Sebagai Bentuk Tanggung Jawab dari PT. Arupadhatu Adisesanti, Pekerja yang Alami Kecelakaan Kerja Ditanggung Biaya Hingga Sembuh

Davit bersama keluarga saat dikunjungi oleh Wahyu Piro, selaku pelaksana lapangan proyek PT. Arupadhatu (foto-dok m'et)



Padang, integritasmedia.com - SEPERTI hari-hari biasanya, pada Minggu sore, 27 Juli 2025, para pekerja masih menjalankan aktivitas pekerjaan mereka di lokasi proyek pengantian jembatan Aia Gadang, Bungus, Kota Padang. Namun tiba-tiba, sekitar pukul 16.30 WIB keadaan berubah tegang setelah Davit (43) salah seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja yang cukup serius.

 

Akibat insiden itu, kaki kiri Davit mengalami patah tulang. Tim medis yang menanganinya kemudian melakukan pemasangan pen untuk memperbaiki kondisi tulangnya. Ketika itu, ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Tentara (RST) Padang, di mana ia dirawat intensif selama lima hari hingga kondisinya berangsur stabil, ungkap Wahyu Piro, selaku pelaksana lapangan proyek PT. Arupadhatu Adisesanti, Sabtu (20/9/25), di lokasi proyek Bungus.


Ketika itu, sebagai bentuk tanggung jawab pihak perusahaan, PT Arupadhatu Adisesanti, langsung menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan Davit hingga sembuh total. Tidak hanya itu, perusahaan juga memberikan kompensasi bulanan sebesar Rp1 juta selama masa pemulihan Davit, tambahnya.


“Keselamatan pekerja tetap menjadi prioritas kami. Apa pun yang terjadi di lapangan, perusahaan wajib hadir memberikan jaminan perlindungan dan kompensasi. Semua biaya pengobatan Pak Davit kami tanggung hingga beliau benar-benar pulih,” tegas Wahyu Piro.


Insiden tersebut terjadi di tengah pengerjaan proyek besar dengan nilai kontrak Rp12.678.744.000,-. Proyek tersebut tercatat dalam kontrak kerja bernomor KTR.02/PJN II/PPK 2-3/SUMBAR/2025, yang ditandatangani sejak 30 April 2025.


Proyek dengan nilai miliaran rupiah ini tentu menyedot banyak tenaga kerja lokal, termasuk Davit yang bekerja sebagai tenaga lepas di lapangan. Bagi warga sekitar, proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan juga menjadi sumber penghasilan tambahan di tengah ketatnya persaingan lapangan kerja.


Davit, yang sehari-hari dikenal sebagai pekerja ulet di lingkungannya, memang mengambil pekerjaan lepas di proyek tersebut untuk menambah penghasilan keluarga. Namun, nasib berkata lain. Minggu sore yang awalnya terasa biasa berubah menjadi peristiwa yang membuatnya harus berjuang menghadapi rasa sakit sekaligus kecemasan.


Meski begitu, dukungan perusahaan dan warga sekitar memberi semangat tersendiri bagi Davit. Banyak rekan kerja yang menjenguknya selama dirawat di RST, sekaligus memberi doa agar ia lekas pulih dan bisa kembali beraktivitas.


Kasus yang dialami Davit sekaligus menjadi pengingat tentang pentingnya standar keselamatan kerja di setiap proyek pembangunan. Meski kompensasi dan jaminan pengobatan sudah diberikan, para pekerja berharap agar langkah preventif lebih diperketat untuk meminimalkan risiko kecelakaan serupa di masa depan.


Kini, Davit masih menjalani masa pemulihan. Dengan adanya penanganan medis yang memadai serta jaminan kompensasi dari perusahaan, ia diharapkan dapat segera pulih dan kembali beraktivitas bersama keluarga serta masyarakat di Bungus.(hen)


#KotaPadang #BungusTelukKabung #PekerjaanPengantianJembatan #AiaGadangBungus #PJN2Sumbar #PPK2-3

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama