![]() |
"Wajah" Nasi Kabaka (foto-bbs/humas pemko padang panjang) |
Padang Panjang, integritasmedia.com - KOTA Padang Panjang memiliki potensi wisatawan yang lengkap, baik itu wisata sejarah, budaya dan wisata alam. Destinasi sejarah dan budaya seperti Museum Kebudayaan Minangkabau, Desa Wisata Kubu Gadang, dan Stasiun Kereta Api Padang Panjang, serta alam seperti Air Terjun Tujuh Tingkat dan Lubuk Mata Kucing. Tidak hanya itu, kota dingin ini juga menawarkan kuliner legendaris seperti sate dan makanan tradisional di Pasar Kuliner Padang Panjang, termasuk katupek pitala, nasi kapau, dan roti tenonk.
Pasar Kuliner, sebagai destinasi utama untuk aneka jajanan dan makanan khas Minangkabau, termasuk sate, nasi kapau, dan camilan seperti roti tenonk, martabak, dan kue tradisional, buka setiap hari dari sore hingga dini hari.
Sedangkan Katupek (Ketupat) yang disajikan dengan aneka gulai seperti gulai tunjang atau gulai cancang, banyak ditemukan di Pasar Kubu Gadang setiap Minggu pagi.
Sementara, "Nasi Kabaka" kuliner tradisional khas Kota Padang Panjang, yang berarti "nasi untuk bekal" dibungkus rapat dengan daun pisang yang telah disangrai.
Nasi ini berisi lauk-pauk yang digoreng (bukan gulai) sehingga tidak mudah basi dan bisa tahan lama, menjadikannya pilihan ideal untuk bekal ke ladang, sekolah, atau perjalanan jauh, pada tempo dulu.
Walaupun begitu, Nasi Kabaka ini masih ada di Padang Panjang, dan bahkan mulai dikomersialkan sebagai kuliner khas Padang Panjang untuk oleh-oleh dan bekal di perjalanan.
Nasi ini kini juga dijual sebagai kuliner khas dan produk wisata, dengan harga sekitar Rp12.000-Rp25.000 per bungkus, yang bisa Anda bisa diemukan di beberapa rumah makan atau tempat kuliner yang menyediakan produk unggulan khas daerah kota dingin itu.
Masih seperti dulu, cara penyajian Nasi Kabaka dibungkus padat dengan daun pisang yang sudah disangrai. Lauk pauk dimasukkan ke dalam nasi, biasanya berupa lauk gorengan kering (seperti ikan asin, dendeng, atau telur) dan tidak memakai kuah santan agar tahan lama, hingga 10 jam.
Mungkin pada masa lalu, kebiasaan ibu-ibu dalam menyediakan bekal bagi keluarga yang hendak pergi bekerja ke ladang, ke sawah, atau anak-anak untuk sekolah.
Di sinilah peran Nasi Kabaka sebagai bekal praktis, yang sangat cocok dijadikan bekal untuk perjalanan jarak jauh atau saat beraktivitas di luar rumah karena tidak mudah basi dan menjaga nasi tetap enak.
Selain melestarikan kebudaya lokal dan menjaga kebiasaan masyarakat Minangkabau dalam menyiapkan bekal untuk anggota keluarga. Makanya, Pemerintah Kota Padang Panjang telah menjadikan Nasi Kabaka ini sebagai salah satu produk unggulan untuk menarik wisatawan dan melalui kuliner khasnya.(bbs/hendri)
#WisataSumateraBarat #JelajahRanahMinang #KotaPadangPanjang #Kuliner #NasiKabaka #LamakBana
Posting Komentar