Kota Solok, integritasmedia.com - KOTA Solok kembali menjadi pusat perhatian melalui pembukaan Rang Solok Baralek Gadang (RSBG) 2025, sebuah festival budaya dan pariwisata akbar yang berlangsung pada 11–13 September 2025. Acara ini digelar di dua lokasi ikonik, yakni Hamparan Sawah Solok dan Taman Syech Kukut Kota Solok, serta menghadirkan perpaduan tradisi, seni, kuliner, dan ekonomi kreatif.
Pembukaan dimulai dengan pawai budaya dan karnaval instalasi jerami yang memukau masyarakat dan tamu undangan. Pawai ini menampilkan kekayaan tradisi Minangkabau melalui atraksi Alek Batonjong, Alek Arak Bako, Prosesi Turun ke Sawah, Pawai Paguyuban, hingga Pawai Instalasi Jerami, yang seluruhnya mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat agraris Solok.
Pembukaan Event Rang Solok Baralek Gadang ini dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata, Fajar Hutomo beserta jajaran, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansarullah, Ketua TP-PKK Provinsi Sumatera Barat Ny. Harneli Mahyeldi, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Lila Yanwar.
Wakil Walikota Solok Suryadi Nurdal, Bupati dan Walikota se-Sumatera Barat atau perwakilan, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Dapil Solok Raya, Ketua TP PKK se-Sumatera Barat, Ketua Dekranasda se-Sumatera Barat, Ketua GOW se-Sumatera Barat, serta rombongan undangan dari negara sahabat (Korea Selatan, Thailand, Malaysia, dan Singapura).
Selain itu hadir pula Forkopimda Kota Solok, Ketua dan Anggota DPRD Kota Solok, pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Solok, pimpinan BUMN/BUMD, tokoh adat, akademisi, hingga organisasi wanita dan budaya Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Walikota Solok Dr. Ramadhani Kirana Putra menyampaikan, bahwa RSBG bukan sekadar festival, tetapi cermin jati diri masyarakat Solok. “Rang Solok Baralek Gadang adalah cermin siapa kita: masyarakat Minangkabau yang teguh memegang adat, berpegang pada agama, dan bangga pada tanah kelahiran.
Wako Solok Dhani menyatakan, tahun ini menjadi semakin istimewa karena RSBG telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Tentunya pengakuan membanggakan bahwa budaya kita diakui di panggung nasional bahkan dunia” tutur Wako.
Beliau juga menegaskan, pariwisata melalui RSBG adalah bagian dari upaya menjadikan Solok sebagai “Kota Beras Serambi Madinah”, sekaligus ruang bagi UMKM, seniman, dan generasi muda untuk berkarya.
Sementara mewakili Gubernur Sumatera Barat, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Lila Yanwar, mengungkapkan apresiasi dan harapan besar terhadap event ini.
“RSBG bukan sekadar festival budaya, tetapi juga identitas daerah agraris yang kini telah diakui secara nasional melalui KEN 2025. Dengan target lebih dari 50 ribu pengunjung, mari kita jadikan event ini sebagai penggerak ekonomi daerah dan kebanggaan Sumatera Barat.” ucapnya.
Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata, Fajar Hutomo, yang hadir mewakili Menteri Pariwisata, turut menyampaikan selamat dan dukungan penuh terhadap terselenggaranya event ini.
“RSBG adalah langkah nyata mendorong pariwisata melalui promosi budaya lokal, sekaligus memperkuat identitas dan citra Kota Solok. Kami berharap seluruh rangkaian sukses terselenggara dengan menjunjung prinsip CHSE (Clean, Health, Safety, Environment).”
Acara pembukaan juga ditandai dengan penyerahan penghargaan atas keberhasilan RSBG masuk dalam 110 Karisma Event Nusantara 2025. Selanjutnya ditampilkan Tarian Saiyo Manjago Maggaro Basamo.
Sebagai penutup, para tamu kehormatan disuguhkan jamuan khas Minangkabau melalui tradisi “Makan Baronjin”, yang semakin mempererat kebersamaan dalam helat budaya ini.
Rang Solok Baralek Gadang telah menjadi ikon tahunan Kota Solok sejak pertama kali digelar, dan kini memasuki tahun keempat penyelenggaraan. Dengan masuknya ke dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, RSBG semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu festival budaya terbesar di Indonesia.
Melalui event ini, Solok bukan hanya memperkenalkan diri sebagai lumbung beras yang harum semerbak, tetapi juga sebagai kota dengan masyarakat ramah, budaya yang kaya, dan semangat gotong royong yang selalu hidup.(Roni)
Posting Komentar