Rasakan Suasana Kekeluargaan sembari Menikmati Manisnya Citarasa Tradisional Lamang Tungkek di Talawi

Lamang Tungkek kuliner khas dari Talawi, Kota Sawahlunto (foto-bbs/hms swl)


Sawahlunto, integritasmedia.com - MEMANG benar, setiap daerah di Sumatera Barat memiliki kuliner khas yang hanya muncul pada momen-momen tertentu. Begitu juga dengan Talawi, Kota Sawahlunto, ada satu makanan tradisional yang muncul ketika Hari Raya Idul Adha. Dan, momen ini selalu dinantikan warga.


Yaa...Lamang Tungkek orang menamainya. Lamang Tungkek adalah penganan manis berbahan dasar tepung beras, santan, dan gula aren yang telah menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur dalam masyarakat setempat.


Apalagi, Lamang Tungkek bukan hanya sekadar makanan — ia adalah cerita tentang tradisi, rasa, dan kebanggaan masyarakat Talawi yang terus hidup dari generasi ke generasi.


Lamang Tungkek berbeda dengan lamang tapai atau lamang biasa yang bisa ditemukan di banyak daerah Minangkabau, karena Lamang Tungkek memiliki kekhasan tersendiri. Karena, makanan ini hanya hadir pada momen tertentu, terutama saat Hari Raya Haji (Idul Adha). Dan, tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun di kalangan masyarakat Talawi.


Biasanya dua hari sebelum lebaran haji, masyarakat Talawi sudah mulai sibuk membuat lamang tungkek. Dengan berotongroyong bersama anggota keluarga atau tetangga dalam proses pembuatan Lamang Tungkek ini, masih dijaga masyarakat sebagai warisan masa lalu.


Lamang Tungkek ini berbahan dasar tepung beras yang dicampur dengan santan dan gula aren asli, tanpa pemanis buatan. Setelah diolah, adonan ini dikukus hingga padat dan mengeluarkan aroma wangi yang khas dari perpaduan santan dan gula aren.


Bentuknya yang berbeda dari lamang-lamang lainnya, menjadikan dia unik. Lamang Tungkek dibentuk bulat dan diikat dengan tali rapia, sehingga tampilannya menyerupai bungkusan kecil berwarna cokelat keemasan. Bentuk dan ikatan ini bukan sekadar estetika, tetapi juga untuk memudahkan dalan penyajian dan penyimpanan.


Dengan rasanya yang manis alami dan lembut menjadikan Lamang Tungkek digemari banyak orang. Tak hanya warga lokal, banyak pula pengunjung dari luar daerah yang datang ke Talawi untuk membeli Lamang Tungkek sebagai buah tangan khas Sawahlunto.


Selain sebagai kuliner khas, Lamang Tungkek juga memiliki nilai sosial dan budaya yang kuat. Proses pembuatannya sering dilakukan bersama-sama, menciptakan suasana kebersamaan menjelang hari besar keagamaan. Tradisi ini mengajarkan nilai gotong royong, kekeluargaan, dan rasa syukur atas berkah yang diterima.


Walaupun "digempur" oleh berbagai jenis makanan modern, masyarakat Talawi tetap berusaha menjaga dan melestarikan tradisi ini agar tidak hilang ditelan waktu. Bagi mereka, selama masih ada Hari Raya Haji, insya Allah --- Lamang Tungkek akan tetap dibuat. Karena sudah jadi bagian dari identitas masyarakat Talawi.


Bagi masyarakat yang ingin mencicipi Lamang Tungkek teraebut, waktu terbaik untuk datang adalah menjelang Hari Raya Idul Adha. Selain untun menikmati manisnya cita rasa tradisional, pengunjung juga dapat merasakan suasana kekeluargaan yang hangat di kota tua penghasil batubara itu.(swl/hen)


#JelajahSumateraBarat #RanahMinang #RancakBana #Talawi #KotaSawahlunto #LamangTungkek #LamakBana

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama