GSB ( Gelanggang Silih Berganti ) Merupakan Ajang Pembinaan dan Silaturrahmi Antar Perguruan Silat

Nagari Pasie laweh Tampilkan 12 Pasang Pesilat

Batusangkar,(sumbar)integritamedia.com - Gelanggang Silih Berganti (GSB) IX adalah Kebebasan salah satu ajang penampilan gerak seni silat dan ketangkasan bela diri Minangkabau, ini merupakan salah satu upaya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Tanah Datar melestarikan tradisi ini kepada generasi penerus di Kabupaten Tanah Datar Luhak Nan Tuo.

Selain itu ajang yang juga dalam rangka silaturrahmi sesama perguruan silat se-Kabupaten Tanah Datar dan diikuti ribuan pesilat, tuo-tuo silek dan pelatih tersebut juga untuk mencari bibit pesilat yang akan bertarung dalam event kompetisi seperti Porda, Porprov, PON maupun event Internasional.

Ketua harian IPSI Tanah Datar Afrizal pada saat pembukaan, Jum’at (21/09) di Pagaruyung menyebukan, peserta kali ini, termasuk ofisial dan tuo-tuo silek berjumlah 1.360 orang. “ini menandakan antusias masyarakat terhadap seni bela diri silat makin meningkat,” ucapnya.

Dia meminta kepada pemerintah daerah maupun DPRD untuk dapat mendukung kegiatan seni bela diri silat ini, tidak hanya sebatas pada GSB saja namun juga pada kegiatan-kegiatan pencak silat lainnya, karena ini juga dapat mengangkat pariwisata daerah tanah datar, sebutnya.

“GSB yang dilaksanakan hingga tiga hari kedepan ini akan menampilkan berbagai silat tradisi dan prestasi dari jenis aliran silat yang ada di Luhak Nan Tuo,” katanya lagi.

Dia juga menambahkan kalau pada ajang pekan olah raga provinsi tahun lalu, cabor pencak silat tanah datar adalah penyumbang medali emas terbanyak. Dan pada porprov tahun ini IPSI Tanah Datar juga punya target meraih emas terbanyak, setidaknya sama dengan tahun kemaren, sebutnya.

Ketua IPSI Provinsi Sumatera Barat Fauzi Bahar, katakan bahwa seni bela diri pencak silat adalah asli dari Indonesia, Sumatera Barat (Minangkabau).

“Lebih dari 700 aliran silat ada di Minangkabau, apa lagi di Tanah Datar, aliran silek tuo yang sudah berumur ratusan tahun ada,” katanya.

Dia juga menyampaikan sebuah pepatah minang, “kamanakan baraja ka Mamak, Mamak baraja ka Panghulu, Panghulu baraja ka mufakat, mufakat baraja ka nan bana, nan bana berdiri sendiri, seni ketangkasan bela diri ini bukan barajo, yang kita filosofikan tapi baraja,( belajar),” tukasnya.

“Belajar ke Mamak (Paman), karena Mamak adalah tauladannya Kemenakan (keponakan), dari itu seorang mamak juga harus memiliki ilmu silat, kita bangga dengan Silek Minang (pencak silat) Minangkabau,” kata Dia lagi.

Dia menambahkan bahwa pada Seagame yang baru saja selesai, IPSI berhasil meraih emas sebanyak 14 cabang. Hal yang luar biasa dan membanggakan bagi rakyat Indonesia. Diadakannya GSB di Tanah Datar tepatnya di Pagaruyung, disinilah pusat silek sesungguhnya, sebut mantan Wali Kota Padang itu.

Sementara itu Sekretaris Daerah Hardiman yang mewakili bupati, sampaikan penghargaan pada IPSI Tanah Datar atas terlaksananya GSB yang ke IX tersebut.

“GSB dilaksanakan juga sebagai bentuk pembinaan generasi muda dibidang olah raga silat tradisi, yang menghimpun para pendekar silat se- Kabupaten Tanah Datar, untuk ini kita harapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dari awal hingga akhir,” sampainya.

“Disadari sebagai suatu seni tradisi ini perlu dikembangkan dan dilestarikan, mengingat olah raga ini ciri khas Minangkabau dan sangat spesifik dibanding olah raga silat lain di Indonesia,” sebut Dia.

“Saat ini silat minang banyak diminati, tidak hanya dalam negeri namun sampai ke manca negara, karena memiliki gerakan yang indah dan artistik serta memiliki etika dan menghargai kawan maupun lawan.

“Dengan pembinaan yang matang akan lahir generasi yang cerdas, sportif, berjiwa kesatria, berkualitas dan bermartabat dengan menjunjung tinggi, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, sudah barang tentu ini menjadi tanggungjawab kita semua,” pungkas Dia.

GSB ini tidak hanya semata arena pertandingan, namun juga sebagai ajang pertemuan bagi tokoh silek, tuo-tuo silek tradisional dari berbagai perguruan di Tanah Datar.


Nagari Psie Laweh Kecamatan Sungai Tarab dalam ajang GSB IX tanah datar tersebut menampilkan 12 pasang peselat dari berbagai aliran silat yang ada di Nagari yang berada di lereng Gunung Merapi teesebut.

Yusrizal Ayub  yang merupakan tuo Silat dari Aliran Kumnago yang bersama dengan M.Nasir Ali dari Sliran Silat Lintau mengatakan bahwa pada ajang tersebut pesilat dari Pasie laweh menampilkan 12 Pasang peilat  dandi ikuti oleh 3 aliran Silat yanitu Aliran Silat Kumango,Aliran Silat intau dan perguruan Silat Merapi Suci di bawah Komando Indra.

Lebih lanjut Yusrizal menyebutkan bahwa di nagari Pasie Laweh terdapat 12 aliran siklat darai berbagai Aliran,dan untuk saat ini kita baru menampilkan 3 Aliran silat saja,dan untuk tahun beikutnya kita dari nagari Pasielawaeh akan menampilkan lebih banyak lagi aliran silat serta pesertanya,ujar Yusrizal Bo)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama