Baru Selesai Dibetonisasi, Jalan Mekkah Sudah Rusak

Posisi coran yang mengantung
Padang, integritasmedia.com - MASYARAKAT di seputaran Jalan Mekkah (dibelakang TVRI Sumbar), Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, merasa kecewa dengan kondisi jalan lingkungan mereka yang baru saja selesai dikerjakan (dibetonisasi), kini telah mengalami retak-retak dan pecah pada beberapa bagian.

Beton yang sudah pecah
Seperti diungkapkan oleh Tutik yang kesehariannya berjualan di depan Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau. Katanya, proyek betonisasi tersebut membuat geram warga sekitar. Penyebabnya adalah kondisi jalan yang dibeton itu kini sudah mengalami retak-retak bahkan sudah ada yang pecah di beberapa titik, meskipun pengerjaannya belum sampai dua bulan.

"Sebetulnya, keadaan ini sudah mulai terlihat beberapa hari setelah pekerjaan itu selesai. Ketika itu, sudah terlihat keretakan tersebut. Dan hal tersebut dicoba ditutupi dengan diplester oleh kontraktornya. Tetapi kini plesteran tersebut juga tidak bertahan. sehingga keretakan dan patahan tersebut terlihat dengan jelas," tambahnya.

Patahan yang diplester di atas jembatan
Dedi, masyarakat lainnya yang rumahnya tidak jauh dari jembatan depan Pospes Perkampungan Minangkabau mengatakan, dia dan mungkin juga masyarakat lainnya mengaku sangat kecewa dengan hasil betonisasi jalan di kampung mereka itu, karena kondisinya cukup memprihatinkan dan tidak bermutu.

"Walaupun telah diakali dengan cara memplesternya tetapi retak-retaknya kembali ada. Dengan begitu mutu beton yang digunakan pantas diragukan dan dipertanyakan," kata Dedi kapada integritas Rabu (15/1) kemaren.

Kini, menurutnya, jalan lingkungan tersebut telah mengalami retak-retak yang cukup banyak, tambahnya.

Dan yang terparah, mungkin berada diatas jembatan dekat tempat berwudhu Ponpes. Karena coran jalan yang berada di atas jembatan tersebut telah patah, urainya.

“Sebenarnya, beberapa hari setelah likakuakn pembetonan sudah mulai terlihat retak-retaknya. Padahal jalan yang dibeton ini belum dilewati kendaraan,” ungkap Dedi lagi.

Ditambahkannya, hasil pekerjaan seperti ini mungkin akibat pekerjaan pengerasan yang tidak sempurna atau tidak dilakukan pemadatan terlebih dahulu sama sekali.

Retakan yang sudah terbuka kembali
“Atau memang benar apa yang saya dengar, bahwa pengecoran tersebut tanpa dialasi dengan media plastik seperti yang biasanya kita lihat pada pengecoran jalan beton,” tutur Dedi lagi.

Ia berharap buruknya kualitas betonisasi jalan ini dapat menjadi perhatian dari dinas terkait di Pemko Padang.

Sementara itu salah seorang pengurus RT setempat yang enggan  ditulikan jati dirinya mengatakan, seharusnya pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan aturan dan perencanaan serta semaksimal mungkin untuk mendapatkan kualitas dan mutu yang baik.

“Supaya dapat dimanfaatkan untuk jangka panjang, maka kegiatan peningkatan jalan betonisasi seperti ini harus dikerjakan sesuai dengan aturan dan kualitas agar pembangunannya tidak terkesan asal jadi seperti yang terlihat saat ini, dimana proyek tersebut cukup memprihatinkan dengan kondisi penuh retak-retak, pecah dan patah,” pungkasnya.

“Diprediksi saat pengerjaaan berlangsung tempo hari memang dilakukan asal-asalan dan diduga sudah keluar dari konstruksinya, dimana pengerasan badan jalan tidak dipadatkan sebelum dilakukan pengecoran, bahkan mungkin tidak dihampar plastik lantai beton,” timpal Uwo warga yang berprofesi sebagai tukang tersebut. (ha)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama