika menjadi Ibukota Negara saat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tahun 1948–1949.
“Usulan ini didasari peran sejarah Bukittinggi sebagai pusat perjuangan bangsa. Bukittinggi pernah menjadi Ibukota Negara saat PDRI, yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara. Fakta sejarah ini menunjukkan betapa strategisnya peran Bukittinggi dalam mempertahankan kemerdekaan, ” jelas Ramlan.
Ia menegaskan, status Daerah Khusus akan semakin memperkuat posisi Bukittinggi sebagai kota perjuangan, kota sejarah, sekaligus kota kelahiran Proklamator Bung Hatta.
Ketua DPRD: Semangat Persatuan Harus Dijaga
Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Efendi, yang membacakan teks Proklamasi juga menyampaikan harapannya agar semangat kemerdekaan tetap terjaga di tengah masyarakat.
“Membacakan Proklamasi pada momentum ini adalah kebanggaan sekaligus pengingat bagi kita semua, bahwa kemerdekaan yang diraih penuh pengorbanan harus kita isi dengan persatuan, kerja keras, dan kepedulian sosial, ” ungkapnya.
Menurut Syaiful, Bukittinggi memiliki tanggung jawab moral untuk terus menjaga warisan sejarah perjuangan bangsa dengan memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.
Ribuan masyarakat, pelajar, ASN, dan berbagai elemen masyarakat memenuhi Lapangan Wirabraja sejak pagi. Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan hening cipta untuk para pahlawan bangsa.
Sorak tepuk tangan mengiringi detik-detik Sang Merah Putih berkibar di angkasa Bukittinggi, sementara suara lantang pasukan paduan suara membawakan lagu kebangsaan membuat suasana semakin khidmat.
Banyak warga mengaku bangga bisa menyaksikan langsung pengibaran bendera di HUT RI ke-80.
“Kami bangga, Bukittinggi selalu menggelar peringatan HUT RI dengan sangat meriah dan bermakna. Apalagi tahun ini jumlah Paskibraka sesuai dengan usia kemerdekaan ke-80. Ini luar biasa, ” ujar Roni, salah seorang warga yang hadir.
Mengisi Kemerdekaan dengan Pembangunan
Ramlan menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata sesuai peran masing-masing.
“Tidak ada kemerdekaan tanpa perjuangan, dan tidak ada pembangunan tanpa kerja keras bersama. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan semangat gotong royong, inovasi, dan partisipasi aktif dalam membangun Bukittinggi yang lebih maju, ” pungkasnya.
Upacara kemudian ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan kelanjutan pembangunan Kota Bukittinggi.(A)
إرسال تعليق