![]() |
| Salah seorang pedagang yang menerima diduga uang palsu pecahan Rp100000 (foto-tangkapan layar tdn) |
Batusangkar, integritasmedia.com - PEREDARAN uang palsu merupakan masalah serius yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang Rupiah. Walaupun belakangan, kasusnya cenderung menurun, namun masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada.
Keramaian dan pasar tradisional merupakan tempat yang sangat rawan akan peredaran uang palsu tersebut, karena pedagang seringkali tidak memiliki alat pendeteksi uang palsu, modal terbatas, dan kurangnya pemeriksaan teliti saat transaksi.
Seperti Kamis pagi (13/11/25), di kawasan Pasar Batusangkar. Di hari balai (pekan) itu sejumlah pedagang kaki lima mengaku menerima uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Tidak hanya satu lembar, uang palsu tersebut diduga telah dibelanjakan dalam jumlah cukup banyak oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya.
Dalam rekaman video warga yang beredar, terlihat tiga orang pedagang menunjukkan uang palsu dengan pecahan serupa. “Batigo dapek mah yo, tapi kalau lai tahu urangnyo kan lai bisa diapoan no,” ujar perekam video tersebut.
Atas kejadian ini, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati saat menerima uang tunai, terutama pecahan besar. Pastikan keaslian uang dengan mengenali ciri-ciri fisiknya melalui cara dilihat, diraba, dan diterawang.
Sementara dikesempatan terpisah Alyaul Ashar, SH, salah seorang oemerhati sosial di Padang menyampaikan, jika ada masyarakat menemukan uang yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib (Polisi) atau Bank Indonesia terdekat. Karena, menyimpan atau mengedarkan uang palsu dengan sengaja adalah tindak pidana yang dapat dikenakan sanksi hukum.(tdn/int)
#KabupatenTanahDatar #PasarBatusangkar #UangPalsu

إرسال تعليق