Advetorial Kota Solok, integritasmedia.com - GELARAN Kharisma Event Nusantara (KEN) Rang Solok Baralek Gadang Tahun 2025 di Kota Solok berjalan sukses dan meraih. Kegiatan yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI tersebut di pusatkan Hamparan Sawah Solok dan di Taman Syekh Kukut, Kota Solok, pada Kamis hingga Sabtu 11- 13 September 2025.
Event tahunan KEN, Baralek Gadang yang merupakan rangkaian Festival budaya ini, menampilkan beragam atraksi, mulai dari pawai budaya, makan baronjin,festi silek tuo, permainan tradisional, bakaua ka sawah, hingga pertunjukan seni dan musik dan produk-produk UMKM Kota Solok.
Dalam kesempatan itu, Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra menyebutkan, event ini merupakan tahun ke 4 dimana Rang Solok Baralek Gadang (RSBG) masuk Kharisma Event Nusantara. “Saat ini adalah yang ke empat kalinya. Kami menyampaikan apresiasi kepada semua pihak uang yelah mendukung mulai dari verivikasi hingga RSBG lolos dari ribuah event budaya yang ada di Indonesia,” sebutnya.
Ramadhani berharap dengan adanya RSBG ini bukan hanya dapat melestarikan budaya di Kota Solok, namun juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Meskipun saat ini ditengah efisiensi anggaran dan perekonomian yang kurang stabil, kami harap dengan adanya event ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” terangnya.
Wako Solok menyatakan, adapun yang berbeda dalam event RSBG kali ini yakni venue utama dilakukan di dua titik yakni di hamparan sawah solok dan di Taman Syech Kukut Kota Solok. Kita pindahkan acara malam hari agar dampak ekonomi juga dirasakan hingga ditengah kota. Di sana kami juga memfasilitasi UMKM agar dapat berjualan.
![]() |
Lebih lanjut Walikota Solok menyatakan, RSBG tahun 2024 lalu sukses menghadirkan lebih dari 90 ribu pengunjung, melibatkan 393 UMKM, dengan perputaran uang sebesar Rp6,6 miliar. “Tahun 2025 ini, kita optimis target pengunjung meningkat menjadi 95 ribu, dengan menyertakan 400 UMKM, dan transaksi ekonomi hingga Rp6,7 miliar,” tutur Ramadhani.
Kehadiran RSBG 2025 juga diharapkan mampu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Sumbar. Berdasarkan data BPS, hingga Juli 2025 sudah tercatat 13,9 juta wisatawan nusantara dan lebih dari 50 ribu wisatawan mancanegara, atau sekitar 70 persen dari target 20 juta kunjungan tahun ini.
Selain itu, kata Dhani, RSBG 2025 lebih menarik karena menghadirkan program Road to Rang Solok Baralek Gadang ke sekolah-sekolah sebagai upaya memperkenalkan Sawah Solok kepada generasi muda. “Harapan kita, anak-anak Solok bangga dengan identitas daerahnya dan mampu melestarikan budaya agraris ini di masa depan,” cetusnya.
Dikatakan dia, pembukaan RSBG yang dilakukan Menteri Pariwisata RI diwakili Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata Fajar Hutomo, dilanjutkan dengan pawai budaya dan karnaval instalasi jerami dengan panggung kehormatan di didepan Taman Sech Kukut Pusat Kota Solok mendapat perhatian dari masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Momentum pagelaran pawai ini menampilkan kekayaan tradisi Minangkabau melalui atraksi Alek Batonjong, Alek Arak Bako, Prosesi Turun ke Sawah, Pawai Paguyuban, hingga Pawai Instalasi Jerami, yang seluruhnya mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Solok.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, yang sengaja hadir saat pembukaan, menyatakan apresiasi kepada Pemerintah Kota Solok, panitia pelaksana, masyarakat, dan semua pihak yang telah berkolaborasi sehingga acara berlangsung meriah, lancar dan memukau penonton.
Gubnur Sumbar Mahyeldi juga berterima kasih atas dukungan Kementerian Pariwisata RI, yang kembali menghadirkan RSBG ke tengah masyarakat melalui paket kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025. Dengan mengusung tema “Bumi Sanang Padi Manjadi”, RSBG merepresentasikan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah sekaligus simbol ketahanan pangan masyarakat Solok.
![]() |
“Festival yang telah masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 ini bukan hanya kebanggaan masyarakat Kota Solok, tapi juga ikon budaya Sumatera Barat di tingkat nasional,” jelasnya.
Mahyeldi menyatakan, RSBG bukan sekadar festival budaya, melainkan perayaan identitas Kota Solok sebagai kota agraris. "Karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga sinergi dalam membangun pariwisata, karena pada akhirnya semua bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, butuh dukungan dari semua sektor,” tegas Mahyeldi.
Gubernur mengajak masyarakat Kota Solok untuk menjadi tuan rumah yang baik dengan menjaga Sapta Pesona. “Mari kita jadikan Rang Solok Baralek Gadang sebagai ikon wisata budaya dan pertanian yang berkelanjutan di Sumatera Barat,” ajaknya.
Dikesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Fajar Hutomo, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Solok, atas keberhasilan event tahunan (RSBG) yang kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 untuk keempat kalinya.
pihaknya mengucapkan selamat kepada Pemko Solok. Kalau sudah masuk KEN berarti kualitas event ini memang sudah bagus,. Dia menjelaskan, Kemenparekraf terus mendorong event pariwisata daerah yang berbasis budaya, alam, dan melibatkan masyarakat. Menurutnya, inklusivitas menjadi poin penting dalam sebuah festival.
“Lebih dari sekadar menghadirkan artis dari luar daerah, yang terpenting adalah keterlibatan masyarakat agar mereka merasa memiliki kegiatan ini. Dari situ akan terlihat multiplier effect, termasuk bagi UMKM,” jelasnya.
Fajar berharap penyelenggaraan RSBG ke depan bisa semakin diperkuat, salah satunya melalui kerja sama dengan asosiasi biro perjalanan untuk mengemas RSBG menjadi paket wisata. “Dengan begitu, diharapkan tidak hanya wisatawan nusantara, tetapi juga wisatawan mancanegara bisa hadir. Saya lihat juga ada keterlibatan daerah lain dalam RSBG tahun ini, baik dari kabupaten maupun kota di Sumbar menjadi langkah positif untuk mendorong pergerakan wisatawan,” jelasnya.
Sanggar Darak Badarak Hoyak Alek Rang Solok Baralek Gadang. Atmosfir malam kota Solok mendadak menjadi hangat kala Sanggar Darak Badarak perfom dengan menghoyak gendang tasa sebagai kekuatan sanggar yang berasal di Kota Pariaman itu. Penampilan semarak mampu memukau ribuan pengunjung yang memadati Arena Taman Sech Kukut Pusat Kota Solok dalam rangkaian even Rang Solok Baralek Gadang (RSBG), Kamis (11/9) malam.
![]() |
Penampilan energik dengan tembang-tembang perpaduan musik tradisional dan instrument music modern, dengan menggunakan alat-alat music khas daerah Minangkabau, seperti talempong, gandang tambua yang diiringi tiupan Bansi, menghidupkan suasana malam kota Solok nan sejuk.
Sejak awal acara suasana keakraban sudah mengkristal. Berbagai penampilan seni budaya lokal turut memeriahkan panggung sebelum penampilan utama dari Darak Badarak yang membuat masyarakat larut dalam hiburan. Suasana makin riuh manakala Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra didampingi Ny. Dona Ramadhani ikut berbaur di tengah-tengah penontotn yang semakin membludak.
Diwajah Walikota Solok itu terpancar kepuasan menyaksikan antusiasnya masyarakat menyaksikan acara bahkan memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini.
Pada sesempatan itu, Ramadhani juga mengunjungi stan-stan UMKM yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Bahkan Walikota berdialog langsung dengan para pelaku usaha lokal serta memberikan dukungan penuh bagi pengembangan produk UMKM Kota Solok.(Roni)
Posting Komentar