Guguak Malalo Diterjang Banjir Bandang, Satu Rumah Hanyut Akses Jalan Sempat Putus Total

Ketika banjir menyapu rumah milik Bismi Hayati (53) yang dihuni bersama dua anaknya. Rumah tersebut roboh dan terseret arus tanpa dapat diselamatkan (foto-tangkapan layar std)


Tanah Datar, integritasmedia.com - BEBERAPA hari belakangan, Sumbar tengah dirundung duka. Kabar itu, datang hampir dari seluruh "ranah bundo" ini. Dan sampai saat ini, air mata mereka yang menjadi korban atau terdampak langsung oleh bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan banjir bandang tersebut masih terus jatuh bersama turunya hujan yang juga tak henti-hentinya.


Seperti yang dialami oleh masyarakat korban banjir bandang yang melanda kawasan Batang Malalo, Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut tanpa henti sejak pagi hingga sore hari Senin kemarin.


Ketika itu, terjangan air datang secara mendadak dengan arus yang sangat kuat. Satu rumah warga hanyut, sebuah jembatan hilang, dan jalur provinsi yang menghubungkan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok putus total akibat derasnya aliran sungai. Ratusan warga kini siaga menghadapi kemungkinan banjir susulan.


Bahkan banjir tersebut telah menyapu rumah milik Bismi Hayati (53) yang dihuni bersama dua anaknya. Rumah tersebut roboh dan terseret arus tanpa dapat diselamatkan. Selain itu, satu jembatan ikut hanyut dan beberapa titik di jalur provinsi mengalami kerusakan parah, ungkap Wali Nagari Guguak Malalo, Mulyadi. 


“Akses kabupaten dari Simpang Raya menuju Duo Koto juga amblas, sehingga transportasi lokal benar-benar lumpuh,” jelas Mulyadi. 


Lebih lanjut dIa menambahkan, sekitar 50 rumah warga, Kantor Wali Nagari, tempat ibadah, serta lahan perkebunan kini berada dalam kondisi terancam.


Pihak nagari terus memantau situasi di lapangan. Mulyadi mengimbau warga untuk tetap waspada, menjauhi bantaran sungai, dan tidak memaksakan diri melewati jalur provinsi maupun kabupaten yang terdampak karena kondisi tanah masih labil dan rawan longsor.


Sementara Ketua KAN Nagari Duo Koto Malalo, Musrianto Datuk Majo Datuk, juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Menurutnya, koordinasi antarwarga sangat penting, terutama bagi keluarga yang tinggal dekat aliran sungai agar segera mengungsi jika debit air kembali meningkat.


Peristiwa ini mengingatkan pada banjir besar yang pernah terjadi pada tanggal yang sama, 24 November 2000. Ia berharap pengalaman masa lalu menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih siap menghadapi bencana yang berulang, beber Musrianto mengisahkan.


Kawasan Batang Baiang, juga mengalami kondisi serupa. Di kawasan itu, banjir merusak dua jembatan dan mengancam sekitar 40 rumah warga di sepanjang aliran sungai. Petugas BPBD bersama aparat nagari masih melakukan pendataan dan pengawasan untuk memastikan tidak ada warga yang terjebak atau membutuhkan bantuan darurat.


Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan korban jiwa. Namun, kerugian material diperkirakan terus bertambah seiring proses peninjauan dan pendataan di lapangan. Sebagian warga yang kehilangan rumah kini bertahan di pos-pos pengungsian sementara, menunggu kondisi kembali aman.(tdn/hen)


#KabupatenTanahDatar #GuguakMalalo #BatipuhSelatan #SalingkaTanahDatar #BanjirBandang #RumahDiseretBajir #JembatanHanyut #TanahDatarSolokPutus

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama